🥀__🥀
Abil mengerang frustasi, diacaknya surai yang tadinya sudah begitu rapi. Abil ingin marah dan kesal kepada dirinya sendiri, kalau mungkin ia tidak akan merasakan sakit, pasti ia sudah memukuli dirinya sendiri. Abil tidak habis pikir, mengapa ia begitu lancang menyentuh Ana malam itu?? Dan efek dari kelancangannya itu, Ana selalu menghindarinya dan juga mendiaminya. Sejak malam itu juga, Ana tidak pernah lagi terlihat dimeja makan pada malam hari, Abil memperhatikan kalau Ana sudah mulai menggunakan ruang kerja Jeffery dulu.
"Eh Abil, sini Bil" Abil menunduk sebentar sebelum akhirnya berjalan menuju pos satpam. Abil dapat melihat itu, Ana sempat menoleh sebentar kearahnya ketika pak Saiful memanggilnya.
"Kamu udah rapi banget?? Mau ngantor?? Mau nyupirin bu Ana??" Abil tidak menjawab, ia malah menatap lurus Ana. Abil menginginkan Ana saja yang memberi jawaban.
"Saya berangkat sendiri pak, Abil saya tugaskan untuk ikut rapat sama komite sekolah. Ohiya pak, kalau ada laki-laki datang itu suruh masuk saja ya??"
"Laki-lakinya siapa ibu?? Takutnya teh ada yang ngaku-ngaku"
"Kalau gak salah namanya Adrian?? Dia sopir baru pak. Saya juga udah minta tolong si mbak buat siapin kamar" Pak Saiful mengangguk faham dengan perintah atasannya meski sedikit bingung. Dirumah ini tidak ada yang memerlukan sopir kecuali Cheryl, itupun kadang anak itu diantar jemput oleh Abil.
"Yasudah, kalau gitu saya pergi dulu ya pak" Ana memutar badan, berjalan dengan tegak menuju mobilnya yang sudah terparkir gagah didepan teras, tentunya Abil tidak ingin membuang kesempatan.
"Na, please, gak gini Na!!" Abil meraih pergelangan tangan Ana yang langsung ditepis oleh wanita itu.
"Ada perlu apa Abil??" Abil menatap Ana tepat dikedua bola mata wanita itu, tatapannya tegas. Ini adalah tatapan Ana sewaktu ia baru bekerja dirumah ini, tatapan yang menegaskan kalau ia hanyalah sebatas asisten Ana dan sebaiknya Abil sadar akan itu.
Abil mundur beberapa langkah, kemudian menunduk kecil. "Maaf bu Ana, silahkan berangkat" Ucapnya.
Ana menurut, segera ia memasuki mobilnya dan langsung meninggalkan pekarangan rumah, tidak sedetik pun wanita itu menoleh kepada Abil. Apakah Ana sekecewa itu kepada Abil??
🥀__🥀
Cheryl menghela nafas pelan ketika segerombolan siswi populer menghampirinya. Meskipun sekolah ini didominasi oleh orang menengah keatas, tapi sistem kasta disini juga berlaku. Mereka-mereka ini, yang sekarang sudah duduk didepan meja makan Cheryl adalah siswi-siswi yang selalu berusaha membawa Cheryl kedalam circle mereka.
"Meja masih banyak lagi, ngapain disini sih??" Terdengar ketus memang, tapi mereka tidak perduli. Seolah protesan Cheryl itu tidak berguna.
"Cheryl nih, jangan gitu lah. Sekolah perlu temen tau Ryl" Cheryl menggelengkan kepala pelan. Sekolah memang perlu teman, tapi untuk ukuran anak kelas enam SD, pertemanan yang terlalu glamor itu tidak terlalu baik.
"Tau nih Cheryl, lagian ya apa gak merasa kesepian Ryl?? Dirumah kamu kan sepi, masa disekolah juga menyendiri"
"Kamu terlalu banyak bergaul sama orang dewasa Ryl, hati-hati loh nanti jadi gak menikmati masa muda"
Masa muda ya?? Cheryl sudah menulis beberapa list yang akan ia lakukan nantinya ketika ia sudah cukup besar untuk bepergian sendiri. Nanti, tidak sekarang. Cheryl tahu kok, semuanya punya waktu.
"Si yang biasanya jemput kamu itu masih kerja sama kalian Ryl?? Masih tinggal sama kalian??" Cheryl mengangguk, yang dimaksud adalah Om Abil.
"Bilang mama mu, hati-hati loh Ryl. Kata mami ku, dia mau deketin mama mu dan manfaatin mama mu. Mau morotin mama mu karna uang warisan kalian banyak"
"Ih yang bener? memang orang dewasa itu nyeremin ya, sudah miskin belagu lagi mau deketin orang kayak kita, kayak mamanya Cheryl—"
'BRAK'
Cheryl memukul meja kantin itu dengan kuat untuk mengehentikan gossip mereka. "Aku udah selesai, duluan ya" Cheryl senyum simpul sebelum meninggalkan segerombolan siswi yang hampir saja membuatnya meledak. Mendengar mereka menjelek-jelekkan Abil membuat Cheryl panas. Mereka tidak berhak mengeluarkan pendapat mereka tentang Abil karna mereka tidak mengenal siapa Abil. Cheryl tidak pernah suka kalau ada orang asing yang mencoba menilai kehidupannya dan Mamanya bersama Abil. Mereka hanya orang asing yang tidak selayaknya ikut campur.
🥀__🥀
Maaf ya lama wkwkwkwk
kerjaan malam aku udah selesai, btw nyebutnya jelek banget kerja malam wkwkwk, apa ya?? Shift malam(?) nah itu aja. trus kemarin dua hari(?) aku charging energy dulu, maklum yaaa introvert thing memang ini.Abis ketemu orang banyak aku harus menghilang dulu, baru deh bisa beraktivitas kayak biasanya.
Hug and kiss, love youuuu