Di saat semuanya selesai meminta maaf, sekarang giliran kakak sulung lah yang meminta maaf,ia sengaja memilih terkahir bukan karena malu,tapi ia maish ragu, berpikir bahwa saat orang melukai nya begitu banyak, tetapi ia tetap memaafkan nya, Halilintar merasa bahwa orang seperti dirinya tak pantas di maaf kan
"Aku minta maaf padamu,aku salah bertindak begitu cepat.."dan ia kembali teringat saat membenturkan kepala adiknya..itu membuat nya kembali terlinang air mata
"Maafkan aku .., maafkan aku karena telah membenturkan kepala mu waktu itu,aku terlalu gegabah saat bertindak ,maafkan aku karena tak mempedulikan mu ..,maafkan aku Taufan,maafkan aku..."
"Aku akan membayar semuanya,aku salah karena tak memberi mu kasih sayang antara saudara,aku sungguh minta maaf karena tak menyayangi mu sejak dulu..ma-.."baru saja ia ingin mengucapkan puluhan kata maaf lagi, Ucapan nya sudah terpotong
"Sudah sudah ,kau paling banyak yang menggunakan kata maaf kak Hali.,aku memaafkan kak Hali kok.."jawab Taufan sendu
"Dan tentu aku memaafkan kalian semua,aku memaafkan kalian sejak dulu, bahkan sebelum semua kejadian itu terjadi.. kok hehe"
"Nanti pasti kak Hali akan mengerti,Setelah aku hilang dan aku jauh pergi,kak Hali akan tahu aku sayang kalian tapi ku rasa itu akan percuma"
"Kalian terus mengungkit.."
"Mengungkit luka lama yang membuatku trauma.."
Deggg-
Halilintar kembali terdiam dan terpaku,hatinya kembali merasa bersalah setelah mendengar kata-kata yang terdengar pilu itu keluar..
"Taufan..,maaf kan ak-"saat ia ingin mengucapkan sesuatu lagi, ucapan nya terpotong..
"Kak..,semua orang pada akhirnya akan mati...."ucapnya masih dengan senyum tipis nya
"Tidak Taufann..ti-.."Ucapan nya kembali terpotong
"Terima kasih..., terimakasih sudah memberiku kehangatan keluarga kembali, terimakasih..."
BRAKK..
Pintu itu tergubarak begitu keras menampilkan seseorang berambut hitam Ungu dan berkacamata sedang membendung air matanya
"Hei Landak Ungu,jangan di tendang pintunya Napa.."
"...kenapa kau tak memberi tahuku jika kau sedang ada masalah..bukankah sudah aku bilang jika a-"Ucapan nya terpotong
"Sudah lah ya aku tahu,jangan mengomel seperti ibu-ibu di luar sana.."sahut Taufan yang ingin menghibur Fang karena ia sangat panik akan kondisi Taufan
"Aku serius Taufan,aku serius,kau sempat sempat nya bercanda di saat seperti ini.."
"Iya,aku tahu kok hehe.."
"Aku senang kau bisa kembali tertawa meski cuma terkekeh.., maafkan aku karena tak tahu akan hal ini.."
"Ya sudahlah aku senang bisa merasakan kebahagiaan ini kembali setelah tujuh tahun lamanya..,aku merindukan semuanya..,aku merindu kan kehangatan kembali ini..,aku merindukan ikatan persaudaraan ini kembali.."
Mereka terus berbicara dengan hangat tapi Taufan tak bisa tertawa, karena nya ia terkekeh dadanya sudah merasa sangat sakit,di saat ia sendiri menarik nafasnya dadanya kembali sakit dan merasakan bahwa ada yang menggoresnya perlahan,hanya saja ia menyembunyikan nya.Hingga seseorang lagi masuk...
Ceklek..
Seseorang itu masuk dan ternyata itu adalah seorang dokter
"Bukanya itu dokter yang namanya aneh itu ya.."ucap Taufan dalam batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's That Sincere Smile?
Narrativa generaleKisah seorang pengumbar tawa yang menyembunyikan semua luka di balik topeng senyuman tulus nan indah, tetap tersenyum meski hatinya tercabik-cabik dan tersayat oleh saudara nya sendiri, setiap hari selalu tetap setia mengukir senyumannya dan menyem...