27. MENCARI PERHATIAN SUAMI

1.1K 37 23
                                    

Jam tiga sore...

Anissa sore ini sengaja memasak untuk suaminya. Dibantu oleh Bi Sari dan Bi Laksmi, perempuan itu sangat bersemangat memasakkan makanan untuk Sultan. Sebelum suaminya pulang jam lima sore nanti, masakan harus sudah siap di meja makan.

Walaupun dalam kondisi hamil dan perutnya sudah buncit, Anissa tidak peduli akan hal itu. Yang penting dia bisa memasakkan makanan untuk suaminya. Anissa ingin dipandang sebagai istri yang baik oleh Sultan. Selama ini, Sultan sangat jarang memberikan perhatian kepadanya. Suaminya lebih sering memberikan perhatian kepada Narulita. Setiap hari Sultan selalu menelepon Narulita. Terkadang hal itu membuat Anissa merasa kurang diperhatikan oleh suaminya. Faktanya Sultan memang kurang perhatian terhadap Anissa.

"Nyonya, lebih baik Anda istirahat di kamar. Biar saya sama Laksmi saja yang memasak," kata Bi Sari kepada Anissa yang sedang mengambil panci.

Bi Sari sangat khawatir kepada Anissa karena istri majikannya itu dalam kondisi hamil. Dia takut terjadi apa-apa pada majikannya itu. Apalagi saat melihat perut Anissa, rasa kekhawatirannya bertambah.

"Tidak, Bi. Aku harus memasak untuk Kak Sultan. Kak Sultan pasti suka sama masakan ku," kata Anissa dengan nada ceria.

"Tapi Nyonya sedang hamil. Nanti Nyonya kelelahan. Saya takut dimarahi Tuan Sultan," ujar Bi Sari.

"Nggak usah berlebihan, Bi. Aku hanya memasak, tidak akan kelelahan. Memangnya aku lari-lari?" kata Anissa tetap pada pendiriannya yang ingin memasak soto ayam kesukaan suaminya.

Bi Sari menghela napas panjang lalu menjawab, "Ya sudah, kalau itu maunya Nyonya, saya tidak melarang. Saya akan membantu Nyonya memasak."

"Iya, Bi. Aku, kan, belum bisa masak soto ayam. Nanti Bibi ajarin aku ya," kata Anissa.

"Iya Nyonya," jawab Bi Sari sambil mengangguk.

Lalu Anissa, Bi Sari dan Bi Laksmi mulai memasak. Mereka memasak sambil sesekali mengobrol untuk menghidupkan suasana agar tidak hening. Yang paling banyak meracik bumbu adalah Bi Sari, karena wanita itu lebih bisa memasak daripada Bi Laksmi. Anissa hanya sekedar menyiapkan bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk membuat soto ayam. Bi Sari juga menjelaskan kepada Anissa, apa saja bumbu-bumbu soto ayam serta bagaimana cara memasaknya.

Mendengar penjelasan Bi Sari, Anissa sedikit paham. Dia ingin mempraktikkan sendiri supaya lebih paham, tapi Bi Sari melarangnya dengan alasan Anissa sedang hamil, takut jika nanti Anissa kelelahan. Akhirnya yang dilakukan Anissa hanyalah melihat dua asisten rumah tangganya itu memasak.

Tepat pada jam empat sore, akhirnya masakan soto ayam buatan Bi Sari dan Bi Laksmi sudah matang. Anissa mencium aroma sedap soto ayam itu membuatnya merasa lapar. Dia ingin makan, tapi mengingat suaminya belum pulang, Anissa berniat menunggu Sultan lalu dia ikut makan.

Satu jam berlalu. Sekarang tepat jam lima sore. Anissa masih menunggu Sultan. Perempuan itu sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Kak Sultan kok belum pulang ya. Udah jam lima sore," kata Anissa sembari melihat jam yang menempel di dinding--atas televisi.

Bi Laksmi yang sedang menyapu lantai tak sengaja mendengar ucapan Anissa, lalu menyahut, "Sabar Nyonya, Tuan Sultan sebentar lagi pulang."

"Iya, Bi," jawab Anissa sambil mengangguk.

Anissa kembali menonton televisi. Dia fokus menonton sampai tidak menyadari waktu sudah lewat lima menit. Tidak lama kemudian, suara ketukan di pintu rumah terdengar sampai ke ruang tengah. Anissa langsung menyadari bahwa suaminya sudah pulang. Dia berdiri dengan hati-hati dan berniat membukakan pintu untuk suaminya.

Sultan Jatuh Cinta 2 : Istri Kedua [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang