Chp 28||Pisau kecil•

2.2K 189 48
                                    

Chp ini dengerin pake lagu yalan slowed yang udah ku kasih di chp ini ya,biar feel nya kerasa

Senyuman itu takkan kembali hadir di wajah nya, harapan yang ia impikan telah hilang, sebagaimana hidupnya,ia akan menyerah suatu Hari nanti,tapi sekarang lah kejadian itu terjadi, hidup nya sudah tak berarti, lagipun berarti apa dia bisa hidup lama setelah penyakit nya yang semakin parah


Ia masuk ke kamar nya,jejak darah yang berasal dari telapak tangan nya tetap menetes,membahasi lantai di kamar Nya,ia berhenti...,entah memikirkan apa seperti nya ini takkan masuk akal

Berhenti menatap,meja belajarnya menatap kertas-kertas yang tergeletak di sana,kertas itu adalah surat pernyataan di mana ia di nyatakan telah mengalami penyakit kanker paru-paru dan sakit kepala kluster nya beberapa bulan lalu

Tapi bukan kertas itu yang ia tuju, matanya mengalihkan pandangannya ke laci meja yang tertutup, berniat untuk membukanya.Akan ada sesuatu yang akan di ambilnya

Grekk..

Dan meja itu terbuka, Taufan mengambil sesuatu yang seharusnya ia tak ambil,ini mungkin akan merenggut nyawa nya.Mengambil benda tajam dan mengkilap itu dan memegang nya dengan keduanya tangannya,tak ada sedikit senyuman Yang ada di bibirnya,hanya luka lebam dan goresan serta mata sayu itu

Ia mengarahkan pisau itu ke tangannya,dan mulai membuat goresan darah kembali ,satu persatu pisau itu melukai seluruh tangannya

"Hikss..biarkan aku melakukannya hiks..hiks..

Darah kembali menetes,bahkan ia melukis wajah nya dengan pisau itu,maka darah itu pun juga keluar dari wajah nya,ia sudah menyerah,ia sudah lelah menghadapi rasa sakit nya,lagi pula hidupnya pasti takkan bertahan lama setelah beberapa penyakit itu muncul di tubuhnya termasuk kanker paru-paru nya

"Kenapa hanya aku yang bernasib malang "

"Ayah..ibu..jemputlah aku"

"Aku lelah.."

"Hanya akan ada perasaan yang selalu tersakiti selamanya.."

"Begitu banyak manusia yang keji.."

"Dan aku adalah korban dari kekejian yang mereka buat.."

"Aku juga ingin bahagia.."

"Aku juga ingin berbagi canda tawa bersama kalian.."

"Apakah diriku di takdir kan tidak bahagia"

"Hidupku hanya penuh dengan kegelapan yang tak kunjung pergi.."

"Dan kalian hanya semakin mendorong ku ke dalam kegelapan itu.."

"Apakah orang lemah seperti ku tidak bisa berbahagia meski sesaat?.."

"Lelah.."

"Itu yang kurasakan.."

"Aku lelah berjuang.."

"Pada akhirnya aku juga lelah tersenyum.."

Ia terus mengeluarkan air mata nya sambil terus berkata-kata,tangisan itu sangatlah menyakitkan,darah semakin mengalir dari tangan nya,darah itu membasahi pakaian nya sedikit demi sedikit

Ia terus mengeluarkan air mata nya sambil terus berkata-kata,tangisan itu sangatlah menyakitkan,darah semakin mengalir dari tangan nya,darah itu membasahi pakaian nya sedikit demi sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Where's That Sincere Smile?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang