Setelah seminggu di rawat di rumah sakit kini prilly sudah berada dirumah lebih tepatnya Prilly tengah tiduran, sedangkan liand seperti biasa dia akan bersarang di ruang kerjanya. Hal itu tentu saja membuat Prilly bosan dengan perlahan prilly turun dan berjalan menuju ruangan kerja liand.
" Boleh masuk" ucap Prilly saat baru masuk dan liand menatapnya lalu mengangguk
" Kenapa, bukankah saya menyuruhmu istirahat" ucap liand membuat prilly menghela nafas
" Aku bosen, di kamar terus," ucap Prilly " Bagaimana kalau aku bantuin Lo ngerjain tugas kantor kan gue asisten pribadinya Lo" ucap Prilly membuat liand menatapnya
" Kamu sudah saya pecat" ucap liand membuat prilly membelalakkan matanya
" Ko gitu emang gue salah apa" ucap Prilly kesal bagaimana bisa dia dipecat
" Karena seminggu kau tidak masuk, dan itu melanggar peraturan kantor" ucap liand membuat prilly kesal
" Gue gak mau di pecat," ucap Prilly membuat liand menatapnya,
" Ini perusahaan saya" ucap liand membuat prilly menatapnya lalu duduk di pangkuan liand membuat liand terdiam.
" Aku istri kamu membuat istri bahagia itu kewajiban" ucap Prilly menggoda liand membuat liand menahan sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya
" Diam jangan bergerak" ucap liand membuat prilly menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau.
" Ijinin aku kerja dulu" ucap Prilly ditelinga liand membuat liand semakin merasa tidak nyaman sedangkan prilly iya sebenarnya tidak mau seperti ini tapi masa ia dia harus dirumah terus ia bagaimanapun ia harus ada kegiatan.
" Prill" ucap liand penuh penekanan namun tidak berpengaruh apapun pada prilly
" Oke jadi asisten pribadi" ucap liand membuat prilly menatapnya dengan intens
" Bener ya" ucap Prilly membuat liand mengangguk dengan segera prilly turun dengan gembira
" Baiklah aku istirahat bye," ucap Prilly lalu pergi sedangkan liand menatapnya sebal dengan segera liand beranjak dan segera mandi supaya rasa panasnya mereda.
Esoknya prilly tengah berjalan di kantor menuju ruangannya namun saat didepan resepsionis Prilly berhenti berjalan setelah mendengar ucapan seseorang.
" Eh ada wanita penggoda bos, enak banget ya masuk sesuka hati" ucap seseorang wanita bagian resepsionis membuat Prilly menatapnya santai
" Eh ada wanita yang suka ngurusin hidup orang" ucap Prilly membuat wanita tersebut menatapnya tajam " ouh iya gue semalam baca buku ada cewek yang suka ngurusin hidup orang dan dapet ajab kesamber petir mulutnya" ucap Prilly
" Lo berani sama gue, meskipun Lo simpan bos tapi gue gak takut" ucap wanita tersebut
" OMG HELLLOOOOOOOO,,, Lo itu punya mulut gak pernah dibawa ke sekolah ya ouhh atau memang otak Lo otak micin, aduhh kasian" ucap Prilly
" Lo yang gak sekolah jalang" ucap wanita tersebut membuat Prilly geram
Plak
Tamparan keras mengenai pipi wanita tersebut membuat wanita tersebut menatapnya dengan tajam seolah ingin memakannya.
" Lo kalau punya mulut dijaga, kalo perlu tuh mulut sekolahin supaya punya etika, ngerti? Dan satu lagi Lo pikir gue takut sama Lo, NO tidak sama sekali" ucap Prilly penuh penekanan
Plakk
PRILLYYYY" ucap seseorang membuat Prilly menatapnya santai
" Itu buat Lo yang sudah bilang gue wanita gak bener, sekali lagi Lo begini, gue gak akan tinggal diam" ucap Prilly
" Ada apa" ucap liand ya orang yang teriak prilly adalah liand "kenapa kau menamparnya" ucap liand menatap prilly tajam membuat prilly tersenyum.
" Hanya memberi pelajaran, supaya mulutnya disekolahin" ucap Prilly lalu pergi membuat karyawan lain menatapnya tidak percaya bagaimana bisa prilly sesantai itu padahal ia tengah berhadapan dengan liand
"Kembali kerja" ucap liand sebelum pergi menuju ruangannya, sesampainya di ruangan prilly kaget bagaimana tidak ruangannya berubah bahkan ini bukan mejanya.
" Lah kemana mejanya kenapa jadi kosong gini" ucap Prilly lalu keluar dan kebetulan liand belum masuk keruangnya
" Stop, meja gue dimana" ucap Prilly dengan menahan tangan liand yang ingin pergi
" masuk" ucap liand membuat prilly menatapnya " masuk dulu" ucap liand membuat prilly menghela nafas dan segera masuk.
" Itu meja mu saya pindah ke sini" ucap liand membuat prilly menatapnya tidak percaya bagaimana bisa dia satu ruangan dengan Liand bisa-bisa iya di katain seperti itu.
"Kenapa di pindah" ucap Prilly membuat liand menghela nafas
" Biar saya bisa memantau kamu paham, sekarang duduk saya banyak kerjaan" ucap liand membuat prilly menghela nafas dan berjalan ke mejanya.
"Yaudah deh lumayan daripada nanti dia gak ngijinijn gue kerja kan repot" ucap Prilly dalam hati dan segera fokus pada kerjaannya sampai vwaktunya jam makan siang Prilly beranjak dan merebahkan tubuhnya di atas sofa ruangan liand membuat liand menghampirinya dan menjadikan pahanya sebagai bantalan.
" Lelah" ucap liand yang diangguki prilly membuat liand menghela nafas
" Pulang ya" ucap liand membuat prilly menggelengkan kepalanya" Keras kepala" gumam liand membuat prilly menatapnya tajam lalu mencubit pinggang liand membuat liand meringis karena itu
"Sekarang kamu harus istirahat ayo" ucap liand dan menggiring prilly menuju sebuah kamae yang ada di ruangannya.
" Ayo tidur dulu setelah tidur kita makan" ucap liand membuat prilly menatapnya lalu menggelengkan kepalanya
" Istirahat atau tidak boleh kerja lagi" ucap liand membuat prilly menatapnya tajam dan mendekati Liand membuat liand menatapnya waspada
"Kau mau ngapain" ucap liand membuat prilly menatapnya dengan tatapan sulit diartikan liand yang merasa dia akan dijaiki dengan tenang menghampiri prilly hal itu justru membuat Prilly kaget dan segera mundur.
Bruk
Tubuh prilly tumbang dan terlentang dengan segera liand menindih tubuh prilly dan menguncinya membuat Prilly kaget.
"Lo mau ngapain" ucap prilly membuat liand menatapnya lalu
Cup
Cup
Liand mencium kening prilly dan berakhir ia menempelkan bibirnya membuat Prilly menyesal telah membangunkan singa yang kelapangan dengan perlahan liand melumatnya namun prilly tak kunjung membalas dengan pelan liand mengigit bibir prilly membuat Prilly membuka bibir dan lidah liand langsung masuk mengabsen gigi prilly membuat Prilly merasa sesuatu yang berbeda dan perlahan membalasnya membuat liand semakin aktif mendorong tengkuk prilly dan satu tangan membuka kemeja yang di kenakan prilly. Setelah terbuka liand mengusap perut rata Prilly dan kebelakang membuka pengait bra, setelah terlepas liand lalu meremasnya dengan pelan membuat Prilly mendesah dan memakin membuat liand tidak tahan.
Aghhh,,,,
Desah prilly saat liand meremasnya kencang dan perlahan ciuman liand turun ke leher dan berakhir di dada Prilly membuat prilly merasa panas begitupun dengan liand.
"Lepas" ucap Prilly pelan namun tidak dihiraukan oleh liand membuat prilly menghela nafas karena ia tidak munafik ia menikmatinya. Bahkan ia merasa sesuatu yang mengganjal di pahanya.
" Istirahat lah, aku tidak ingin membuatmu lelah" ucap liand setelah memasang pengait bra dan kemeja prilly membuat Prilly menatapnya lalu mengangguk dan membalikkan badannya memunggungi liand karena merasa malu.
" Kau miliki selamanya dan aku ingin kau cepat sembuh" bisik liand di telinga prilly dan segera beranjak untuk mandi supaya kembali fresh sedangkan prilly iya memilih untuk terlelap.
Next part,,,,,,,, jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏🙏🥰🥰