28. PELUKAN SUAMI

1.1K 31 51
                                    

Jam dua dini hari, Anissa terbangun saat merasakan tenggorokannya kering. Dia meraih gelas di atas meja--samping kasur. Namun, ternyata kosong. Mau tak mau, ia harus mengambil air minum di dapur.

Saat melihat ke samping, Anissa mendapati suaminya. Dia ingin menyuruh suaminya mengambilkan minum, tapi Anissa takut, Sultan akan marah karena tidurnya terganggu. Mau tak mau, dia memutuskan mengambil air minum sendiri. Dengan hati-hati, Anissa turun dari ranjang agar tidak menganggu Sultan yang sedang tidur.

Saat Anissa akan melangkah keluar kamar, Sultan terbangun dan samar-samar pria itu bertanya dengan suara serak, "Kamu mau ke mana?"

Anissa sedikit terkejut mendengar suara suaminya, membuatnya berhenti melangkah lalu menoleh ke belakang. Dia melihat suaminya turun dari kasur dan berjalan mendekatinya.

"Kamu mau ke mana malam-malam seperti ini?" tanya Sultan.

Anissa menjawab, "Aku mau ngambil air minum, Kak."

Sultan menggeleng lalu berkata,  "Sudah, kamu kembali ke kasur. Biar aku saja yang ambilkan."

Sultan kemudian melangkah keluar kamar. Kebetulan Sultan juga ingin minum dan sekalian mengambilkan air minum untuk istrinya. Anissa menuruti kemauan suaminya, lalu wanita muda itu kembali ke kasur dan merebahkan tubuhnya. Dia menatap langit-langit kamar yang terlihat remang-remang dengan perasaan tidak menentu. Memikirkan suaminya yang terkadang perhatian. Namun, cenderung bersikap dingin.

Seketika lamunan Anissa buyar saat melihat Sultan masuk ke kamar sambil membawa segelas air putih. Wanita itu sedikit tersenyum melihat Sultan menaruh gelas itu di dekat lampu tidur.

"Makasih, Kak," kata Anissa lalu merubah posisinya menjadi duduk.

"Habis minum langsung tidur," ujar Sultan yang kemudian naik ke atas kasur lalu merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai sebatas pusar. Pria itu telanjang dada.

Setelah menghabiskan air minumnya, Anissa kemudian tidur di samping Sultan tapi sedikit diberi jarak, karena Sultan melarang Anissa tidur berdekatan. Anissa tidak masalah, yang penting dia bisa tidur seranjang dengan suaminya meski harus saling menjauh.

Ya, mungkin Sultan masih belum bisa menerima Anissa sebagai istrinya walau pun mereka sudah menikah siri kurang lebih empat bulan.

Tapi malam ini, Anissa ingin mencoba tidur berdekatan dengan Sultan. Walau pun itu melanggar peraturan suaminya, tapi Anissa tidak peduli. Dia ingin menjajal apakah Sultan akan marah atau justru sebaliknya. Dengan perasaan yang tidak karuan, Anissa sedikit demi sedikit mendekatkan tubuhnya ke tubuh suaminya. Namun, sebelum benar-benar dekat, mendadak Sultan beralih posisi berbaring ke kanan, menghadap Anissa dengan mata yang masih menutup. Hal tersebut membuat jantung Anissa berhenti satu detik. Anissa bernapas lega saat melihat suaminya tidak membuka mata.

Tubuh Anissa kaku saat tiba-tiba Sultan memeluk tubuhnya dengan satu tangan. Pria itu--entah dalam posisi sadar atau tidak, telah memeluk Anissa.

"Kak Sultan," ucap Anissa dengan suara pelan.

Anissa memastikan, ternyata Sultan masih menutup mata. Itu berarti Sultan memeluknya dengan tidak sadar.

"Sayang, aku peluk kamu," kata Sultan mengigau dengan suara serak. Mungkin pria itu sedang bermimpi memeluk Narulita.

Mendengar ucapan suaminya, membuat Anissa cukup terkejut. Dua detik berikutnya, dia sadar ternyata suaminya hanya mengigau karena mata pria itu masih menutup.

Anissa cukup senang. Walau pun suaminya mengigau dan bermimpi dan tidak sadar memeluknya. Setidaknya Anissa--untuk pertama kalinya bisa merasakan pelukan suaminya. Selama ini Anissa mendambakan ingin dipeluk Sultan.

Sultan Jatuh Cinta 2 : Istri Kedua [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang