A L A N A 16

755 33 0
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
🌻🌻🌻🌻

Sudah 10 menit Nia pulang, dan sudah 10 menit juga suasana begitu canggung. Tak ada yang bersuara, semuanya sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Pandangan Alana terus tertuju pada komedi putar. Sudah lama ia belum pernah lagi manaiki komedi putar itu.

Alden menyadari bahwa Alana terus memperhatikan komedi putar.

"Pengen?" Tanya Alden.

"Banget... Yuk, kita naik komedi putar nya" mohon Alana.

Aron menyadari itu, segera memberi tau Nathan.

"Nat, pacar Lo pengen naik itu tuh" tunjuk Aron pada komedi putar.

"Yaudah" ucap Nathan acuh.

"Ya lu temanin kampret" kesal Aron karena Nathan tak menyadari maksudnya.

"Ogah" tolak Nathan mentah-mentah.

"Kan lu.." ucapan Aron terhenti kala Alana berucap,

"Udahlah, gue Gpp kok." Ucap Alana lalu pergi menujunya stan permainan lain.

"Lu sih!" Kesal Aron.

"Eh Na, tunggu.." cegah Alden "yuk!" Ajak Alden pada Alana untuk naik komedi putar. Seketika senyumnya merekah.

Alden segera menggandeng tangan Alana menuju stan komedi putar. Tapi,

"Bentar!" Cegah Nathan. "Biar gue aja" Nathan meraih tangan Alana dan membawanya menuju komedi putar. Sedangkan Alden tersenyum melihat keduanya.

"Sok jual mahal" gerutu Alden.

"Pulang yuk!" Ajak Aron.

"Mereka?" Tanya Alden

"Biarin" Aron tersenyum devil.

*****
Nathan dan Alana kini tengah berada di komedi putar. Suasana didalamnya sangat canggung. Beberapa kali Nathan merutuki tindakannya yang manarik paksa Alana dari Alden.

"gak kerasa yah, dua hari lagi hubungan kita genap satu bulan" ucap Alana memulai obrolan, sedangkan Nathan hanya diam dan mendengarnya.

"Dua bulan lagi kita putus kan? Hehehehe..." Ucap Alana garing. Ada sesuatu yang mengganjal dihati Nathan kala mendengar kata putus. Yah, walaupun hubungan keduanya tidak berdasarkan cinta, tapi mendengar kata putus, terkesan horor untuk Nathan.

"Nat, izinin aku buat ngisi hati kamu yah... Walaupun aku tau, kehadiran aku tentu menjadi benalu antara hubungan kamu dan Nia. Aku sangat menyadari itu. Tapi Nat, gaada yang salah dengan cinta. Jadi jangan salahkan aku karena telah mencintai kamu."

Lagi-lagi Nathan hanya diam mendengar semua perkataan Alana.

"Nat, di hati kamu masih ada tempat gak buat aku? Sebesar titik gitu? Masa sih gaada?" Tanya Alana.

"Gak" jawab Nathan.

"Beneran gaada? Boleh gak aku ngontrak dua bulan aja di hati kamu, sebesar titik juga Gpp, setidaknya ada tempat buat aku" mohon Alana .

(Story Of Ending) LET ME BE HAPPY ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang