part 3

800 64 4
                                    

" Mau Abang suapi" ucap ricu

" Sama dia aja gak mau apa lagi sama Lo gentong air" ucap Prilly pedas

" Calon istriku kalau marah semakin cantik" ucap ricu yang semakin gencar menggoda Prilly..

"O.M.G HELLLOOOOOOOO, gue emang cantik dan selera gue bukan Lo" ucap Prilly kecal membuat liand menatapnya tajam

" Ini restoran bukan hutan" ucap liand penuh penekanan membuat Prilly menghela nafas lalu kembali makan.

" Bagaimana dengan proyek di Italia, saya ingin sementara waktu kamu tinggal di Italia untuk memantau" ucap liand membuat ricu mengangguk paham " kamu bisa berangkat besok" ucap liand membuat prilly menghela nafas setidaknya ia berjauhan dari gentong air satu ini

" Sayang Abang besok harus pergi, jangan rindu" ucap ricu lebay membuat Prilly menatapnya tajam

" Gue gak peduli, mau Lo ke planet lain pun bodo amat" ucap Prilly

" Sungguh kau tega" ucap ricu membuat Prilly menatapnya jengah membuat nafsu makannya hilang.

" Pergi" ucap liand yang diangguki ricu lalu pergi.

"Balik kantor kosongkan jadwal saya" ucap liand lalu pergi sedangkan prilly hanya diam menatap kepergian liand.

" Dasar manusia es" ucap Prilly lalu pergi dengan menggunakan taksi.

" Hallo" ucap Prilly setelah mengangkat telpon

"Jangan lupa besok Lo harus datang ya" Ucap seseorang yang tidak lain adalah Mila

" Iya Mila ku, tapi masa gue izin sih" ucap Prilly

" Iya gakpapa dong, pokonya awas aja kalau sampai Lo gak datang" ucap Mila membuat Prilly menghela nafas

"Ya tapi Lo tau sendiri muka tembok itu gimana" ucap Prilly

" Iya gue tau, Lo bisa ijin sebentar " ucap Mila

" Iya gue besok kesana, udah dulu ya gue sudah dikator" ucap Prilly

" Oke" ucap Mila diiringi telpon mati dengan segera prilly menuju ruangan nya dan langsung mengerjakan pekerjaan nya.

Sekitar pukul 17:00 prilly beranjak dari tempat duduknya karena sudah waktunya untuk pulang.

" Mau kemana?" Ucap seseorang yang tidak lain adalah liand yang berada di depan ruangannya

" Pulang" Jawab prilly polos

" Hari ini kamu lembur dan kamu ambil berkasnya di meja saya ada beberapa file yang harus di benarkan" ucap liand membuat prilly membelalakkan matanya

" Baiklah saya akan lembur" ucap Prilly pasrah.

" Ambil berkasnya" ucap liand lalu masuk diikuti oleh prilly

" Ambil" ucap liand dingin membuat Prilly segera mengambilnya

" Amm,, maaf Mr. Besok saya izin telat masuk karena ada urusan keluarga" ucap  Prilly

" Tidak bisa" ucap liand membuat prilly menatapnya sendu

" Sekali ini aja Mr ya ya ya, plisssss" ucap Prilly dengan Poppy eyes nya dan jujur hal itu membuat liand gemas lalu menghela nafas

" Jam 10 harus sudah di kantor" ucap liand tak terbantahkan

" Baik Mr sebelum jam 10 saya sudah disini, terimakasih" ucap Prilly

" Keluar" ucap liand membuat prilly menghela nafas lalu keluar dan kembali keruangannya

"Ish,, untung gue butuh kalau gak males banget gue" ucap Prilly dengan kesal lalu mengerjakan laporannya setelah selesai iya  menghela nafas dan membereskan barang-barang nya dan segera beranjak ke luar dilihatnya ternyata sudah jam 8 malam  dengan segera prilly keluar namun ia tidak mendapatkan kendaraan dengan perlahan prilly berjalan meskipun hawa takut menyelimutinya.

Sesampainya di apartemen prilly langsung membaringkan tubuhnya, hari ini sangat begitu melelahkan ditambah bertemu dengan dua manusia yang sangat begitu menyebalkan.

" Prill baru pulang Lo" ucap seseorang yang baru masuk ke kamarnya yang diangguki prilly

" Gue cape banget" ucap Prilly membuat mila menghela napas

" Ya namanya juga kerja ya cape prill" ucap mila yang diangguki prilly

" Sebaiknya Lo mandi terus istirahat gue juga mau istirahat besok jangan lupa ya" ucap Mila yang diangguki prilly dan segera mandi.

Esok paginya sekitar pukul 08:15 prilly tengah duduk di hadapan seorang berjas putih yang tidak lain adalah Mila sahabatnya.

" Prill kondisi Lo semakin hari semakin menurun gue harap Lo mau menjalani kemoterapi" ucap mila membuat Prilly menghela nafas

" Nanti saja, sekarang gue harus kerja dulu" ucap Prilly membuat mila menghela nafas. Yap prilly positif leukemia stadium lanjut yang sudah 5 tahun ia derita, Mila sahabatnya yang memantau kondisi prilly karena Mila seorang dokter.

" Prill secepatnya ya, gue gak mau terjadi sesuatu sama Lo" ucap Mila yang diangguki prilly

" Lo tenang aja gue pasti gakpapa dan akan menjaga kesehatan tubuh gue okeh" ucap Prilly menyakinkan Mia.
" Yaudah gue berangkat kekantor dulu ya, sebelum bos muka tembok itu mengamuk" ucap Prilly yang diangguki mila

Setelah menempuh perjalanan lumayan jauh Prilly kini baru sampai di kantor namun saat mau masuk kedalam ruangannya Prilly berpapasan dengan ricu yang baru keluar dari ruangan liand.

" Selamat pagi prinsesnya Abang yang semakin cantik" ucap ricu membuat Prilly menatapnya jengah

" Minggir Lo jangan ganggu gue" ucap Prilly membuat ricu menatapnya intens

" Ya elah prinses gue mau pergi ke Italia nanti jangan rindu ya karena rindu itu berat biar Abang aja." Ucap ricu

" OMG HELLLOOOOOOOO mau Lo pergi kemanapun gue gak peduli dan gak akan pernah rindu sama sekali paham" ucap Prilly kesal

"Lo tega banget sih prill" ucap ricu lebay membuat Prilly menatapnya tajam

" Pergi Lo " ucap Prilly membuat ricu menggelengkan kepalanya

" Ricuuu kalau Lo gak pergi sekarang gue kempesin mau Lo" ucap Prilly membuat ricu menggelengkan kepalanya

" Minggir gue masuk" ucap Prilly lalu pergi sedangkan ricu ia langsung pergi juga

" Permisi Mr nanti jam 10:30 ada meeting bersama dengan ketua devisi." Ucap prilly membuat liand menatapnya lalu mengangguk dan kembali mengerjakan berkasnya. Membuat Prilly menatapnya sebal bagaimana bisa ia memiliki seorang bos seperti dia atau mungkin dulu ibunya pas hamil ngidam nyemilin tembok.

" Apa kau kesini hanya untuk menjadi patung" ucap liand membuat prilly menatapnya tajam

" Ini saya mau keluar" ucap Prilly lalu keluar dan menuju ruangannya

" Sepertinya gue harus membeli stok kesabaran untuk menghadapi manusia es itu" gumam prilly dan segera mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk. Saat jam istirahat prilly langsung kekantin dan segera memesan makanan. Namun saat ingin duduk tidak ada bangku kosong membuat Prilly menghela nafas.

" Gue boleh gabung gak" ucap Prilly saat mendapati tempat yang kosong dan disana ada ada 3 orang.

"Boleh duduk aja" ucap seorang wanita yang diangguki kedua temannya

" Gue prilly" ucap Prilly mengulurkan tangannya

" Kita sudah tau Lo asisten pribadinya Mr liand kan" ucap seorang pria

" Gue Gritte," ucap wanita yang duduk di samping prilly

" Gue dewa" ucap seorang pria yang tengah minum

" Gue Leo, cowok paling tampan di kantor ini" ucap Leo membuat Prilly menatapnya dengan intens

" Ngapain Lo lihat-lihat naksir gue gak tanggung jawab ya" ucap Leo membuat Prilly menatapnya tajam

" Naksir? Sama Lo? Lo fikir Lo ganteng apa, seganteng Mr liand aja gue gak naksir ap lagi sama Lo jangan mimpi" ucap Prilly membuat Leo menatapnya sebal




Oke guys jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏🙏🥰



secretary and ceo fierceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang