A L A N A 8

908 45 1
                                    

S E L A M A T    M E M B A C A
.
.
.
.
.
🌻🌻🌻

"Operasinya berjalan lancar. Namun pasien masih sangat kritis karena banyak kehilangan darah. Jadi, kalian belum bisa menjenguknya. Besok kami akan memeriksa kondisi pasien lagi. Kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter itu dan berlalu pergi.

Tubuh Kenzo melemah dan akhirnya terjatuh. Ia tidak menyangka jika apa yang dilakukan ayahnya sangat berakibat fatal pada Alana. Ia bersumpah untuk tidak memaafkan keluarga dan juga dirinya jika terjadi sesuatu pada Alana.

Sudah seminggu Alana tidak sadarkan diri, dan juga sudah seminggu Kenzo merawat dan menjaga kakaknya. Sepulang sekolah, Kenzo akan segera ke rumah sakit untuk menjaga dan memastikan keadaan kakaknya.

Berita tentang Alana yang tengah kritis sengaja ditutupi Kenzo. Ia takut, jika keluarga Daniel mengetahui hal ini dan akan mengambil Alana dari sisinya. Ia tidak menginginkan hal itu terjadi. Selain itu, Kenzo juga takut jika ayah Daniel akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap ayahnya, walaupun demikian, Kenzo tetap menyayangi ayah dan juga ibunya, apapun yang terjadi dan yang dilakukan mereka. Kenzo tidak bisa membohongi dirinya sendiri.

Tepat pukul 9 malam, Alana mulai melakukan sedikit pergerakan yang membuat Kenzo tersenyum bahagia. Ia segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi kakaknya.

30 menit sudah, dokter berada diruang rawat Alana, dan akhirnya mereka keluar dengan senyum diwajahnya.

"Bagaimana kondisi kakak saya dok?" Tanya Kenzo

"Alhamdulillah, pasien sudah sadarkan diri dan kondisinya juga jauh lebih baik dari sebelumnya. Pasien akan diizinkan pulang beberapa hari lagi. Kalau begitu, kami permisi" ucap dokter itu kemudian berlalu pergi.

Dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya, Kenzo memasuki ruang rawat Alana untuk melihat kondisi kakaknya.

"Hai..." Sapa Kenzo. Percayalah, saat ini ia tengah menyembunyikan rasa senangnya yang akhirnya bisa melihat Alana nya kembali. Ingin sekali rasanya Kenzo berteriak histeris dan memeluk tubuh kakaknya, namun ia harus tetap cool dan keren didepan kakaknya, jadi ia harus menahan semua rasa kebahagiaannya.

"Gimana perasaannya, hmm?" Tanya Kenzo lagi. Kali ini ia mengelus lembut tangan kakaknya.

Alana tak menjawab. Ia hanya melihat lekat wajah adiknya. Adik yang sangat dirindukannya. Adik yang dulunya selalu melindunginya dan memberi kebahagiaan padanya, saat semua orang enggan menerimanya. Tanpa disadari, air mata Alana berhasil jatuh. Ia tidak bisa menahan kebahagiaan ini. Terimakasih semesta, kau masih baik padaku ternyata.. maaf selama ini, aku selalu menyalahkanmu atas kesedihanku. Batin Alana senang.

"Ppp..peluk?" ucap Alana gugup. Jujur ia masih takut jika adiknya belum menerima dirinya.

Tanpa jawaban, Kenzo berlari dan memeluk tubuh Alana. Ia bisa merasakan tubuh lemah yang penuh kelelahan milik Alana. Alana nya yang dulu adalah sosok periang dan kuat, kini terlihat sangat lemah dan murung. Jujur, Kenzo merindukan Alana nya yang dulu.

Kenzo melepaskan pelukannya pada Alana.

"Kak Esya, lo makan yah. Gue suapin. Pokoknya Lo harus sembuh biar bisa pulang kerumah barang gue." Ucap Kenzo, Alana tersenyum padanya dan mengangguk.

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang