Sang mentari sudah naik,suhu kian semakin memanas,dan ini sudah hampir tengah hari,si manik biru safir itu tak kunjung bangun,pasti karna pusing,lelah, dan sakit,itu yang ia sedang rasakan sekarang,Hingga kemudian...
Drtt... Drtt... Drtt..
Landak ungu ini kembali menelpon lagi,ia sudah berjanji akan keluar bersama Taufan
Ponsel itu terus bergetar,tapi Taufan tak terganggu sedikit pun,ia mungkin sedang bermimpi sudah berada di atas sana,ingat itu hanya sebuah mimpi.Ponsel itu sampai berhenti bergetar sendiri
"Ni anak apa si maunya" Fang mulai kesal lagi
"Dari kemaren kalo di telpon pasti gak di jawab.."
Ia menelpon sekali lagi
Drrtt.. Drrtt...Drrt..
Klik~
"Apa sih Fang.." Taufan
"Masih pagi juga.."Taufan
"Dari kemaren kau menelpon ku terlalu cepat"Taufan
Pemuda itu akhirnya terbangun,bukan karna ia ingin menjawab panggilan dari landak Ungu ini,tapi ingin menghilangkan suara getaran ponsel nya yang benar benar menganggu Indra pendengar nya
"Heh?Cepat?cepat dengkulmu!!.." Fang
"Ini sudah tengah hari.."Fang
"Dan suaramu masih seperti orang baru tidur.."Fang
"Ya itu benar.."ucap Taufan dengan rendah
"Hah?apa..."Fang menjadi kaget
"Kenapa hmm?landak Ungu.."Taufan
"Hei sudah ku bilang panggil aku Fang!!.."
"Heheh.."Taufan terkekeh lagi
"....."
"Kenapa kau baru bangun coba.."Fang
"Dan suaramu benar benar lesu sekali.."Fang
"Hmm tidak apa-apa.."Taufan
Taufan memalingkan pandangannya ke lantai nya,
"Maafkan aku kak Hali.."
"KAU ADALAH HAMA YANG MENJIJIKKAN.."
Duggg BRAKK
"Akhgg..."
Ia memang merintih dalam kejadian itu,tapi kali ini ia memang merintih karna mengingat kejadian itu
"Akhggg Kepalaku.."Taufan
"Taufan?kau oke?..."Fang
Fang yang sedari tadi mengomel tidak jelas,kini menjadi panik
"Kenapa dengan kepalamu?"Fang
"A-aku... oke kok...."Taufan
"Kau jangan berbohong lagi fan.."Fang
"T-tidak aku tidak bohong,mungkin kepalaku sedikit sakit saja.."Taufan
"Hm.. aku tak yakin..ya sudah..."Fang sebenarnya masih belum yakin akan teman baiknya ini
"Ya,lagian ngapa sih Fang, pagi gini dah nelpon"Taufan
"Hei jangan harus ku ingatkan seperti kemaren lagi..."Fang
"Hah??...."Taufan sendiri menjadi heran
Ia menoleh ke jam di ponsel nya...
"Hah?apa aku telat bangun lagi..."Taufan
"Ya kau itu bagaimana sihh, katanya mau ke taman hari ini..."Fang
"Ah iya-iya jika aku bisa aku akan menyusul mu nanti,lebih baik kau berangkat dulu...Landak Ungu..."Taufan
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's That Sincere Smile?
Fiksi UmumKisah seorang pengumbar tawa yang menyembunyikan semua luka di balik topeng senyuman tulus nan indah, tetap tersenyum meski hatinya tercabik-cabik dan tersayat oleh saudara nya sendiri, setiap hari selalu tetap setia mengukir senyumannya dan menyem...