Sudah 3 hari prilly di rawat dan kini ia sudah boleh pulang dengan cara tidak boleh kelelahan dan tidak lupa minum obat. Namun tetap liand tidak mengetahui tentang penyakit prilly. Soal status prilly dan liand sudah ketahui oke Mila dan bahkan liand membawa Prilly untuk tinggal dirumahnya bukan dirumah keluarganya seperti sekarang prilly tengah berada di kamarnya.
" Milllaaaa,,, gue mau pulang" ucap Prilly merengek seperti anak kecil setelah sambungan video call terhubung
" Udah Lo nikmatin aja selagi Ali gak macem-macem sama Lo gakpapa" ucap mila membuat Prilly mengerucutkan bibirnya
" Tapi gue gak suka Mila, gue mau tinggal di apartemen Lo" ucap Prilly membuat mila menghela nafas
" Pril,, Lo dengerin gue deh, Lo sekarang sudah berubah status menjadi istri orang jadi Lo Harus nurut apa kata suami Lo" ucap Mila
" Tapi gue gak mau suami kaya muka tembokkk gue maunya lee min hoo" ucap Prilly membuat mila menghela nafas sahabatnya yang keras kepala.
" Mila, gue mau pulang, pokonya kalo Lo gak jemput gue gak mau minum obat lagi" ucap Prilly membuat Mila menatapnya sebal ancaman yang ampuh." Besok gue jemput" ucap mila membuat Prilly tersenyum lebar
" Terimakasih milaku sayang" ucap prilly membuat Mila mengangguk dan mematikan teleponnya dengan segera prilly berjalan tidur karena hari sudah malam.
Cklek
Suara pintu terbuka menampakkan seorang pria tampan yang tidak lain adalah liand yang baru saja pulang membuat Prilly menatapnya.
" Ko masuk kamar ini" ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Ini kamar saya jadi terserah saya" ucap liand
" Terus tidur disini" ucap Prilly yang diangguki liand membuat prilly membelalakkan matanya bagaimana kalau dia di perkosa sungguh fikiran yang sangat buruk
" Kau bukan seleraku terlalu kecil" ucap liand seolah mengerti dengan fikiran prilly
"OMG ni orang kebanyakan makan cabe kali ya pedes banget , gorengan kali ah di cabein" ucap Prilly membatin
" Pergi Lo gue mau tidur cape" ucap Prilly lalu merebahkan tubuhnya sedangkan iya memilih kekamar mandi untuk menyegarkan badannya.
Setelah beberapa lama liand keluar dengan tubuh yang segar dengan segera ia berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhnya di samping prilly membuat Prilly terusik dan membuka matanya.
" Lo ko tidur di sini, sana di kamar lain, gue gak mau tidur sama Lo" ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Ini kamar saya, dan ini rumah saya so terserah saya dong" ucap liand lalu memejamkan matanya membuat Prilly menuruni kasur dan berjalan kesofa.
" Jangan tidur di sofa itu mahal nanti rusak" ucap liand membuat prilly membelalakkan matanya
" OMG HELLLOOOOOOOO terus gue tidur dimana" ucap Prilly membuat liand menepuk kasur sebelahnya yang tadi ditempati prilly Membuat Prilly menatapnya sebal.
" Gak mau gue, emang gue cewek apaan" ucap prilly kesal
" Tidur disini atau dilantai" ucap liand membuat prilly menghela nafas lalu kembali ke kasur dan menata guling di sampingnya.
" Awas Lo macem-macem " ucap Prilly yang tak dihiraukan oleh liand yang sudah memejamkan matanya Membuat Prilly menghela nafas
Esoknya seorang wanita terlihat pulas dalam dekapan seorang pria yang tidak lain adalah liand dan Prilly. Tangan kekar liand begitu erat memeluk pinggang prilly begitu dengan prilly yang terlihat nyaman di pelukan liand. Namun tak lama liand terbangun dan segera melepaskan pelukannya pada prilly sebelum wanita bawelnya bangun dan membuat gendang telinga nya sakit setelah lepas liand segera mandi dan bersiap untuk kekantor. Sedangkan prilly iya membiarkan tidur.
Tepat pukul 09.00 prilly terbangun dan melihat hpnya dan OMG ia kesiangan dengan segera prilly mandi dan bersiap untuk pergi kekantor.
" Pak pinjem mobil satu ya" ucap Prilly dan mengambil kuncinya dan langsung pergi.
" OMG bagaimana bisa gue kesiangan, awas aja muka tembok gue Telen hidup-hidup Lo" ucap Prilly dengan mata pokus menyetir.
" Lah,, lah ko mati" ucap Prilly lalu mencoba menstater tapi tetap gak bisa " ya pantes gak bisa bensinnya habis" ucap Prilly kesal bagaimana bisa ini semua terjadi.
" Terus gue naik apa dong mana gak punya duit lagi gara kemaren sakit" gumam prilly lalu pergi berjalan kaki ke kantor meskipun lumayan jauh.
Sesampainya di lobby Prilly langsung menaiki lift dan sasaran utama ia adalah ruangan liand ia ingin sekali memakan manusia es itu. Sedangkan liand iya tengah membahas proyeknya di Paris bersama Kevin dan baja.
Brak
Suara pintu terbuka dengan keras membuat ketiga pria itu menatap seseorang yang masuk.
" OMG HELLLOOOOOOOO,,,, Lo tega banget sih sama gue kenapa Lo gak bangunin gue, lo tau gue telat dan asal Lo tau ya gara-gara mobil Lo kehabisan bensin gue harus jalan kaki dan Lo liat kaki gue sudah kaya Samsons tau" ucap Prilly kesal
" Kenapa tidak naik taksi" ucap liand membuat prilly menatapnya tajam
" Lo ngeledek gue" ucap Prilly sewot
" Maksudnya" ucap liand
" Lo bilang aja kalau Lo itu mau hina gue karena gak bisa bayar taksi lagian gue bisa ko bayar pake mobil Lo itu " ucap Prilly
" Kenapa tidak kau lakukan" ucap liand santai
" Tau ah, gue minta duit mau sesalon dan hari ini gue libur" ucap Prilly
" Kerja dulu baru uang" ucap liand membuat prilly membelalakkan matanya
" Yaudah kalau Lo gak mau kasih duit gue jual mobil butut Lo itu" ucap Prilly
" Silahkan" ucap liand membuat prilly menghela nafas.
" Huweeeeeeee,,,," tangis prilly membuat liand menatapnya tidak percaya begitupun dengan Kevin dan baja bagaimana bisa Prilly begitu
" Li tau hiks,,,, gak sih gue hiks,, tuh cape hiks habis jalan hiks" ucap Prilly dengan tangisannya
" Gue haus" ucap Prilly membuat liand menatapnya lalu memberikan minum dan langsung diteguk habis oleh Prilly.
" Kaki gue sakit" ucap Prilly disertai tangisannya dan membalikkan badannya berniat duduk di sofa.
Deg
Prilly baru sadar kalau diruangan ini ada baja dan Kevin.
" Ngapain Lo lihat-lihat" ucap Prilly lalu duduk di sofa dan menatap liand.
" Sini Lo" ucap Prilly membuat liand menatapnya lalu berjalan menghampiri prilly dan duduk sambil memberikan berkas pada Kevin yang masih bengong melihat prilly.
" Tuh kan lecet" ucap Prilly memperlihatkan tumitnya yang lecet karena sepatu haknya dengan segera liand mengambil kotak P3K dan mengobati luka Prilly
" Cengeng" ucap liand setelah mengobati luka kaki Prilly
" Pijitin,,,sakit" ucap Prilly dengan muka melasnya tanpa menghiraukan Kevin dan baja.
" Yaudah kalau gak mau mijitin , minta uang mau panggil tukang urut kan enak diurut semua" ucap Prilly membuat liand menatapnya tajam dan memijit pelan kaki Prilly
Next part jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏🙏🥰