XDINARY PART END

1.7K 54 24
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
🍃🍃🍃

Dari info yang didapat, keluarga Alana tidak pernah berada dirumahnya. Mereka masih sibuk dalam mencari Alana.

Kenzi sudah sejak lama tidak masuk sekolah. Davin, Gavin dan Nia saja yang masih aktif untuk masuk sekolah, sembari mencari keberadaan Alana setelah pulang sekolah.

Memanfaatkan kekosongan rumah itu, Lea, Mita dan Sasa berusaha masuk kedalam rumah itu dan mengambil kamera yang disembunyikan Alana pada laci mejanya. Dari Alana mereka pun tau dimana letak kamera itu.

"Lo yakin gaada orang?" Tanya Lea memastikan.

"Seribu persen. Percaya sama gue, informasi masih yang kasih itu gak pernah mengecewakan." Sasa

"Musyrik gue kalau percaya sama Lo!" Hardik Lea.

"Udah bacotnya? Cus masuk sekarang!" Perintah meta, lalu diikuti Sasa dan Lea.

Kini mereka telah berhasil masuk kedalam kamar Alana dan mengambil kamera yang dicarinya.

Setelah mendapatkan itu, mereka seger keluar dari sana sebelum aksi mereka dipergoki orang tua Alana. Sebelumnya mereka telah bertemu pembantu dirumah Alana, namun dengan taktik yang sempurna akhirnya mereka berhasil keluar dari rumah Zoofano.

Selanjutnya ketiganya menuju Rumah sakit dan menemui Alana serta yang lainnya disana.

Sayangnya, saat dilobi RS, mereka bertemu dengan Hendru dan Evita. Nampak wajah Evita yang sangat pucat. Aura wajahnya terlihat sangat sedih.

Ketiganya terkejut. Bukannya orang tua Alana berada di Surabaya? Bagaimana bisa mereka berada disini. Beruntung aksi mereka tidak diketahui Evita dan Handru.

"Tunggu dulu!" Cegah Hendru pada ketiganya.

"Bukannya kalian sahabat anak saya, dasya?" Tanya Hendru.

"Maaf om, anak om yang mananya yah? Bukannya dulu, om bilang kalau anak om itu hanya Nia dan almarhumah Anya? Kalau anak om yang namanya Nia saat ini mungkin disekolah. Nia itu anak baik dan polos, tidak mungkin dia bolos sekolah" jelas Sasa tajam.

"Kalian pasti menyembunyikan dasya, cepat katakan dimana putri saya!!" Evita mengguncangkan tubuh Sasa memintanya untuk mengatakan yang sesungguhnya.

"Lepaskan saya, saya tidak tau dimana anak kalian!!" Sasa berusaha terlepas dari amukan Evita.

"Kami baru saja dari Surabaya, dan langsung menuju rumah sakit ini. Kami yakin, Alana pasti bersama kalian!" Evita kembali mengguncang tubuh Sasa.

"Tante!! Lepaskan teman saya. Dia harus diperiksa dokter hari ini! Kenapa kau ingin menyakitinya Tante!! Dia bukan Alana yang selalu kalian sakiti. Dia Sasa!!" Ucap Mita tak tahan lagi.

Mendengar penuturan Mita, Evita pun melepaskan tangannya dari Sasa. Setelahnya mereka pergi memasuki ruangan dokter Dafa. Mereka sangat yakin, jika Hendru dan Evita mengikuti mereka.

Sesampainya di ruangan dokter Dafa, mereka segera beracting seolah-olah Dafa yang sedang memeriksa kondisi Sasa.

Demi totalitas, Sasa pun mau-maunya disuntik bahkan dipasangkan infus. Sasa berbaring di ranjang, kemudian ranjang itu didorong Dafa menuju ruang rawat Alana.

Lea juga tengah berpura-pura sedang berbicara dengan orang tua Sasa melalui telefon.

Dafa membuka pintu ruangannya. Benar saja, masih ada Hendru dan Evita disana.

"Om, Tante!! Apa kalian ingin bertemu aku?" Tanya Dafa seolah-olah terkejut melihat Hendru dan Evita.

"Tidak nak" jawab Hendru

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang