Esok paginya prilly terbangun dan segera mandi dan bersiap untuk berangkat ke kantor, jika ditanya liand, sendari kemarin liand tidak pulang hal itu membuat prilly merasa tidak ada artinya tinggal disini apalagi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut liand. Membuat Prilly kecewa dan memutuskan untuk kembali tinggal di sebuah kos-kosan karena tidak mungkin ia kembali ke apartemennya Mila dan sebelum ke kantor prilly akan mampir ke sebuah kosan yang letaknya tidak jauh dari kantor.
" Emm Bu ini uangnya" ucap Prilly setelah memasukkan barannya,
" Terimakasih ya neng semoga betah" ucap ibu kos yang diangguki prilly dan segera pergi ke kantor.
"Untung aja pacarnya Mr liand kembali, kalau tidak bisa-bisa terus digoda oleh asisten pribadinya Mr liand" ucap seorang wanita membuat Prilly menghela nafas dan segera pergi menuju ruangannya yang sudah di pindahkan .
" Ish,, kenapa sih ini kantor isinya cabe-cabean semua" ucap Prilly membuat seseorang yang tengah duduk di meja sebelah menyaut
" Sabarin aja prill" ucap seseorang yang tidak lain adalah baja ya baja dan prilly satu ruangan.
" Lo tau dimana liand" ucap Prilly membuat baja menatapnya
" Dia kemaren lembur mungkin ia tidur disini Lo bangunin aja" ucap baja dengan segera prilly keluar dan masuk namun ia tidak menemukan liand
" Sepertinya dia masih tidur" ucap Prilly dan segera membuka pintu sebuah kamar tempat beristirahat namun langkahnya terhenti saat melihat pemandangan yang menjijikkan bagaimana tidak liand dan sasya tidur tanpa baju bahkan bajunya berserakan di lantai membuat Prilly meneteskan air matanya, dan segera menutup kembali pintunya.
"Sesakit ini menikah untuk melunasi hutang" gumam prilly dan segera keluar lebih tepatnya kekamar mandi untuk mencuci muka, ia tidak marah liand memiliki kekasih tapi apa ia sekarang boleh marah setelah apa yang diperbuat liand, ia cuma ingin liand menghargai pernikahannya." Mungkin ini saatnya" ucap batin Prilly dan segera keluar menuju ruangannya dan ternyata baja masih ada.
" Lo kenapa pril" ucap baja saat melihat wajah sembab prilly membuat Prilly menatapnya lalu mengangguk.
" Gue akan resign " ucap Prilly disertai senyuman membuat baja terdiam
" Resign? Loh kenapa, bukanya Lo tau akibatnya" ucap baja yang diangguki prilly.
" Gue tau dan gue siap" ucap Prilly membuat baja menghela nafas
" Sebenarnya ada apa" ucap baja
" Gak ada apa-apa ja, kalau liand menganggap gue istrinya dia tidak akan melakukan itu" ucap Prilly dan segera keluar menuju ruangan liand dan ternyata liand sudah rapih dengan jasnya.
" Permisi" ucap Prilly lalu masuk setelah diangguki Liand.
" Sayang aku pulang dulu ya," ucap sasya lalu mencium pipi liand dan segera pergi membuat Prilly memalingkan wajahnya sebentar dan bersikap biasa.
" Saya ingin memundurkan diri dari perusahaan anda" ucap Prilly membuat liand menatapnya " dan saya juga ingin kita pisah" ucap Prilly membuat liand menatapnya tajam lalu mengambil hpnya dan mengirimkan pesan.
" Tuhan tolong beri hamba kekuatan" ucap Prilly dalam hati
" Permisi" ucap dua orang pria berseragam coklat polisi itulah
" Bawa dia" ucap liand membuat prilly berusaha tetap tenang dan menatap liand ia tidak menyangka liand sekejam ini.
Wanita penggoda laki orang
" Awas laki Lo entar di godain dia
Jalang
Jalang..
Sepanjang keluar kantor kata-kata hinaan itu membuat prilly meneteskan air matanya sekarang ini ia hanya tinggal menunggu kapan waktunya itu tiba.
" Li Lo gila ya, dia istri Lo" ucap baja setelah berada di ruangan liand
" Ini sesuai perjanjian" ucap liand membuat baja menghela nafas
" Tapi gak gini Li" ucap baja
" Mau gue pecat" ucap liand membuat baja menggelengkan kepalanya dan segera keluar.
Disinilah prilly dengan baju tahanan dibalik jeruji besi, bahkan ia tidak membawa obatnya, menangis itulah yang bisa ia lakukan.
" Tuhan kenapa hamba harus bertemu dengan orang seperti dia, hati hamba sakit, sangat perih, tuhan Kapan waktu itu tiba" ucap Prilly dalam hati.
" Mil apa Lo tau gue disini, sekarang gue harus gimana, gue bingung mil, gue pengen pergi sekarang, gue capek, ma, pah, apa kalian tau keadaanku disini, aku butuh kalian, aku butuh pelukan kalian, aku butuh penguat mama dan papa. Aku rindu sama kalian, ma pa kenapa mereka jahat sama prilly, apa salah prilly ma pa" ucap Prilly dalam hati." Ka , ka prilly mana" ucap Giselle yang baru datang kekantor liand membuat liand menatapnya lalu menggelengkan kepalanya
" Kaka marahin ka Prilly ya gara beliin Giselle tas, Kaka ko tega sih ka Prilly kan baik gak kaya kaka pelit" ucap Giselle membuat liand diam tak menanggapi ucapan adiknya,
" Ish Kaka jawab kenapa aku mau ajak ka prilly nonton" ucap Giselle
" Dia pergi" ucap liand membuat Giselle membelalakkan matanya
" Pergi kemana" ucap Giselle membuat liand menggelengkan kepalanya
" Pasti gara-gara Kaka kan ka prilly pergi, kenapa sih? Ada masalah, atau karena tas" ucap Giselle
" GISELLE" bentak liand membuat Giselle kaget dan segera pergi lebih baik dia pulang .
Oke guys next part ya tapi jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏🙏🥰