Part-7

16 5 0
                                    

“Dari mana aja kamu Han? Baru pulang jam segini?!”

“Papa apa-apaan sih! Aku tuh udah gede! Aku muak liat kalian bertengkar. Bisa ga si kalau sehari damai? Mama kalau papa nggak pulang juga baik-baik aja. Ego papa diturunin bisa ga si?!”

“Heh, kamu tuh ya. Dibilangin malah ngelunjak. Dasar anak durhaka. Ngrepotin ortu aja. BEBAN!”

“OKE FINE! PAPA SEBUT AKU BEBAN? LAH SIAPA JUGA YANG MINTA KALIAN PUNYA ANAK KEK AKU?” tegas Hana sembari melangkahkan kakinya menuju pintu depan.

“Mau kemana kamu?”

“Bukan urusan Lo!”

Dengan kaki yang mulai terasa pegal, Hana terus berjalan dan sampailah di depan warung makan. Apa lagi yang bisa membuat dia tenang selain makan dan buku-buku yang lucu. Tanpa pikir panjang, ia langsung masuk ke warung makan tersebut.

“Buk! Nasi gorengnya satu ya. Sama es teh nya satu”

“Baik mbak, ditunggu”

“Han woi! Belum pulang lo ya?” suara tak asing itu mulai terdengar di telinga Hana, yang ternyata itu adalah Nana,

“Eh. Bikin gue jantungan lo tau ga si. Gue udah pulang tadi, tapi gue pergi lagi hahaha!”

“Yauda, lo pesen apa tadi?”

“Nasgor sama es teh. Kenapa?”

“Biar gue yang bayar ya. Oiya buk, nasgor sama es teh nya tambah satu!”

“Siap mas, ditunggu ya!” sahut Ibu penjualnya dari dalam.

“Heh, ga perlu. Gue bawa duit astaga, jadi ngerepotin lo nanti hikss”

“Ngga, santai. Habis ini pulang ya, Han. Udah malem, cewe ga boleh keluar malem-malem loh!”

“Bukannya gue gimana-gimana nih ya. Keadaan rumah gue lagi ngga stabil. Gue ngga bisa pulang sekarang T_T”

“Lo kenapa sih maksain diri buat pura-pura kayak gitu? Mending lo cerita sama gue!” saran Nana yang tanpa sadar meletakkan tangannya di atas pundak Hana.

“Dan lo kenapa sih tiba-tiba peduli sama gue. Kan gue bukan siapa-siapa nya lo. Pacar bukan, saudara bukan!” ucapnya sambil menepis tangan Nana yang mulai menempel di pundak kanannya.

“Permisi, ini pesanannya. Selamat menikmati..” sahut Ibu pemilik warung menengahkan mereka,

“Makasi ya bu” jawab Hana,
“Na!” sambungnya.

“Hmm iya?” sahut Nana,

Sorry gue tadi bentak lo. Lo ngambek?” tanya Hana.

“Dih nggak. Sorry juga gue bikin lo jijik”

“N-nggak kok. Sebenernya gue malah seneng karena di dunia ini masih ada manusia yang peduli sama gue! Makasi ya Na!” ucapnya dengan wajah tersenyum,

“Oiya, nanti habis makan kita ngobrol bentar ya. Bentar aja. Gue mau cerita sesuatu” sambungnya,

“Iya. Makan dulu!” sahut Nana.

***

Seusai makan, mereka berjalan dan sampai ke sebuah taman yang nampak asing namun tak kalah indah dengan Taman Mawar. Mereka memutuskan untuk duduk di sebuah kursi panjang yang tergeletak di bawah sebuah pohon rindang.

“Dingin banget ya malam ini hahaha” ucap Hana sambil menyatukan kedua telapak tangannya,

“Eh bentar ya, gue mau ngambil motor di depan warung tadi”

“Oh iya”

Nana pergi selama kurang lebih lima menit. Kedatangannya malah membuat Hana kaget bukan kepalang,

“Nih pake. Daripada lo kedinginan” ucap Nana menjulurkan tangannya dengan sebuah jaket di tangannya.

“Eh, gapapa nih? Makasii ya!”

“Iya sans aja lah”

“Btw, gue mau cerita kalau gue suka sama cowok. Dia duluan yang bilang suka. Berhubung waktu itu gue masih suka sama cowok lain, yaa udah pasti dong kalau gue nggak bisa buka hati” jelas Hana,

“Hmm terus?”

“Yaa, waktu gue udah nggak ada rasa sama cowok lain dan bisa buka hati buat dia, ternyata dia udah nggak suka sama gue. Mana dia juga udah punya cewek yang katanya si cewek barunya itu lebih baik dari gue lagi T_T” sahut Hana mulai menjelaskan dengan detail,

“Yaela, gitu doang sampai lo hampir frustasi kayak gini buat apa?”

“Hmm, sakit hati bro gue hikss”

“Menurut gue sih ya. Harusnya lo juga bisa buktiin kalau lo bisa dapet cowok yang lebih baik dari dia. Misalkan gue hahaha” hibur Nana.

“Ngaco lo astaga haha”

“Gue tau kok siapa yang lo maksud!” celetoh Nana membuat Hana kaget bukan kepalang,

“Hah? Siapa?” sahut Hana,

“Rio kan? Hmm gue tau segalanya Han” lirih Nana membuat jantung Hana berhenti beberapa detik, hingga akhirnya mulai normal kembali setelah ia menghela nafas yang cukup panjang.


-
-
-
-
Bagaimana Nana bisa mengetahui segalanya? temukan jawabannya di part-part berikutnya yaa!
Gimana part kali ini? oiya, sudah baca sampai sini ga mau tekan tombol bintang di bawah?
-
Thanks all, and see u next time!

With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang