A L A N A 2

1.3K 54 0
                                    

S e l a m a t M e m b a c a
.
.
.
.
.
.
🌻🌻🌻

Gadis cantik itu berjalan menaiki anak tangga dengan membawa setumpuk buku Biologi. Namanya Dasha Alana. Semua orang memanggilnya dengan nama Alana. Tapi, ada beberapa siswa yang justru memanggilnya jalang. Setelah kesusahan menaiki anak tangga dengan setumpuk buku, Alana akhirnya masuk kedalam kelasnya. Ia meletakkan buku-buku itu di meja guru. Ini sudah biasa ia lakukan, bahkan di setiap harinya. Walaupun memiliki jabatan sebagai sekretaris dikelas, ia diperlakukan seperti pembantu dikelas. Mengambil buku, mencatat materi di papan tulis, menyapu dan mengepel ruang kelas yang begitu luas, merawat tanaman kelas, dan tugas pembantu lainnya.

Alana gadis yang sangat pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa di Paradise High school, SMA terkenal di Jakarta. Jika tidak, maka ia akan masuk ke SMA biasa yang jauh lebih murah, mengingat biaya masuk SMA nya ini yang sangat mahal dan juga SPP tiap bulannya adalah 10jt, darimana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Beruntung saja ia dianugerahi otak yang cerdas, jadi mudah baginya mendapat beasiswa.

"Na, Tugas yang kemarin udah Lo kerjain?" Tanya salah satu siswi, bernama Nara.

"Udah kok Nar. Bentar yah aku ambilin" Alana membuka tas nya dan mengambil buku kimia, lalu menyerahkan pada Kinara.

"Makasih yah, eh btw lu gak mau dibayar nih?" Tanya Kinara lagi. Karena Kinara sering memakai jasa temannya untuk mengerjakan PR nya, lalu ia akan membayar teman nya yang mengerjakan PR nya itu.

"Gausah Nar, mending kamu simpen aja uangnya. Tapi ini terakhir yah aku bantuin kamu kerja PR mu. Lain kali aku gak mau bantuin kamu lagi" Alana

"Cih, iya iya bawel." Nara sedikit kesal dan itu membuat Alana sedikit tersenyum.

Hanya Kinara, cewek satu-satunya disekolah yang mau mendekati Alana. Kinara cukup jutek dan cuek pada orang lain, tapi ketika bersama Alana, sikapnya berubah total. Banyak gadis lain yang ingin mendekati Kinara melalui Alana, tapi semuanya gagal. Karena Kirana sudah lebih dulu mengetahui niat jahat mereka.

5 menit setelah bel berbunyi

(Alana POV)

Wali kelasku masuk bersama dengan murid pindahan. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, karena posisi duduk ku yang berada paling belakang dan juga aku tidak mempedulikan dengan kedatangannya murid baru itu. Dari yang Aku dengar, kelas ku akan kedatangan murid laki-laki pindahan dari Australia. Mendengar nama Australia, membuatku merindukan seseorang. Apa kabarnya? Aku rindu.

"Baik anak-anak, kalian kedatangan teman baru. Dia pindahan dari Australia. Ibu harap, kalian bisa berteman baik dengannya." Kata Bu Jemi.

"Hai teman-teman"

Deg. Suara itu...

"Nama saya Dasyah Kenzo Zoovano, kalian boleh memanggil saya, Kenzo."

Kenzo. Nama itu dan suara itu. Apa itu benar dirimu?

"Baiklah Kenzo, silahkan mengisi bangku disebelah Alana"

Kenapa harus aku? Kenzo? Tapi, kenapa aku tidak mengetahuinya? Kenapa aku tidak tau jika ia akan kembali. Apa aku benar-benar telah mati dari hadapan mereka?

Bagaimana bisa dia masuk ke sekolah ini? Dan juga ia sekelas denganku dan parahnya lagi aku harus menghabiskan waktu bersamanya. Aku senang, tapi sedih. Mengapa takdir senang sekali mempermainkan ku? Apa aku tidak berhak bahagia?

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang