Aku suka membuat hal terjadi. Jika tidak terjadi, maka akan kubuat terjadi. Sama dengan Milverton, ia seorang pria biasa ingin setara dengan kami para bangsawan. Kesempatan kuberikan padanya, sebuah hadiah kecil sebelum aku pergi ke Afghanistan.
Sebuah usaha media kecil yang hampir bangkrut kuberikan padanya. Terserah mau diterima atau ditolak. Jika dia mau menerima, aku mendoakan yang terbaik untuknya. Meskipun aku yakin jika itu Milverton, dia pasti bisa. Dia itu licin dan berbisa seperti ular, bayi ular untuk saat ini. Aku hanya berharap tidak salah pilih.
ꜱᴡᴇᴇᴛʜᴇᴀʀᴛ
"Milverton sepertinya orang yang keterlaluan, orang-orang yang kutemui disini semuanya berkata tidak baik tentangnya." Felix mengaduk tehnya dengan santai, tangannya bergerak untuk mengambil gula.
"Bukan sepertinya lagi, tapi memang sudah keterlaluan!" Seru Arthur, "Bocah itu dulu padahal penurut sekali, siapa yang sangka ia malah tumbuh menjadi seorang pemeras." Teh panas di tangannya diteguk sekaligus, tidak dipedulikan sensasi terbakar pada lidah dan tenggorokannya.
"Tenanglah paman, mau kuambilkan air?" Tawar Felix yang tertegun. Ia membuat catatan dalam otak bahwa pamannya punya temper. Ia tidak dipanggil singa tanpa alasan, itu pikirnya. Persis seperti putrinya (Y/N) walaupun wanita itu lebih baik dalam mengendalikannya.
Aneh, mereka tidak berhubungan darah tapi entah bagaimana mirip dengan satu sama lain.
Arthur mendengus, "Tidak usah."
"Jika boleh tahu, apa dia pernah mengganggu paman? Atau mungkin kolega?"
"Aku? Tidak pernah, keluargaku juga. Jika ia berani melakukannya, akan kuhantam dan kukubur tubuhnya 6 kaki dibawah tanah."
"Kedengarannya bagus. Omong-omong paman, mungkin ini terdengar sedikit kurang ajar." Felix mencondongkan tubuhnya, ekspresinya berubah serius.
Arthur mengangkat alisnya, "Katakan saja."
"Bisakah paman membantuku mencari seseorang dengan nama Von Herder?"
ꜱᴡᴇᴇᴛʜᴇᴀʀᴛ
Teruntuk Mycroft,
Aku mengirimkan surat ini dari Moskau. Udaranya masih dingin seperti saat terakhir kali aku disini dan mungkin sedingin mayat-mayat yang Milverton bunuh.
Aku belum mengiriminya surat untuk saat ini, mungkin nanti akan kukirim. Aku belum memberitahunya aku akan pulang ke Inggris.
Mycroft, untuk saat ini tolong bantu aku mengumpulkan bukti. Oh iya, mungkin Milverton juga akan melakukan sesuatu tentang Whiteley dan bangsawan kriminal, tolong antisipasi hal itu untuk jaga-jaga. Sisanya akan kuurus saat aku sudah disana.Dari sahabatmu, (Y/N).
Mycroft menyenderkan tubuhnya, ada sedikit rasa khawatir dan lega yang saling bercampur di hatinya. Khawatir akan badai yang pasti akan terjadi di London, lega karena (Y/N) akan pulang dan membereskan salah perhitungannya alias Milverton. Baguslah, satu beban pekerjaannya berkurang dari sekian banyaknya.
Mendadak mulutnya merengut, Mycroft hampir lupa, (Y/N) memintanya untuk mengantisipasi. Ini bukan pertama kalinya Mycroft diperingatkan oleh (Y/N) dari bermil-mil jauhnya. Terakhir kali Mycroft diingatkan, hal tersebut benar-benar terjadi. Mycroft tidak pernah paham bagaimana (Y/N) dapat memprediksi hanya dari sebuah surat kasual saja.
Tangan kasar dan besar miliknya bergerak mengambil sebuah kertas baru. Jari-jarinya dengan lincah menulis kalimat demi kalimat dengan rapi.
Bersamaan dengan itu, pintu kantor Mycroft diketuk dan terbuka, menampilkan seorang bawahan pria, Richard kalau tidak salah namanya. Ia membawakan segelas kopi dan meletakkannya di atas meja.
"Richard."
"Ya pak?"
"Bawa surat ini ke intelijen, jangan berani kau buka."
"A-ah, siap pak!"
Untuk saat ini, Mycroft hanya akan mengirimkan orang untuk mengawasi mereka, Milverton dan Whiteley. Bangsawan kriminal tidak usah. Jika sampai mata-mata ini ketahuan, tercoreng sudah harga diri badan intelijen Inggris. Seperti yang (Y/N) harapkan, antisipasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓𝐇𝐄𝐀𝐑𝐓 || 𝕄𝕋ℙ 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣
Fanfiction[𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘶𝘮𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨.] --------------------------------- ⠿ 𝐌𝐎𝐑𝐈𝐀𝐑𝐓𝐘 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐀𝐓𝐑𝐈𝐎𝐓 ⠿ ▄▄▄▄▄▄▄▄▄ ❝ Milverton ...