15

1K 144 31
                                    



🥀__🥀




"Bil?? Katanya mau ngomong" Ana berucap pelan, keduanya sedang berbaring diatas kasur dengan posisi yang saling memunggungi. Baik Ana maupun Abil sama-sama tidak mengenakan sehelai benang pun ditubuh mereka, hanya selimut putih dikamar Ana yang membantu menutupi tubuh keduanya.


Ana memejamkan matanya saat merasakan kasurnya bergerak, Ana menerka-nerka, apakah Abil sekarang sedang mencoba memperbaiki posisinya atau pria itu sedang berdiri dan memunggungi pakaiannya lalu meninggalkannya begitu saja??
Terkaan Ana terjawab saat tangan Abil melingkar diperutnya, Ana juga merasakan tubuh Abil yang kembali mendekatinya. Abil memeluk Ana dari belakang.


"Kenapa menghindar sih Na?" Abil berbisik karena ia merasa tidak sanggup mengeluarkan seluruh suaranya. "Kamu marah tentang malam itu?? Tapi kamu gak nolak Na, aku harus gimana. Kalau ada sesuatu kamu bilang aku Na, aku bingung, aku mau gila rasanya lihat kamu memperlakukan aku seolah orang asing" Suara Abil bergetar.


"Aku minta maaf untuk malam itu karena aku lancang, dan aku pun minta maaf untuk beberapa jam yang lalu, aku udah—" Kalimat Abil berhenti terpaksa karena Ana secepat kilat memutar tubuhnya menjadi menghadap Abil dan mengecup bibir Abil.


"Gak usah bahas yang seharusnya gak dibahas Bil, kita sama-sama mau. Udah, masalah kelar!" Senyum tipis terukir diwajah Abil, tangannya mulai merapikan surai Ana yang mengganggunya serta menghalanginya untuk memandang wajah cantik Ana.



"Aku cinta kamu Na, aku pengen sama kamu"


"Sama aku ribet Bil, aku punya anak satu. Aku punya tanggung jawab besar sama yayasan, ibarat nih, kalo kamu sama aku kamu cuma ngabisin energi buat ngelawan manusia-manusia serakah yang gak akan membiarkan kita punya hubungan. Kamu masih muda, masih lajang. Kamu tampan, pasti banyak yang mau Bil, kamu bisa dapat yang lebih baik daripada aku"



Abil menggeleng, tidak setuju dengan kalimat Ana. "Mau satu dunia aku lawan demi kamu juga aku mau, seribet apa pun aku gak perduli. Aku bakalan ada buat kamu disemua situasi, kamu susah kamu senang aku ikut!"


Ana ingin menentang juga, tapi tatapan Abil begitu tegas, pria itu serius dengan ucapannya. "Apapun yang terjadi kedepannya, biar aku yang lindungi kamu Na. Kamu jangan takut, ada aku yang bakal selalu disamping kamu!"







🥀__🥀








"Restoran yang kita kunjungin kemarin, yang bisa mancing sekalian bakar ikan sendiri itu punya temen om Abil kan??" Abil mengangguk, ia masih sibuk mengipasi jagung bakar yang akan mereka santap malam ini. Entah ide dari mana, tapi sore tadi ketika pulang les Cheryl tiba-tiba mengajak mereka untuk camping dihalaman belakang.



"Anaknya temen aku juga loh om. Wahh, aku baru tau tadi kalau itu restoran mereka. Ayahnya Ddy tuh ganteng om, bundanya juga cantik bangeet"


"Siapa sih??" Ana mulai bergabung dengan keduanya, Cheryl jarang sekali membicarakan tentang temannya, jadi ini moment langka.


"Si Jeno, sama Chandra. Itu lho, yang start up nya kerjasama sama sekolahnya Ryl karna masakan disana enak-enak" Ana membulatkan bibirnya ketika tahu keluarga mana yang sedang mereka bicarakan ini.

"Kalau anaknya cowok, mau mama jodohin sama kamu awalnya Ryl. Mayan, kebun ayahnya banyak itu, tanahnya luas, usahanya lancar jaya. Aduh, bakal jadi crazy rich deh kamu!" Cheryl mendengus sebal, ini bukan sekali dua kali mamanya ingin menjodohkannya. Cheryl bahkan curiga, nanti sewaktu-waktu dia udah masuk usia legal, mamanya bakal ngenalin cowok-cowok itu secara langsung.


"Anak-anak bisa milih pilihannya sendiri Na, kita sebagai orang tua gak bisa maksa. Cheryl bisa kok nyari jodohnya sendiri, biar dia yang nentuin"


"Gak bisa gitu dong Bil, kita juga harus ikut andil. Masa dia maunya sama preman trus kita turuti?? Kan gak bener itu"


"Iyaa, untuk masalah itu kita sebagai orang tua boleh ngasi saran atau pendapat, tapi untuk perjodohan jangan Na. Belum tentu anaknya mau"



Keduanya terus berdebat dan seolah lupa dengan eksistensi Cheryl yang menatap keduanya bingung. Ada beberapa kata yang keduanya keluarkan dan membuat Cheryl semakin bingung.



"Kalian pacaran ya?"

'UHUKK'










🥀__🥀






Liat, aku abis membadut semalaman, nyari-nyari toko murah nan cepat nyampe :))

Awalnya aku mau co haechan aja karna kemarin yang Glitch mode aku udah beli jeno, trus jewel hotsa sama univers juga aku belinya jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya aku mau co haechan aja karna kemarin yang Glitch mode aku udah beli jeno, trus jewel hotsa sama univers juga aku belinya jeno. Tapi kok gak tega yang ini dianya gak di beli☹️☹️ (padahal bias asliku haechan tapi dikamar ku banyakan muka jeno) 😭😭😭

hōmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang