A L A N A 12

725 35 0
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.

Bel istirahat berbunyi, Alana bersama Alfian dan Bagas segera menuju kantin. Jangan tanyakan dimana Kenzo, anak itu saat ini tengah berlibur bersama pamannya di Jogja selama seminggu. Menyebalkan.

ketiganya kini sudah duduk di salah satu tempat yang berada di pojok kantin, tempat favorit Alana dan Nara. Jujur, saat ini Alana sangat merindukan Nara dan Daniel.

Huft...
Hembusan kasar nafas Alana dan Alfian bersamaan membuat Bagas heran. Seberat apa sih beban Lo berdua, hadehh. Batin Bagas.

"Gue kangen Nara dan bang Daniel..." Ucap Nara sedikit lirih.

"Sama Na, gue juga" sambung Alfian.

"Lu tiap hari juga kangen Ama tunangan lu" sindir Bagas pada Alfian membuatnya mendapat lemparan tisu dari Alfian.

"Diem lu. Gak guna" cibir Alfian.

"Kalau kangen kenapa gak vidcall sih, ribet amat lu berdua" usul Bagas.

"Eh, Bagas . Ini kamu kan??" Tanya Alana heran dengan kedua tangannya yang masih setia dipipi Bagas. "Ya Allah, Gas... Akhirnya otak digunain juga." Ucap Alana kegirangan, sementara Alfian hanya tertawa mengejek melihat wajah lesu Bagas.

"Ya Allah, gini amat hidup gue" Bagas pasrah.

Setelah mengambil ponselnya, Alana kini mencari kontak Daniel dan segera menghubunginya.

Tak perlu waktu lama, Daniel segera menjawab panggilan Alana .

"Heiii Abang ku...." Sapa Alana, tanpa sadar air matanya ikut menetes kala melihat orang yang dirindukannya ini.

"Hei, gaboleh nangis. Kamu ok kan disitu? Abang kangen banget Lo sama kamu"

"Bang.... Huweeee...." Alana menangis "kapan Abang pulang? Alana rindu... Hiks... Bang, Alana pengen cerita banyak sama Abang, sama Nara juga. Eh, Nara nya mana bang?"

"Nara lagi ke supermarket depan, bentar lagi nyampe kok. Oh, Abang denger kamu udah punya pacar? Ciye... Adek Abang gak jomblo lagi..."

Alana tersenyum..

"Tapi ingat yah, jangan lupa belajar, jangan ngebucin terus." Tiba-tiba pintu kamar Daniel terbuka dan menampakkan Nara disana dengan sekantong es Krim.

"Abang ngapa.." perkataan Nara terhenti kala melihat Alana, seketika ia berteriak histeris "alanaaaaaaaaa.. hiks... Lo jahat banget, masa tiap hari gue rinduin Lo sih... Hiks... Lo tau gak, tiap malam gue nangis rinduin Lo... Hiks..." Kini Nara menangis.

"Hiks.... Aku juga nar... Aku rindu banget sama kamu, hiks... Alfian juga rindu banget sama kamu.. tiap hari dia galau, hiks..." Ucap Alana, sedangkan Alfian kini sangat malu. Kenapa Alana membeberkan aibnya.

"Gue mau vidcall sama alfi dulu"  ucap Nara bersemangat.

"Mereka gak jahatin kamu kan?" Maksud Daniel adalah keluarga Alana.

"Udah enggak kok bang. Sekarang aku udah yang ngebelain, heheheh, Kenzo aku yang dulu udah balik bang"

"Syukurlah, Abang harap kau selalu bahagia disitu. Jika kau punya waktu, ayo kesini bareng Alfian. Abang yang biayain kok, heheheh"

"Wah, serius bang? Wah, kalau itu sih Alana gak bisa nolak, heheheh"

"Iya iya, Abang tunggu loh yah. Udah dulu yah, Abang mau lanjutin kerja. Hati-hati disitu, bye-bye adekku yang cantik ini"

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang