" Sayang, " ucap liand yang sudah berdiri di depan Prilly membuat Prilly menatapnya datar.
" Aku cuma mau tanya kenapa kamu tidak jujur jika kamu dan Natasha akan bertunangan apa lagi menikah? Sekarang pilih aku atau Natasha " ucap Prilly membuat liand terdiam
" Gak bisa jawabkan, karena kamu gak tulus mencintai aku bahkan kamu tidak pernah ajak aku ketemu keluarga kamu kecuali Giselle, aku ketemu Giselle pun karena tidak sengaja ketemu di kantor kamu, " ucap Prilly dengan air mata yang mulai menetes
" Sayang dengarkan penjelasan aku dulu": ucap liand
" Penjelasan apa lagi semua sudah jelas kamu akan tunangan bahkan mungkin menikah" ucap Prilly "aku mau kita pisah" ucap Prilly
Plak... Tamparan keras mengenai pipi Prilly membuat Prilly menatapnya tajam
" Puas kamu," ucap Prilly
" Dengarkan penjelasan ku baru kamu ambil keputusan" ucap liand
" Penjelasan apa lagi semua sudah jelas dan aku ingin pisah" ucap Prilly kecewa itulah yang dia rasakan sekarang ia fikir liand akan berkata memilihnya tapi liand malah diam,
" Jika kamu ingin kita pisah oke tapi jangan pernah berharap akan hidup bahagia." Ucap liand membuat Prilly menatapnya tajam
"Aku tidak takut, aku harap kamu tidak akan pernah menyesal" ucap Prilly sedikit pelan karena merasakan perutnya yang terasa kram.
" Dengar baik-baik aku menerima Natasha karena janji papa bukan karena cinta atau apapun, dan jika kamu ingin pisah akan aku kabulkan tapi sebelum kita pisah aku ingin kamu tau konsekuensinya" ucap liand sambil mencengkeram rahang Prilly dan mendorong Prilly hingga terduduk di sofa membuat perutnya terasa sakit diiringi darah mengalir membuat Prilly merasa takut.
" Tol-ong per-ut ku sa-kit, jang-an bu-nuh anakku" ucap Prilly di ambang kesadaran membuat liand menatapnya kaget saat melihat darah banyak. Dengan segera membawa Prilly ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit'Prilly langsung ditangani dokter. Sedangkan liand ia menunggu di luar ia tidak menyangka bahwa Prilly tengah hamil , Prilly mengandung anaknya, lalu apa yang sudah dia lakukan, dia menyakiti darah dagingnya sendiri.
" Dok bagaimana" ucap liand saat melihat dokter keluar
" Kondisi nyonya sudah lebih baik namun kandungnya masih sangat lemah" ucap dokter yang diangguki liand.
" Kalau begitu saya permisi tuan " ucap dokter yang diangguki liand dengan segera liand masuk dan berdiri di samping Prilly Latuconsina yang sudah sadarkan diri dan membuang muka.
" Kenapa kamu tidak jujur bahwa kamu hamil" ucap liand membuat Prilly hanya diam
" Jawab aku Prilly" ucap liand tidak membuat Prilly menjawabnya.Dengan perlahan liand mengelus perut Prilly yang telah agak buncit .
" Sayang maafkan Daddy ya, Daddy tidak tau kalau kamu sudah hadir." Ucap liand lalu mencium perut Prilly.
" Pergi" ucap Prilly membuat liand menatapnya lalu duduk di sofa membuat Prilly meneteskan air matanya.
" Hallo" ucap liang saat ada panggilan masuk
"........." Ucap seseorang yang tidak lain adalah Natasha
" Kita bahas nanti saja, aku sedang sibuk" ucap liand
"........" Ucap Natasha
" Dengar aku baik-baik aku sedang ada urusan paham" ucap liand dan langsung mematikan teleponnya sedangkan Prilly ia hanya diam entah apa yang harus ia lakukan saat ini rasanya begitu sesak.
" Sebaiknya kamu pergi aku tidak ingin melihat kamu disini, jika kamu disini akan membuatku stres dan berakibat pada kandunganku" ucap Prilly membuat liand berdiri dan menghampiri Prilly.
" Baiklah jika kamu perlu sesuatu aku didepan" ucap liand lalu pergi membuat Prilly meneteskan air matanya. Ia ingin ditemani suaminya tapi rasa kesal membuatnya egois.
" LIAND" teriak Prilly membuat liand menghentikan langkahnya dan langsung menghampiri Prilly yang tengah menangis sesenggukan Membuat liand bingung.
" Kamu jahat,,,, hiks,,, kamu nyebelin,,,, hiks ,,aku benci,,, kamu penghianat,,, kamu selingkuh,,,hiks" ucap Prilly disela tangisannya membuat liand berusaha menenangkan Prilly.
"Sayang aku minta maaf ya, aku salah tapi aku gak bermaksud untuk duain kamu, kamu tenang ya sayang" ucap liand di akhiri kecupan di kening Prilly
" Maafin aku ya, aku akan melakukan apapun asal kamu tidak marah" ucap liand membuat Prilly menatapnya.
" Beneran ya" ucap Prilly yang diangguki liand.
" Aku akan ikutin kamu kemanapun " ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Sayang nanti kamu kecapean gimana " ucap liand
" Yaudah aku gak mau maafin kamu" ucap Prilly membuat liand menghela nafas dan menganggukkan kepalanya
" Baiklah " ucap liand pasrah membuat Prilly tersenyum kemenangan.
"Satu lagi kamu tidak boleh ketemu sama Natasha, kalau sampai ketahuan kamu ketemu sama dia aku akan pergi dan tidak akan memperkenalkan kamu dengan anak kita, dan aku pastikan kamu akan menyesal" ucap Prilly membuat liand menatapnya tidak percaya, bagaimana bisa ia jauh darinya.
" Tapi sayang, aku harus bertemu untuk membicarakan tentang perjodohan ini" ucap liand
" Itu urusan kamu aku tidak peduli" ucap Prilly
" Kalau tidak cepat di selsaikan nanti kamu mau aku nikah lagi" ucap liand membuat Prilly menatapnya
" Silahkan saja kamu bersamanya aku tidak peduli, lagipula jika itu terjadi maka apa yang diucapkan akupun akan terjadi" ucap Prilly membuat liand menatapnya mengapa jika berdebat dengan Prilly ia selalu kalah, apa lagi sekarang dia tengah hamil.
" Sayang maksud aku tidak begitu, akuc cuma ingin masalah ini cepat selesai" ucap liand
" Aku tau tapi aku tidak rela kamu ketemu dia dan berduaan sama dia" ucap Prilly
" Sayang aku tidak berduaan, aku sama keluarganya ada mama dan papa nya" ucap liand
" Apa lagi itu bagaimana jika nanti kamu dipaksa" ucap Prilly membuat liand diam
" Sebenarnya kamu sayang gak sih sama aku, ouhh apa kamu cuma sayangnya sama calon anak kita doang iya" ucap Prilly membuat liand menggelengkan kepalanya.
" Aku tidak begitu sayang, sekarang kamu istirahat" ucap liand membuat Prilly menatapnya
" Tuh kan kamu nyuruh aku Istirahat, pasti nanti pas aku tidur kamu pergi kan nemuin dia, kamu jagat banget sih" ucap Prilly dengan air mata
" Tuhan gimana aku bisa menyelesaikan masalahku jika istriku tidak mau jauh, masa iya aku memberitahu lewat telepon yang ada mama murka , Tuhan rasanya aku mau gila" ucap batin liand
" Tuh kan bener kamu mau pergi, " ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Nggak sayang aku hanya memikirkan kamu supaya kamu cepat sembuh" ucap liand
" Bohong kamu" ucap Prilly
" Aku tidak bohong sayangku," ucap liand membuat Prilly menatapnya lalu mengangguk
" Oke sekarang sini tangannya, aku ngantuk mau tidur tapi sebelum tidur aku ingin memastikan bahwa kamu tidak akan kabur" ucap Prilly dan menggenggam tangan liand membuat liand hanya pasrah, sepertinya selama Prilly hamil ia akan kena tindas, tapi bagaimanapun dia istrinya.
" Kamu diam ya, jangan coba-coba untuk kabur, paham" ucap Prilly lalu memejamkan matanya sedangkan liand hanya pasrah, ia tidak ingin istrinya itu berkata yang tidak-tidak padanya.
Oke guys akhirnya netx juga jangan lupa untuk vote pollow and coment ya🙏
Bagaimana nasib liand apakah ia akan tetap menikah dengan Natasha atau justru hidup bahagia sama Prilly?
Tunggu aku next ya.......