" Ngapain Lo lihat-lihat naksir gue gak tanggung jawab ya" ucap Leo membuat Prilly menatapnya tajam
" Naksir? Sama Lo? Lo fikir Lo ganteng apa, seganteng Mr liand aja gue gak naksir ap lagi sama Lo jangan mimpi" ucap Prilly membuat Leo menatapnya sebal
" Lo buka mata deh ganteng an gue juga" ucap Leo
" Jangan kan mata hati aja bilang Lo itu gak tampan" ucap Prilly pedas
" Sudah sudah kalian ko malah ribut, lagian Lo akuin aja sih Lo itu kurang tampan" ucap Gritte sedangkan prilly asik memakan salad buah tiba-tiba seseorang datang menghampiri prilly.
" Bu prilly dicari Mr liand, sepertinya penting" ucap seseorang tersebut yang tidak lain adalah pegawai kantor disini
"Iya Lo bisa pergi" ucap Prilly yang diangguki karyawan itu membuat prilly menghela nafas.
" Yasudah gue pergi dulu ya besok makan siang bareng lagi, oke Gritte" ucap Prilly yang diangguki Gritte
" Oke prill" ucap Gritte dan segera prilly pergi. Sesampainya di ruangan liand prilly mendapatkan tatapan tajam dari liand membuat prilly meringis
" Kau yang membuat jadwal tapi kau juga yang melupakan" ucap liand membuat prilly menundukkan kepalanya
"JAWAB" bentak liand membuat prilly menatapnya.
" Tidak begitu Mr, tadi saya bener-bener lupa" ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Kau tau kita rugi 2M dan itu harus kau ganti dalam waktu 1 bulan" ucap liand membuat prilly menatapnya
" Gak saya tidak mau" ucap Prilly membuat liand tersenyum misterius lalu mengambil telponnya dan mengirimkan pesan pada seseorang.
" Ikut dengan saya" ucap liand membuat prilly membelalakkaan matanya
" Tidak mau" ucap Prilly membuat liand menatapnya tajam
" Hutang mu 4,5 M milih ikut dengan saya atau kantor polisi" ucap liand membuat prilly menatapnya sebal.
" Ya ya gue ikut" ucap Prilly kesal membuat liand menatapnya tajam
" Bicara yang sopan" ucap liand membuat prilly menghela nafas
" Ya" ucap Prilly lalu liand membawa Prilly masuk ruangan tempat istirahat liand.
" Kenapa saya dibawa kesini, anda jangan macam-macam ya atau saya teriak" ucap Prilly
" Silahkan" ucap liand santai dan berjalan ke arah lemari dan mengambil semuah map
" Buka" ucap liand membuat prilly menatapnya dengan bingung " apa kau tidak mengerti bahasa Indonesia" ucap liand membuat prilly menatapnya tajam lalu membukanya.
Dan terpampang sebuah surat perjanjian serta sebuah 2 buah buku dengan beground Depan gambar Garuda dengan segera prilly membukanya membuat membelalakkan matanya dan surat perjanjian." Maksudnya apa ini" ucap Prilly menatapnya liand tajam, bagaimana bisa bos menyebalkannya itu suaminya dan ia baru sadar map yang ia tanda tangani kemaren surat perjanjiannya jika dalam 24jam prilly tidak bisa menggantinya ia harus menikah dengan liand dan lebih parahnya liand sudah menikahinya tadi pagi dan bukunya sudah didepan mata.
" Saya rasa sudah jelas, silahkan keluar" ucap liand membuat prilly menatapnya
" Gue gak mau jadi istri Lo" ucap Prilly
" Ganti 4,5m sekarang" ucap liand membuat prilly menatapnya kesal lalu keluar dengan membanting pintu dan segera masuk kedalam ruangannya
" OMG ini benar-benar gila, ini gak bisa di biarin, pokonya soal ini tidak boleh ada yang tau , kalo sampai ada yang tau biasa gue disangka cewek gak bener" ucap Prilly lalu menatap layar komputer yang terpampang foto dimana liand sedang menjabat tangan penghulu dan lebih parahnya tertera nama Muhammad Aliand putra Syarief and prilly latusha.
" Muka tembokkk,, ish bener-bener tuh orang" geram Prilly lalu beranjak dari duduknya dan segera menghampiri liand dengan emosi menggebu.
Brak
Suara dentuman pintu mengalihkan perhatian liand dan seorang pria yang tidak lain adalah Kevin yang tengah membicarakan tentang bisnisnya.
" Lo keluar dulu" ucap liand membuat Kevin menatapnya seolah bertanya kenapa. Bukankah dirinya sudah tau tentang setausnya.
" Ada apa" ucap liand membuat prilly menatapnya tajam.
" Kenapa Lo pasang foto Lo di komputer gue" ucap Prilly kesal ditambah badanya terasa lemas.
" Tidak" ucap liand membuat prilly menggebrak meja diiringi darah keluar dari hidung prilly.
"Segitu ngebetnya Lo mau nik-" ucap Prilly terhenti
" Hidung mu berdarah, " ucap liand membuat prilly meraba hidungnya ternyata benar dengan segera prilly keluar dan kekamar mandi namun darah itu tak kunjung berhenti dengan segera prilly mengambil benda pipihnya untuk menelpon Mila.
" Hallo mil" ucap Prilly
" hallo kenapa prill" ucap Mila yang tengah berjalan menuju ruangannya setelah tadi ia memeriksa pasien
" Mil gue mimisan tapi gak berhenti gue takut" ucap Prilly
" Lo dimana gue kesana" ucap mila dengan tergesa-gesa
" Gue di kantor" ucap Prilly
" Gue kesana" ucap Mila dan segera pergi sedangkan prilly iya merasa tubuhnya sudah sangat lemas.
Brukk
Tubuh prilly tumbang di kamar mandi bahkan darahnya pun belum berhenti sedangkan Mila baru sampai di depan gedung dengan segera menuju ke ruangan prilly namun tidak ada orang dengan segera Mila keluar.
"Sayang" ucap seseorang membuat Mila menoleh
"Ko kamu disini, ngapain" ucap Kevin membuat Mila menghela nafas
" Aku cari Prilly tadi dia telpon aku" ucap mila membuat Kevin menatapnya bingung
" Kamu tau prilly dimana" ucap mila membuat Kevin menggelengkan kepalanya,
" Aku cari Prilly dulu" ucap Mila lalu pergi tujuan utama adalah toilet dan see,, benar dengan segera Mila membopong tubuh prilly keluar dan ternyata ada Kevin
" Kamu angkat prilly kita bawa kerumah sakit" ucap mila membuat Kevin mengambil alih prilly namun tertahan oleh seseorang.
" Tunggu" ucap liand, " minggir" ucap liand dan menggendong Prilly diikuti Mila untuk kerumah sakit. Sedangkan Kevin ia masih berfikir sejak kapan liand care sama orang.
Sesampainya di rumah sakit prilly langsung ditangani Mila bahkan sudah hampir 2 jam Mila menangani prilly membuat liand menatap Kevin tajam.
" Ngapain Lo natap gue gitu" ucap Kevin yang risih dengan tatapan tajam liand
" Pacar Lo dokter atau bukan sih " ucap liand membuat Kevin menatapnya heran
" Sabar dong, sloow " ucap Kevin dan tak lama Mila keluar dengan wajah lelah bagaimana tidak kondisi tubuh prilly bener-bener drop dan tadi telat sedikit mungkin hari itu tiba tapi untung Mila cepet menangani prilly
" Sayang gimana" ucap Kevin membuat Mila tersenyum
" Gakpapa hanya kelelahan terus dia telat makan karena dia memiliki asam lambung" ucap Mila karena ia tidak mungkin memberitahu yang sebenarnya
" Kalau mau masuk, masuk aja " ucap Mila
" Aku ikut kamu aja" ucap Kevin membuat liand menatapnya
" Lo balik kantor, " ucap Kevin membuat Mila terkekeh melihat wajah sendu Kevin
" Lo gak paham banget sih Li" ucap Kevin
" Udah kamu balik kantor nanti jemput aku ya" ucap mila yang diangguki Kevin
" Baiklah, bye sayang" ucap Kevin lalu pergi begitupun dengan Mila sedangkan liand ia masuk ke ruang perawatan Prilly.
Penasaran bagaimana kelanjutannya tunggu next ya,, tapi jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏🙏🥰