Malam semakin panjang, hembusan angin semakin sejuk,dingin menerpa tubuhnya,membiarkan rambut nya lagi-lagi tersapu angin malam,ia masih merenung dengan posisi yang sama
* * *
Di sisi lain, lebih tepatnya di dapur mata manik hijau ini sedang membawa nampan makanan dan segelas air,ia berjalan menuju arah anak tangga,dan mulai melangkahinya
"Ini untuk kak Upan.."ia mengucapkan nya seorang diri sambil tersenyum
Flashback
Semuanya sudah selesai makan,tapi Thorn sengaja melambatkan makanya,karna akan ada yang ia lakukan,ia menunggu ke 5 saudara selesai makan.Thorn juga terkadang bijak,ia menunggu saudara nya pergi meninggalkan dapur nya dan kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing
Gempa selaku sedang mencuci piring,Thorn kemudian menghampiri manik emas itu,ia akan meminta izin
"K-kak gem?"Thorn memang sedikit gugup dan takut permintaan an nya akan di tolak sang kakak
"Ya Thorn,ada apa"jawab Gempa
"Em apa Thorn boleh membawakan makanan untuk kak Upan makan nanti?"ia mulai takut,apa yang akan di pikir kan sang kakak,tapi jawaban yang ia dapatkan ialah...
"Hmmm..""Baiklah.."
"Oke akan ku siapkan"Gempa
"Eh kak Gem ga marah?"Thorn menjadi heran
"Tidak, sesungguhnya aku tak marah,aku tidak bisa terus menerus membencinya"
"Aku sudah melihat nya sangat lemas dan s juga menahan rasa sakit itu"Jawab Gempa lagi
"Ya,Thorn juga merasa kasian sama kak Upan,tadi saja saat kita sedang makan malam, aku melihat kak Upan seperti memuntahkan darah di wastafel nya"Thorn
"Benarkah?tadi juga saat aku sedang memasak,kak Taufan juga sepertinya habis berkumur -kumur,tapi kumuran itu berwarna merah"Gempa
Mereka tentu memikirkan hal yang sama
"Apa yang terjadi sama kak Upan kak .."Thorn lagi lagi mulai takut
"Jangan khawatir kita akan cari tahu"Gempa
"Baiklah kak gem, jadi aku nanti akan ke kamar kak Upan yah?"Thorn
"Iya Thorn....."
Ending FlashbackThorn sampai di ambang pintu dengan gantungan kunci berlambang kan angin kecil,Thorn lebih dulu mendekat kan indra pendengaran nya ke papan pintu,dan sekedar mendengar apa yang yang ada di dalam
"Ga ada suara apapun dari kamar kak Upan"
Ia mulai mengetuk pintu nya
Tok....tok...tok...
"........."
Thorn mengetuk pintu itu dengan pelan
Hening,belum ada jawaban,ia mengetuk nya sekali lagi
Tok.....tok....
".........."
"K-kak?.."Thorn mulai bicara tapi masih belum ada jawaban
"Kak Upan ada di dalam?"
Masih belum ada jawaban lagi.Ia memberanikan dirinya membuka pintu tersebut
Ceklek....
Ia mulai melangkah ke depan,gelap dan dingin
"Gelap banget si kamar nya"celoteh Thorn
Ia mulai melangkah lagi,ia hanya melihat jendela yang masih terbuka, begitu juga dengan tirai nya, Thorn sendiri merasa dingin,Thorn hanya bisa melihat cahaya sang Ratu malam untuk terus berjalan
Ia menatap seseorang yang masih meringkuk di bawah samping Ranjang nya, pemuda manik biru safir itu tetap diam
"Apa kak Upan tidur ya..?"Meski Thorn sedari tadi sudah mengucapkan kata-kata nya, Pemuda itu masih tetap diam di tempat
Tiba-tiba matanya tersilau dengan benda mengkilap yang tergeletak di atas meja,ia penasaran dan menghampiri nya terlebih dahulu
"I-ini kan Pisau kecil..."Thorn mulai takut dan menghampiri pemuda tersebut
"K-kak Upan kak Upan....."ia menepuk pundak nya, tetapi masih belum ada suara
Ia melakukan nya sekali lagi
"K-kak Upan..bangun..."ia semakin takut
Dan...
"Hmmm"-Taufan
"Siapa hm....?"mata itu belum sepenuhnya terbuka,ia nampak terkulai lemas
"Ini Thorn kak....."
To be continued..
Dan foto nya itu sebagai contoh
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's That Sincere Smile?
Ficção GeralKisah seorang pengumbar tawa yang menyembunyikan semua luka di balik topeng senyuman tulus nan indah, tetap tersenyum meski hatinya tercabik-cabik dan tersayat oleh saudara nya sendiri, setiap hari selalu tetap setia mengukir senyumannya dan menyem...