A L A N A 18

756 42 4
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
🌻🌻🌻🌻

Seperti yang telah dikatakan Nathan, saat ini, Alana sedang berada di rumah Nathan. Alana terkejut mendapati fakta bahwa Nathan memiliki seorang adik perempuan yang berusia 5 tahun.

"Bunda mana?" Tanya Nathan pada Adiknya yang sibuk bermain boneka Barbie.

"Gak tau" jawabnya acuh dan terus melanjutkan permainannya. Alana yang melihat Nathan diperlakukan seperti itu hanya tersenyum. Kapan lagi Alana bisa melihat tampang frustasi Nathan? Hehehe.

"Gini amat punya adek" keluh Nathan.

"Aku juga gak mau punya Abang" jawab adek Nathan.

"Hmm,"

Nathan melihat kearah Alana,

"Duduk!" Perintah Nathan, dan Alana hanya menuruti saja.

Nathan pergi untuk mencari bundanya.

Alana terus memperhatikan adek Nathan yang tengah bermain boneka Barbie, sehingga tak menyadari kehadiran Alana.

"Ehemm" Alana sedikit berdehem agar mendapati respon adek Nathan. Tapi tidak, rupanya sifat acuh Nathan juga menurun pada Adiknya. Satu yang Alana harapkan, semoga bunda Nathan tidak seperti ini.

"Adek manis mau main sama kakak gak?" Tanya Alana, sedangkan dia tak merespon sedikit pun.

Hening. Alana bingung, bagaimana caranya agar menarik perhatian adik dari kekasihnya ini.

Alana melihat sebuah gitar dan segera meraihnya. Ia mulai memetik tiap senarnya dan sedikit bersenandung.

Tak disangka, asli Alana itu membuat pandangan adik Nathan beralih padanya.

"Kakak bisa main gitar?" Tanya nya antusias, dan alana mengangguk sebagai jawaban.

"Wuah, hebat.." adik Nathan melompat kegirangan, Alana terkejut. Ternyata tidak susah merayu adik kekasihnya ini. "Kakak, mainin aku lagu day6 dong, congratulation!" Request adek Nathan. Alana bukan seorang kpopers, tapi ia cukup tau dengan day6, salah satu boyband Korea yang banyak memiliki lagu ambyar. Alana sering mendengar bahkan bernyanyi lagu dari Band Korea tersebut.

Dengan segara Alana mulai memetik gitar nya, dan adeknya Nathan mulai bernyanyi dan terjadilah mini konser dadakan. Sesekali Alana juga ikut bernyanyi. Walau bahasa korea adek Nathan tidak fasih, tapi diusia seperti itu sudah sangat luar biasa bukan?

Selesai bernyanyi,

"Wah kakak hebat banget. Suara kakak juga bagus" pujinya.

"Kamu juga kok dek. Oh, adek manis namanya siapa?"

"Yuna!"

"Namanya cantik banget"

"Iya dong, sama kayak orangnya, hehehe. Oh yah, nama kakak siapa?"

"Alana"

"Kakak siapanya kak Nathan?"

"Ah, kakak.."

"Teman!" Potong Nathan segera.

Teman? Nathan bilang aku temannya? Bukannya aku pacar Nathan? Atau nathan malu menganggapnya sebagai pacar?. Batin Alana.

"Yah, sayang banget, kakak cantik ini hanya teman bang Nathan. Coba aja kakak cantik ini pacar bang Nathan" ucap Yuna tak bersemangat.

"Kamu lupa?" Tanya Nathan.

"Iya iya, kakak sukanya sama kak Nia, tapi aku enggak. Kak Nia jahat, dia hanya sayang kakak, gak sayang sama aku. Aku gak suka kak Nia!" Yuna segera berlari kelantai dua, menuju kamarnya. Gadis kecil itu membanting kuat pintu kamarnya membuat keributan disana.

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang