12 ⚠

1.7K 154 15
                                    

Mohon bijaksana, ini 🔞🔞🔞

🥀__🥀



Ruang makan yang seharusnya sepi di jam-jam dimana semua orang tidur itu terasa ramai karena tawa Ana dan Abil. Keduanya masih betah berlama-lama disana, saling berbagi cerita dan pengalaman. Ana tidak perlu khawatir kalau tawanya akan membangunkan pekerja dirumahnya, tidak akan. Jeffery mendesign rumah ini dengan kamar yang sudah diberi kedap suara, seluruh kamar. Pria itu benar-benar menghargai privasi.


"Aku penasaran Bil, pasti seru pacaran sama kamu" Ana menggeleng kecil, merasa ada yang salah dengan kalimatnya. "Maksudku, kamu punya segudan cerita yang bisa ngajatuhin selera humor. Kamu juga pendengar yang baik. Mereka yang sama kamu, pasti beruntung banget" Ana menyesap tehnya untuk penutup kalimatnya, mengatakan itu tidak mudah untuk Ana. Itu adalah pujian dan terbesit sedikit harapan sebenarnya.

Tapi, Ana menyesal mengeluarkan kalimat itu. Karena suasana yang ada diantara mereka menjadi canggung. Abil menatap Ana lurus dan membuat Ana salah tingkah.


"Kamu mau tahu rasanya Na??"

"H-hah??"

Ana bahkan belum memikirkan maksud kalimat Abil, tapi Abil sudah mengikis jarak diantara mereka. mendekatkan kursi yang ia duduki dengan kursi Ana, dan meraih pinggang ramping Ana. Apa yang Abil lakukan benar-benar membekukan otak Ana, tidak tidak bisa berfikir dan melakukan apapun.


Gerak Abil tidak hanya sampai disitu, lelaki itu perlahan mencium bibir Ana. Awalnya hanya mengecup dan melumat bibir bawah dan atas secara bergantian, tapi ciuman itu menjadi semakin dalam ketika Ana membuka mulutnya, memberi akses  lidah Abil untuk melakukan sesuatu yang lebih.

"B-billhhh" Ana memejamkan matanya kesal, kesal dengan reaksi tubuhnya yang begitu ingin disentuh lebih banyak oleh Abil. Abil mengatakan apapun, pria itu malah melakukan hal yang lebih membuat Ana gila setelah mendengar Ana memanggil namanya sambil mendesah.

Kedua tangan Abil mulai kemana-mana, yang semula meremas dan memainkan kedua gunung kembar Ana sekarang malah beralih kedaerah selatan tubuh Ana. Ciuman keduanya terlepas karena Abil mengangkat tangannya dan membuka satu persatu kancing piyama terusan berbahan satin yang Ana kenakan. Abil masih lumayan waras untuk tidak membuka seluruhnya, jadi ia hanya membuka hanya sebatas dada saja, yang penting payudara Ana terlihat, itu saja.

Ana hampir terpekik karena geli ketika Abil mengulum putingnya dan menghisap payudaranya seolah ia adalah bayi yang sudah berjam-jam tidak diberi asi. Sedangkan tangan Abil sudah kembali diposisi semula, jemarinya tidak tinggal diam untuk memainkan liang Ana yang sudah membasah.

Ana tidak mengerti, tapi sentuhan Abil membuatnya ingin melakukan lebih, Ana ingin Abil untuk masuk lebih dalam kedalam dirinya.

"Bill, kita masih diluar" Ana menahan desahannya karena Abil berhasil memasukkan jari tengahnya kedalam diri Ana. Meskipun sudah berada dalam gelombang kenikmatan tapi Ana masih cukup sadar. Ia takut kalau-kalau ada karyawannya yang bangun dan menuju dapur?? Atau lebih parahnya lagi kalau Cheryl yang memergoki mereka.

"Tenang Ana, kamu gak udah pikirkan apapun" Suara Abil begitu berat, membuat Ana kembali melupakan kekhawatirannya.

Ana menggelengkan kepalanya, yang masuk kedalam dirinya hanya satu jari Abil, tapi bagaimana bisa jari itu menyentuh titik kenikmatannya??

"Ana listen" Abil menarik jari itu untuk keluar sedikit, membuat Ana mendesah kecewa karena dirinya seketika langsung merasa kosong. "Aku bukan tipe yang main-main. Aku udah terlalu lama ngeliat kamu dan jagain kamu. Malam ini, kita berdua sama-sama menikmati apa yang kita lakukan sekarang dan itu aku anggap sebagai pintu masuk. Dihari selanjutnya, aku ada didalam kamu Na. Lebih dari sekedar asisten!!"


Ana tidak banyak menyimak karena ia sibuk menggerakkan pinggulnya agar jari Abil kembali menusuk dirinya. Abil tersenyum sinis ketika melihat Ana mengelinjang pelan, wanita itu sedang squirting. Abil menarik pelan jari tengahnya yang sudah full lendir, dipenuhi oleh cairan Ana.


"Bil....."


"Mau lebih Na??" Abil berbisik, mungkin pria ini tahu kalau bisikannya bisa membuat Ana semakin gila.


"Yes, please....."








🥀__🥀















Jadi gini, hampir dari kalian semua tau kan aku ngajar sore??

Nah, kemarin (apa minggu lalu ya) aku tuh dapet tawaran kerja, tapi malem gitu. Jadi habis pulang ngajar, aku balik kerumah buat beberes sebentar trus langsung berangkat lagi ketempat kerja yang ditawari ini. Jujur aku masih belum bisa menyesuaikan diri karna kerja sore dan malam jadi siangnya aku tidur, dan jadwal update ku jadi berantakan, aku minta maaaf banget.

Tapi tenang, aku kerja yang malam ini gak lama, cuma kayak 1/2 minggu gitu deh, jadi selama itu mohon sabar-sabar ya nunggu aku update. Sekali lagi, aku minta maaff ya teman-teman.

doakan aku semoga gak drop karna kerja sampe jam 12 malem😔😔😔😔

hōmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang