2. KEMULIAAN DAN IRI HATI

1.5K 226 0
                                    

Sewaktu aku masih muda di London, aku diperkenalkan pada Adam Whiteley oleh ayahku. Penampilannya biasa saja tapi ada yang berbeda di sinar matanya, determinasi. Aku langsung tahu maksud ayahku saat itu juga, ia ingin aku mendukung Adam dalam karirnya sebagai politisi. Saat itu ia masih tak dianggap oleh siapapun.

Aku skeptis akan hal tersebut tapi rasa kepercayaanku pada ayah membuatku mendengarkan proposal Adam. Semakin kudengarkan, aku semakin mengerti kenapa ayah memintaku mendukungnya. Mulut bisa berbohong, tapi mata tidak.

Ia adalah orang dengan hati mulia.

ꜱᴡᴇᴇᴛʜᴇᴀʀᴛ

"Apa kau sudah publikasi beritanya?" Suara halus Milverton menggema di ruangan kantor miliknya.

"Sudah pak." Jawab pria lain di ruangan yang sama. Milverton mengangguk dengan puas, ia menggesturkan pria di depannya untuk keluar. Yang langsung ditaati oleh pria tersebut.

Pria bermata kuning itu duduk di sofa, pikirannya langsung berkelana entah kemana. Dari sekian banyak hal yang bisa ia pikirkan, pikirannya malah menuju pada seseorang.

Sudah lama wanita itu tidak mengirimkan apapun, itu yang ada dalam benaknya. Sebagian dirinya khawatir akan keselamatan wanita tersebut, hal yang tidak biasa dalam seorang bejat sadistik seperti Charles Augustus Milverton. Ia menggelengkan kepalanya, tidak mungkin, pikirnya. Kalau itu (Y/N), tak ada yang mustahil.

Milverton mendengus, tidak ada gunanya berpikir seperti itu. Lebih baik ia memeriksa situasi tiga orang primadona headlines London; Bangsawan kriminal, Sherlock Holmes, dan-

-Adam Whiteley. Ia menggertakkan giginya. Amarah mulai berkumpul di hatinya sebagai hasil dari kecemburuan. Milverton tahu ia bukanlah orang baik, mungkin (Y/N) juga akan membencinya jika tahu apa yang sudah dilakukannya selama memegang kekuasaan.

Milverton iri akan kemuliaan hati Adam Whiteley, tahu ia tidak akan bisa menjadi semulia dan sehormat itu. Tapi satu hal yang paling ia benci adalah afeksi (Y/N) pada Adam. Selama ia mengenal wanita itu, tak pernah sekalipun Milverton melihat (Y/N) menunjukkan rasa ketertarikan yang besar saat seseorang berbicara karena 'orang-orang mudah ditebak.'

Hingga Adam Whiteley datang, ia adalah seorang visioner. Penggagas hal yang tidak umum tapi layak dicoba. Milverton tahu sekali (Y/N) menyukai orang-orang macam itu.

Sudahlah, hal itu tak ada habisnya. Yang penting adalah sekarang dan masa depan. Sudah bulat, Milverton bertekad untuk merebut afeksi (Y/N) untuk dirinya sendiri dan tak ada yang dapat menghentikannya.

Mungkin?

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓𝐇𝐄𝐀𝐑𝐓 || 𝕄𝕋ℙ 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang