16

869 143 19
                                    



🥀__🥀




Abil tidak bisa menyembunyikannya senyumnya ketika Ana memberitahu Cheryl tentang hubungan mereka, tidak secara langsung memang melainkan Ana hanya mengecup pipi Abil setelah Cheryl menanyakan hubungan mereka. Abil kira, Ana akan menyembunyikan hubungan mereka untuk sementara, atau bahkan selamanya. Tapi ternyata tidak, mengetahui hal itu hati Abil sedikit lega karena ia merasa kalau posisinya dihargai oleh Ana.


"Tidur om!!!" Cheryl memukul pundak Abil sedikit kuat, sampai-sampai membuat pria yang hanya berbeda satu tahun dengan Ana itu meringis. Abil tidak tahu dimana Cheryl mendapatkan kekuatannya ini, tapi setiap pukulan dari tangan gadis itu mampu membuat kulit rasa terbakar dan nyeri.

"Kamu juga tidur!!" Abil mengapit hidung Cheryl dengan dua jari yang dihadiahi satu pukulan lagi oleh Cheryl. "Kamu nih, suka banget melakukan kekerasan" Abil merengut sedangkan Cheryl tidak perduli. Gadis itu memilih menatap bintang-bintang yang berantakan dilangit.


Keheningan sempat mengisi keduanya, Cheryl yang sibuk dengan pikirannya dan Abil yang tidak mau mengganggu gadis cilik itu.


"Om beneran sayang mama ku kan?" Tiba-tiba Cheryl bersuara, suaranya sangat pelan, seolah Cheryl hanya ingin dirinya dan Abil yang mendengar pertanyaan tadi.
Sebelum menjawab, Abil menoleh kebelakang sebentar, didalam tenda ada Ana yang sudah tertidur pulas.


"Dua puluh sembilan tahun om hidup, om baru jatuh cinta sama dua wanita. Yang pertama ibunya om, dan yang kedua mama mu. Kalau semuanya om ceritain, mungkin kamu bakal marah Ryl" Abil terkekeh perih, membayangkan betapa bodohnya ia dulu yang mencintai wanita bersuami.

Abil mencintai Ana jauh sebelum Ana kenal Jeffery sebenarnya. Ana kakak kelas Abil, tapi sepertinya wanita itu tidak tahu, Ana disekolah cukup pendiam dan diamnya Ana yang membuat Abil tertarik sampai-sampai tanpa berfikir dua kali Abil melamar pekerjaan menjadi personal assistant Ana padahal saat itu ada cita-cita yang harus ia gapai. Abil bahkan menukarkan Ana dengan masa depannya. Ia lebih memilih Ana dibandingkan harus kuliah dan mencari relasi agar apa yang ia inginkan tercapai.


"Gak usah diceritain om" Cheryl mengangguk faham, dihati dan pikirannya tentu saja cintanya untuk Jeffery lebih besar, dan Abil yang punya tempat tersendiri, maka dari itu lebih baik kalau dia tidak tahu perasaan Abil dimasa lalu, "Aku percaya takdir kok. Aku gak pernah ngeliat mama natap papa kayak mama natap om Abil. Om, aku percaya mama bahagia banget waktu sama papa, tapi itu sebatas material. Kalau om memang serius, tolong kasih tahu mama definisi bahagia karena mencinta itu kayak gimana ya om"








🥀__🥀







"Jadi sudah official nih sama si Abil Abil itu??" Karin menaik turunkan alisnya menggoda Ana, sedangkan Ana hanya terkekeh karena terlalu malu untuk menjawab. Keduanya melakukan pertemuan disalah satu pusat perbelanjaan dikota mereka tinggal, sebenarnya hanya Ana yang tinggal. Karin tengah melakukan kunjungan rutin ke outletnya dan kali ini ia meminta bertemu dengan Ana, biarlah nanti Cheryl dikasih oleh-oleh aja.


"Cerita dongg" Karin tidak lelah, wanita itu masih menggoyang lengan Ana.


"Kita bukan lagi ABG Rin, mau cerita kisah cinta yang kayak gimana lagi sih?? Punya hubungan diumur segini nih udah kebanyakan realistisnya dibanding romansa-romansa" Karin cemberut, ini seperti Ana yang tidak percaya untuk berbagi cerita dengannya. Atau bisa saja Ana segan untuk cerita karena Karin adik dari Jeffery. "Buang pikiran buruknya!!" Ana mengetuk kepala Karin pelan,

"Kita ya kayak orang yang punya hubungan?? Kamu sama pacar mu gimana?? Nah begitu aku sama Abil. Cheryl tahu kok. Dia, Abil bisa bikin kupu-kupu yang hampir punah itu dateng lagi Rin, dia juga kayak ngasi sejuta warna untuk hidup aku, tapi diatas semua itu, hubungan dia sama Cheryl yang paling bikin aku terharu dan jatuh cinta setiap detik sama dia" Sebenarnya Ana memang buka tipikal orang yang mudah untuk bercerita, tapi ia mencoba untuk tidak menyakiti hati Karin. Karin tulus, sejak awal Ana sudah bilang, adik-adik Jeffery itu tulus.

"Kak, you know?? Aku sama Nanda bakal dukung apapun keputusan kakak. Jangan takut ya, aku tahu semua ketakutan kamu kak, kalau satu dunia mau musuhin kamu karena kamu dan Abil saling jatuh cinta, aku sama Nanda yang akan lindungi, kami akan selalu sama kamu dan dukung semua yang terbaik untuk kamu kak"



Ana menghela nafas pelan, kalimat Karin memang menenangkan tapi hatinya tidak bisa tenang apalagi ketika ia melihat satu persatu dewan direksi yang bergantian menelfonnya.











🥀__🥀








Aku galauuuuuuuuu

hōmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang