A L A N A 29

776 38 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
🌻🌻🌻

Selesai menghabiskan sarapannya bersama art dirumahnya, Alana bersiap menuju sekolah. Saat hendak memasuki mobilnya, langkah Alana tertahan saat mendengar suara Nathan yang memanggilnya.

"Alana..!!" Teriak Nathan. Pandangan Alana teralihkan oleh panggilan Nathan.

Alana hanya membuang nafasnya kasar. Kenapa juga orang didepannya ini memanggil namanya.

"Pasti soal Nia" batin Alana berucap.

"Na, gue mau ngomong sama Lo!" Ucap Nathan.

"Emang sekarang Lo gak lagi ngomong?" Ketus Alana.

"Gak gitu. Lupakan! Jadi gue mau.." belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Alana segera memotong.

"Nia? Lagi sarapan bareng keluarganya. Lo kalau mau nanya tentang Nia, nanya langsung aja ke dia. Gue udah telat, bye" Alana segera masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Nathan yang menatapnya sedih.

Tiba diparkiran, Alana keluar dari mobilnya. Tak bisa dipungkiri, jika banyak orang yang menyungging nya, Alana tak peduli.

Sebelum ke kelas, Alana terlebih dahulu ke perpustakaan untuk mengembalikan novel yang dipinjamnya beberapa waktu lalu. Alana fikir, dengan membaca novel, maka ia akan jatuh cinta seperti gadis pada umumnya yang menyukai huruf-huruf berbentuk kalimat yang berisikan kisah yang kadang membuat senang, sedih, tawa dan takut. Tapi tidak, Alana tidak bisa menyukai novel.

Saat keluar dari perpustakaan, Alana berpapasan dengan Alden.

"Eh Alden, ngapain kesini?" Tanya Alana

"Abis balikin komik" jawab Alden

"Lo suka baca komik? Bagusnya apa sih?" Tanya Alana.

"Yah baguslah, lu coba aja deh baca komik" saran Alden.

"Gak ah, gak ngerti gue sama komik" tolak Alana

"Serah lo. Oyah, Na. Gue mau ngomong sama Lo!"

"Emang dari tadi kita gak lagi ngomong, ngaco deh kamu, ahahahah" tawa Alana yang melihat wajah serius Alden.

"Lo gaboleh dekat sama Aron Na!" Peringat Alden.

"Hah? Kok Lo ngomongnya gitu sih?" Beo Alana.

"Gue gak mau liat Lo sakit hati lagi. Jadi jangan terlalu dekat sama Aron!"

"Aduh, Alden.. lo gak boleh kayak gitu. Aron itu kan teman lo, masa Lo gak percaya sama dia. Udah ah, gue gak mau bahas ginian. Gue ke kelas dulu, bye Den, hati-hati.. kalau jatuh bangun sendiri yah!! Hehehehe" Alana pergi meninggalkan Alden.

"Gue gak mau Lo sakit hati lagi Na. Gue harap, Aron gak main-main sama Lo" lirih Alden.
__________

Selesai berkutik dengan lembar ulangan harian, Alana segera menuju kantin. Ia belum menemukan ketiga sahabatnya yang berbeda kelas dengannya, tapi mereka telah berjanji untuk menunggu di kantin.

Wsyurr...

Seember air membasahi tubuh Alana, dan pelakunya adalah Dara, si ratu bully yang sayangnya adalah putri kepala sekolah.

"Shit" umpat Alana.

"Ahahahaha" tawa Dara dan gang nya.

"Makannya jadi cewek jangan kegatalan. Semua cogan Lo embat! Emang dasarnya udah jalang, jadi kebiasaan itu gabisa ilang, iya gak guys?? Hahahaha" ledek Dara.

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang