XDINARY PART 4

1K 39 0
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
🍃🍃🍃


Ruang rawat Alana seperti biasanya sangat ramai. Semua orang berada didalamnya menanti Alana yang akan segera sadar.

15 menit lalu dokter memeriksa kondisi tubuh Alana dan mengatakan jika hari ini adalah kemungkinan terbesar Alana akan sadar. Tentu saja, moment itu menjadi momen penting untuk orang-orang yang menyayangi Alana.

Selain menunggu kesadaran Alana, mereka juga sedang menantikan kehadiran Aqin yang akan membawa hasil lab mengenai hubungan persaudaraan antara Nia dan Aron.

Bukti yang didapatkan Daniel juga sangat akurat dan kuat mengenai kerjasama yang dilakukan oleh Aron dan Nia.

Fakta yang didapatkan Daniel ialah Nia yang sengaja masuk kedalam kehidupan keluarga Zoofano untuk mendapatkan kehidupan yang enak bagai seorang ratu. Ia juga melakukan banyak hal agar orang-orang disekitarnya membenci Alana. Dan ia melakukannya dengan sangat mulus dan tanpa cela. Hingga orang-orang hanya akan mengetahui bahwa Nia anak yang baik, polos dan selalu bisa diandalkan. Nyatanya, apa yang dia lakukan selama ini hanya untuk menarik simpati saja. Agar perhatian semua orang hanya tertuju padanya, dan itulah kebenarannya.

Nia mungkin sangat mulus dalam beraksi. Namun, ia tidak sadar jika hobinya sendiri yang akan menghancurkannya.

Nia kerap menghabiskan waktu bersama teman-temannya di sebuah bar ternama. Ia akan berkumpul bersama teman-temannya yang mayoritasnya adalah laki-laki. Meminum minuman memabukkan, serta berpesta hingga larut dan akan menginap di motel bersama beberapa temannya yang lain. Tentunya Nia akan beralasan jika ia akan menginap di rumah temannya.

Rekam jejak Nia di bar kini sudah didapatkan Daniel. Bersama temannya yang kebetulan adalah pemilik bar itu, Daniel mendapatkan rekaman cctv saat Nia berpesta dan bermabuk-mabukan bersama teman-temannya. Serta, Daniel mendapatkan bukti bahwa Nia kerap beberapa kali menjual dirinya pada pria hidung belang. Entah apa alasannya, bukan urusan Daniel. Yang terpenting baginya, ia telah mendapatkan bukti untuk mengungkapkan sosok polos dan baik hati didepan semua orang, siapa lagi jika bukan Nia.

Ceklek..

Pintu terbuka, manampilkan sosok Aqin dengan jas dokternya serta wajah songongnya. Aqin membawa sebuah map coklat.

"Bener kata calon istri saya, kedua curut itu adalah saudara kandung"

Aqin melempar map itu pada Bagas.

Ketika membukanya, benar saja. Nia dan Aron adalah saudara kandung. Bagas mengepalkan tangannya kuat, menahan amarahnya.

"Apa harus gue tendang kemaluannya?" Tanya Lea yang juga sangat marah. Terlihat dari tatapan matanya yang seakan ingin keluar.

"Ngapain Lo tanya, besok kita haru ngasih dia pelajaran. Berani banget mempermainkan kita." Tambah Sasa

"Dia berusaha ngedekatin Alana, biar adiknya itu dengan leluasa merebut Nathan!! Heh.. benar-benar sampah caranya!" Kesal Lea yang menyadari alasan Aron mendekati Alana.

"Tidak penting. Kita tidak harus membalas semua perlakuan mereka. Gue tau, ka Esya gak akan setuju kita ngelakuin itu. Gue mohon sama kalian, biarkan saja. Kita hanya perlu pergi menjauh dari mereka. Biar mereka semua tersiksa dengan kerinduan dan rasa bersalahnya selama ini. Itu jauh lebih menyakitkan daripa kita membalasnya secara fisik. Karena luka fisik selalu mudah untuk diobati. Namun, tidak denga luka hati. Mereka akan tersiksa dengan itu." Perkataan Kenzo membuat orang-orang disekitarnya bergedik ngeri. Mengapa dia bisa memiliki pemikiran seperti itu. Pemikirannya sangat berbahaya, seperti psikopat? Ditambah cara bicaranya yang tenang dan beraura, serta pandangannya yang kosong, siapa yang tidak akan ketakutan melihatnya.

Pukul 23:00, orang tua Nara serta papah sudah kembali ke rumahnya.

Tinggallah mereka sendiri yang masih setia menunggu Alana yang kembali sadar.

Sembari menunggu itu, mereka bermain Uno. Mereka sangat menikmati permainan itu. Bahkan Kenzo yang semula tidak pernah menggenggam kartu Uno, sebelumnya diremehkan Nara dan Difa. Namun, mereka salah. Sejak permainan awal hingga saat ini, Kenzo selalu menjadi pemenangnya. Bahkan Bagas yang tadinya mengajari kenzo permainan ini, berulang kali dikalahkan Kenzo.

Semuanya tengah asik dan tanpa sadar Alana sudah bangun dari tidur panjangnya.

Ia merasakan sesuatu yang ringan dalam tubuhnya. Kepalanya masih diperban. Bekas operasinya sudah mengering lama.

"Gue baru aja bangun, tapi gaada yang heboh gitu? Cih.. ternyata Uno sialan itu lebih penting dari gue" ucap Alana. Jujur, Alana berfikir jika ia hanya akan sendirian di rumah sakit. Namun, dugaanua salah. Banyak orang yang menunggunya. Bahkan dokter tampan itu juga bersamanya disini. Sepenting itukah dirinya?

Alana mencabut infus dari tangannya. Ia melepaskan perban dikepalanya. Ia merasakan tubuhnya yang sangat segar dan sehat. Tidak lagi ada kesakitan seperti dulu.

Alana dengan langkah pelan dan berhati-hati mendekati teman-temannya. Mereka sangat sibuk dan fokus pada permainannya tanp menyadari Alana kini yang juga tengah duduk bersama mereka. Tepatnya disampjng Kenzo.

Alana tidak ingin menganggu permainan mereka dan memilih ikut menyaksikan keseruan mereka.

Sudah 3 menit berlalu, dan akhirnya permainan dimenangkan lagi oleh Kenzo setelah bertarung sengit melawan Bagas. Lea sudah lebih dulu menang diawal, namun ia belum menyadari kehadiran Alana, begitupun yang lainnya.

Sorak gembira ditunjukan mereka termasuk Alana. Mereka masih tak menyangka, seorang murid mengalahkan gurunya. Alana yang kesenangan itupun memeluk Kenzo.

"Aaaaaaasaaa... Adikku hebat banget sih!!! Yeyeyeyeyeyeyeyeyeye" ia memeluk Kenzo begitupun dengan Kenzo yang membalas pelukan Alana. Namun, tetap sama. Mereka belum menyadari kehadiran Alana. Sepertinya mereka semua dehidrasi.

"Iya kak... Yeyeyeye" ucap Kenzo. Namun, beberapa saat kemudian ia terdiam. Merasakan sesuatu yang aneh dengan perkataannya.

Kakak?? Pikir Kenzo saat itu.

Kenzo melepas pelukannya. Melihat siapa sosok yang dipeluknya. Dan...

"KAK ESYA?!! KAKAK!??? KAKAAAAKK.... HIKSSSS.... ALHAMDULILLAH, SYUKURLAH KAKAK TELAH KEMBALI..."

Mendengar teriakan Kenzo, membuat perhatian semua orang tertuju pada Kenzo.

Begitu terkejutnya mereka saat mendapati Alana yang telah kembali.

"Demi apa?? Lo tuh ngeselin banget Na.. Lo ngeprank kita dengan kematian Lo, terus Lo cosplay jadi Putri tidur, dan sekarang lu bangun tiba-tiba tanpa panggilin kita.. hiksss jahat Lo" Lea menangis tersedu-sedu memeluk sahabatnya. Ia sangat kesal dengan aksi Alana yang hampir membuat jantungnya berpindah ke ginjal dan usus-ususnya terbelit.

Setelah mengabari orangtua Nara dan juga papah, tak butuh waktu lama mereka sampai.

Malam ini begitu dramatis bagi mereka. Mereka menghabiskan waktu dengan Alana.

Rencana baru juga kini tengah dipersiapkan sahabat-sahabat Alana.

Juga Kenzo yang akan beraksi dengan menemui keluarganya.

.
.
.
TBC
LIKE, KOMEN, SHARE
TYPO?? SORRY 🙏🏻
💚💙💚

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang