Hening,suasana semula kelas yang sepi Karena hanya ada suara pembicaraan mereka berdua kini malah bertambah semakin sepi,karena landak Ungu ini terdiam kaget mendengar ucapan manik biru safir ini tidak makan sama sekali
"A-apa!.."Fang
"Kau juga belum makan!?"Fang
"Hehe iya.."Taufan
"Hehh kau cuma cengir cengir saja!"Fang
"Kenapa kau belum makan?!"Tanya Fang kembali
"Bagaimana bisa kau sembuh jika kau makan saja tidak?!"Fang mulai mengomel
"Ihh jangan ngomel juga lah"Taufan
"Galak banget kau Fang!"Taufan
"Ya habisnya kau keras kepala!"Fang
"Sudah ayo ikut aku ke kantin sekarang!"Fang
Tanpa aba-aba Fang langsung menggandeng tangan nya dan menariknya lalu di paksa ikut dengannya
"E-eh jangan di tarik juga tanganku Fang!"Taufan
"Sudahlah diam,ayo cepat kita ke kantin!"Fang tak ingin berbasa-basi
Sementara Taufan kala itu sudah mengambil obat nya dari dalam tas sebelum tangannya di seret oleh Fang.Ia mengingat sesuatu lagi saat di jalan,awal mula Taufan ingat karena tubuhnya sudah lelah Begitu saja saat di suruh berjalan terlalu cepat
"F-fang?"nada bicara Taufan terdengar rendah
"Apa?"Fang
"Kau tak ingat?"Taufan
"Ingat apa?"Fang
"Aku mulai lelah"Taufan tak menjawab pernyataan nya,dan merasa kelelahan
Deggg-
Seketika Fang reflek berhenti dan melepaskan kan pegangannya
"M-maaf kan aku Taufan"Fang
"Maaf aku lupa jika kau itu tidak boleh kelelahan"Fang
Fang pun teringat bahwa ia di nasehati bahwa ia tak boleh kelelahan
"Sudah tak apa, lebih baik kita berjalan pelan saja"Taufan
"Baiklah"Fang menatap wajah Taufan dengan sendu
Meski berjalan biasa mereka tiba di kantin,Fang memesan makanan yang ia pilih untuk Taufan,bukan yang Taufan inginkan, Karena Fang ingin sahabatnya itu makan yang mengandung karbohidrat untuk meminum obat nya nanti.Taufan sedang menunggu di meja dan kursi yang sudah si sediakan
Dan indahnya mereka dapat kursi di bagian paling nyaman,tak merasa kepanasan karena kepala nya terlindungi oleh pohon besar,dan langit yang sedang berwarna biru,tak ada awan yang terlihat sama sekali ,itu menjadi pemandangan yang indah bagi seseorang yang duduk di sana.Taufan hanya memandangi langit itu kembali
"Ini makanlah,jangan cuma melamun saja dari tadi!"
"Ah ya baiklah akan ku makan"Taufan pun memakannya, mengingat makanan ini adalah traktiran dari si Landak Ungu
Fang yang kini sedang memandangi Taufan saat sedang melahap satu suapan makanannya, melihat wajah Taufan yang kian hari semakin pirus..
"Kenapa menatapku.."Tanya Taufan dengan wajah heran
"Tidak apa-apa"Fang mengalihkan pandangannya kembali
"Hmm mencurigakan"Taufan mengucapkan nya dengan nada jahilnya
"Hei cepat makanlah!!"Fang
"Iya deh iya,galak banget dah.."Taufan
"A-apa!!"Fang tidak terlalu dengar jika Taufan berbicara kata "galak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's That Sincere Smile?
Ficción GeneralKisah seorang pengumbar tawa yang menyembunyikan semua luka di balik topeng senyuman tulus nan indah, tetap tersenyum meski hatinya tercabik-cabik dan tersayat oleh saudara nya sendiri, setiap hari selalu tetap setia mengukir senyumannya dan menyem...