Jam pulang pun tiba, Hana bergegas pulang untuk mengistirahatkan mental dan pikirannya. Entah perasaan apa yang sedang ia rasakan. Rencana istirahat yang begitu indah itu hancur seketika setelah melihat ayahnya pulang dan mulai bertengkar dengan ibunya. Saat itu juga ia ingin mati, seakan semua keadaan tak pernah berpihak kepadanya. Begitu banyak masalah yang sedang menimpanya, dari mulai cinta hingga keharmonisan keluarganya.
***
Hana dengan cepat berganti pakaian dan langsung saja pergi ke kafe. Bukan ketenangan yang ia dapatkan, justru masalah lah yang terus datang menghantuinya.
"Mbak, Hot Chocholate nya satu ya!" tuturnya
"Iya kak, silahkan duduk dan ditunggu pesanannya ya!"
Dengan mata yang jeli, Hana memandangi seluruh meja dan terus mencari meja mana yang masih kosong. Pandangannya terhenti setelah ia melihat Rio bersama dengan seorang perempuan yang bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Loh, Rio ada di sini?" sapa Hana dengan tatapan mata yang cukup tajam.
"Sayang, dia siapa?" tanya perempuan itu dengan raut wajah menyeramkan bagi Hana.
"Dia temen aku. Bentar ya, aku mau bicara dulu sama dia, bentar aja" sahut Rio membuat Hana hanya bisa menggelengkan kepala karena masih tak percaya hal ini.
"Iya, jangan lama-lama. Nanti aku keburu diambil orang" ucap perempuan itu manja.
"Han, ayo ikut gue bentar" ucap Rio menarik kasar pergelangan tangan Hana.
Hana merasa sangat terpukul. Hatinya sakit luar biasa, baru saja ia menyadari bahwa ia menyukai Rio, tapi realita mematahkan segalanya. Pantas saja belakangan ini Rio menghilang begitu saja. Ternyata ini alasannya..
"Udah di sini aja. Nanti cewek lo marah" sahut Hana melepaskan genggaman tangan Rio.
"Han!"
"Udah, gue udah tau gimana kelakuan lo sekarang. Lo ngga perlu jelasin apa-apa"
"Ya mau gimana lagi Han, kesabaran gue ada batesnya. Lama banget nunggu lo ngasih kepastian, yaudah berhubung masih ada orang lain yang jauh lebih baik daripada lo, gue sikat aja. Kesempatan tak datang kedua kalinya, kan!" jelas Rio.
"Iya, lo bener banget. Maafin gue kalau selama ini gue banyak salah sama lo. Baik-baik ya sama cewek lo, see u!"
Hana tak memedulikan ocehan Rio, dengan langkah cepat ia menuju kasir dan membayar pesanannya yang bahkan belum ia sentuh. Ia berlari kencang keluar kafe dan tanpa ia sadari, matanya mulai meneteskan air mata yang menghiasi wajahnya.
Ia mengendarai motor dengan kecepatan tak menentu, 'Kalau gue pulang, yang ada bisa gila ngeliat ortu bertengkar, mending gue ke Taman Mawar deket sekolah aja. Sore gini biasanya sepi' pikirnya.
***
Sesampainya di sana, Hana langsung duduk dan mengeluarkan semua air matanya. Dengan cara ini, ia bisa tenang dan melupakan masalah walaupun cuma beberapa menit saja.
"DORR!, Kaget ya?. Han?"
"Eh Na, ngapain lo kesini?"
"Lo kenapa nangis di sini astaga?"
"Ngga, gapapa kok"
"Nih tisu! Lap ingus lo, kek bocah aja hahaha"
"Iya makasi. Sekali lagi gue tanya, lo ngapain ada di sini?"
"Tadi gue lewat, eh ngeliat ada orang gila. Yauda gue samperin aja!"
"Iya, gue gila. Mending lo ngejauh deh!"
"Nih minum! Lo ada masalah apa sih? Cerita aja sama gue"
"Lah kenapa lo tiba-tiba jadi peduli gini sama gue?"
"Gue juga manusia Han. Harus punya rasa kemanusiaan kan?"
"Gue nggak ada masalah kok. Yaudah, ayo balik aja. Udah sore banget soalnya"
"Hana Hana, hahaha lo tuh ngga bisa bohong sama gue! Yaudah, kalau lo belum siap cerita sekarang gapapa, gue nggak maksa. Pokoknya kalau lo ada masalah, bilang gue aja. Siapa tau-"
"Lo bisa bantu! Hahaa, udah ketebak endingnya" ucapnya sambil tertawa.
"Nah, gitu dong senyum!" celetoh Nana.
"Hahaha, yaudah yok balik!" sambung Hana
"Ga, lo duluan aja. Gue masih pengen di sini"
"Oke deh, see u Na!"
"Hati-hati Han, nanti lo nabrak angin!"
"Hahaha, bisa aja lo"
Hana dengan kecepatan tinggi, melesat menjauh dari Taman Mawar dan meninggalkan sosok Nana sendirian.
"Gue tau Han. Gue tau segalanya! Lo itu sok kuat hahaha!" teriak Nana.
-
-
-
-Apa yang sebenarnya terjadi dengan sosok Nana? mengapa dia begitu peduli? apakah akan ada kapal yang berlayar?
Udah baca sampai sini gamau tekan tombol bintang di bawah?
-
Thanks all, see u next part!..
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me?
Teen Fiction'...Kok bisa ya gue naksir sama cowok yang cueknya masyaallah' "....Terus maksudnya apa coba? Dia suka sama gue gitu?..." "...Hahaha makanya kalau benci itu jangan benci-benci amat! Naksir kan lo sekarang? Hahaha ckck!" "Aku mau jujur!" "Kak, lo...