Chp 30||Belasan Kata Maaf•

2.3K 177 24
                                    

Kata demi kata, kalimat demi kalimat,dan suara demi suara yang terus memanggil seseorang dan beberapa kata maaf yang terucap,dan diantaranya penyesalan itu memanglah ada ketika orang itu sudah terluka di dalam hati nya

Taufan,orang yang dipanggil nya sedari tadi tidak menjawab nya,ia tak dengar satu huruf pun yang keluar.Sementara Halilintar dan yang lain hannya menangis' sedu melihat Taufan yang tak membuka matanya sama sekali

Halilintar memegang tangannya, menempelkan kepala tangan Taufan ke wajah nya bagian pipinya

"Hiks..hiks..maafkan aku Taufan hiks..hiks.."Halilintar tak mengentikan tangisan nya hingga barulah ia sadar bahwa wajahnya terkena darah lagi dari tangan Taufan

"A-apa ini? darah lagi...?"

"D-darah ini berasal dari pergelangan nya!!"

"Dan pergelangan jarinya berdarah dan lebam seperti terinjak sesuatu yang keras.."

tentu ia kaget dengan goresan-goresan yang terpampang jelas di tubuhnya hingga membasahi bajunya, sementara dua pelaku yang melakukan nya hanya semakin bersalah,tapi yang paling ia kaget kan ialah luka dalam dari pisau kecil nya tadi yang di pergelangan tangan

"I-ini?!!"

"Taufan melukai tangannya dengan pisau di semua pergelangan tangannya dan ini luka yang paling dalam dari yang lain,bahkan Urat nadi nya juga ikut terkena pisau, sehingga darah ini tak berhenti keluar..."

Semuanya tentu bertambah kaget, terutama dua orang yang tadi terus melukai nya dari hati maupun fisiknya sendiri.Halilintar kemudian meneliti daerah sekitar,untuk mencari benda mengkilap nan tajam,tapi yang melihat nya bukan lah Halilintar

"K-kak,Thorn menemukan pisau yang sudah terkena banyak darah di mana-mana..."Thorn lah yang melihat nya,dan segera memberikan nya kepada kakak sulung nya

"Bawa Taufan ke rumah sakit sekarang!!tak peduli ia masih hidup atau tidak,bawa dia ke rumah sakit...."

"Baik kak Hali,aku akan menelpon ambulan.."Gempa segera menelepon ambulan dan mulai bergegas menuju rumah sakit

.

.

.

.

Suara jalanan malam yang tadinya begitu sepi akhirnya ramai karena suara ambulan yang terus bergeming,mereka menunggu di dalam mobil dengan rasa panik dan khawatir,hingga akhirnya sampai tepat di rumah sakit yang pernah Taufan kunjungi saat ia memeriksakan kondisi nya kembali

"Bawa pasien ini ke ruang UGD.."ucap salah satu perawat yang sigap menangani Taufan yang baru saja Sampai

"Perawat?"

"Ya,ada yang bisa saya bantu,saya harus cepat..."

"Tolong selamatkan Kakak saya.."ternyata orang yang memanggil nya adalah Blaze,ia terlihat sangat bersalah atas apa yang ia perbuat

"Baiklah kami akan menangani sebisa mungkin.."

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Where's That Sincere Smile?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang