🥀__🥀
Entah kenapa beberapa manusia punya kebiasaan yang aneh, contohnya seperti menatap ikan di kolam yang terpantul cahaya bulan. Kolam itu penuh dengan ikan koi, tapi airnya cukup tenang hingga Abil bisa melihat bayangan bulan diatasnya. Beginilah kegiatan Abil setiap malam. Yang berbeda hanya malam ini ada gitar ditangannya. Hatinya tiba-tiba ingin dirinya menyentuh benda yang sudah sangat lama tidak ia sentuh itu.
"Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku"Suara Abil mengalun pelan, ini adalah lagu kesukaan seseorang. Seseorang yang Abil suka. Seseorang yang Abil rindu.
Malam semakin larut, tapi Abil semakin menikmati kegiatannya. Ia melakukan hal seperti ini setiap hari, kalau ia sedang lelah untuk bermain gitar biasanya ia hanya akan diam menatap ikan-ikan yang terus berenang tanpa tahu beristirahat. Sebelum Abil kesini, ia akan memastikan Cheryl dan Ana sudah masuk ke kamar mereka terlebih dahulu. Mau bagaimana pun, mereka berdua tetap prioritas Abil.
"Kayak remaja galau saja kamu Bill" Abil terkekeh, tangannya terulur menerima kopi yang dibawa pak Saipul. Pak Saipul memang sesekali akan berkeliling rumah, setelah memastikan kalau didepan aman pastinya.
"Aku memang galau pak" Canda Abil, mereka yang bekerja dirumah ini semuanya memang akrab. Jeffery maupun Ana suka berbaur dengan mereka, dan memang tuan mereka menciptakan suasana seperti keluarga. Makanya, para pekerja selalu melakukan yang terbaik dengan senang hati, bukan karena tuntutan pekerjaan.
"Cari pacar Bil, kamu sudah hampir sebelas tahun bekerja sini tapi belum sekali pun saya lihat kamu punya pacar" Kali ini tawa Abil pecah, disela tawanya Abil melihat kearah jendela kamar dilantai dua yang sedikit terang, sepertinya pemilik dari kamar itu sedang bangun dan menyalakan lampu karena sebelum pak Saipul datang lampu kamar itu masih gelap.
"Doakan saja pak, yang saya cintai sedikit susah digapai soalnya" Ucap Abil membalas perkataan pak Saipul tadi, dengan tatapan yang masih memandang lurus bayangan dibalik jendela.
🥀__🥀
"Sebentar lagi ulang tahun yayasan, biasanya kita akan gelar acara amal, nanti puncaknya akan diselenggarakan disekolah. Sambil melihat anak-anak berprestasi menampilkan bakat mereka. Acara yang disekolah sudah dipersiapkan dari sebulan yang lalu oleh guru-guru terbaik kita" Ana mengangguk, dia tahu karena setiap tahun Jeffery akan selalu membawanya menghadiri acara tersebut.
"Ada rencana perubahan bu Ana, untuk tahun ini??"
"Saya belum punya rencana apa-apa, kalian bisa lanjut yang sudah kalian rancang bersama suami saya untuk tahun ini" Ana menurup rapat laporan kegiatan itu begitu saja. Sebenarnya Ana clueless, dia bukan orang yang berpendidikan tinggi, duduk ditahta setinggi ini dan berhadapan dengan banyak orang pintar, melindas idenya satu persatu.
Dan lagi, Ana baru saja dua bulan menjadi ketua yayasan. Bagaimana bisa dia punya ide besar untuk rangkaian ulang tahun yayasan, kalau pun ada, Ana tidak akan setega itu untuk merombak semua yang sudah dipersiapkan dari jauh hari. Sejauh ini pun Ana setuju-setuju saja dengan apa yang Dimas paparkan. Tapi mungkin, untuk tahun depan ia akan merevisi beberapa diantaranya.
"Bu Ana sedang tidak enak badan??" Dimas menghampiri Ana yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja rapat. Ruang rapat sudah sepi karena satu persatu anggota sudah kembali keruangan mereka masing-masing.
"Cuma pusing sedikit" Jawab Ana, tapi perkataan tidak sesuai dengan realita. Ana bahkan merasa kalau semua benda yang ada didepannya sedang melayang-layang.
"Biar saya bantu bu Ana" Dimas hendak memegang Ana tapi tangannya ditepis dengan kuat oleh Abil yang tiba-tiba saja sudah ada diruang itu.
"Biar saya saja" Abil menunduk sekilas, sebagai bentuk formalitas menghormati Dimas yang jabatannya lebih tinggi daripada Abil. "Kamu oke Na??"
Ana ingin sekali menjawab kalau dirinya baik-baik saja, tapi tubuhnya enggan diajak untuk bekerjasama. Yang Ana ingat hanya wajah panik Abil dan sepertinya dirinya yang berada didalam gendongan Abil(?)
🥀__🥀
Jawaban kalian untuk pertanyaan ku sebelumnya ngawur ihhh, karakter aku dari 15 buku ku kan yang punya restoran cuma satu??!! 😭 😭
ini cameo ny bukan sebagai love line nya ana, tapi cuma dihadirkan sajaaaa🙃🙃
