4. Nomor Asing

439 66 56
                                    

Sepulangnya Sana di rumah, ia melihat mobil yang tak asing baginya terparkir di area halaman rumahnya "darimana aja San? Aku nunggu disini udah daritadi loh" ucap Mark yang sudah hampir satu jam menunggu

"Jalanan kota macet, dan aku harus antri untuk mengisi bahan bakar mobilku" bohong Sana

"Kamu jadi ga yang minta temenin beli perlengkapan untuk besok?" Pertanyaan Mark tak digubris oleh Sana "San, aku nanya loh"

Dengan malas Sana menjawabnya sambil melepas almamater kuning kebanggaan kampusnya "aku capek, biarkan aku beristirahat. Untuk perlengkapan besok, aku sudah titip ke temen-temen anak divisi keamanan"

Saat hendak melangkah masuk, tangannya ditahan oleh Mark "kamu kenapa San? Tidak biasanya kau seperti ini padaku"

"Aku kan sudah bilang, aku capek Mark aku mau istirahat"

Mark pun akhirnya mengalah "baiklah, kamu bisa beristirahat. Kalau begitu aku pamit pulang dulu"

.

Entah mengapa Sana begitu antusias menjalankan tugasnya hari ini. Ia datang lebih awal dari biasanya "tumben cepet San" ucap Momo temannya satu divisi keamanan

"Ada yang harus aku urus. Bye Mo, jam 9 jangan lupa kita ada rapat anak divisi keamanan di ruangan biasa" ucap Sana yang perlahan meninggalkan temannya itu

Sana mengambil tempat dimana grup yang ia pimpin ditempatkan. Disana masih beberapa mahasiswa baru yang datang "pagi kak" ucap salah satu maba kepada Sana yang tak digubris olehnya

Tak lama dari itu, sosok yang ia cari cari akhirnya datang dan bergabung dengan grupnya "pagi Hyun" sapa Sana dengan hangat

Melihat keanehan itu, Dahyun pun akhirnya menjawab sapaan kakak tingkatnya ini "pagi juga kak" lalu Dahyun berjalan meninggalkan Sana dan duduk di barisan belakang

Melihat Dahyun yang duduk di barisan belakang, Sana pun menghampirinya "kenapa duduk di belakang, nanti kamu ga denger lagi loh apa yang disampein Mark" Sana menarik paksa Dahyun untuk duduk di barisan depan yang masih kosong

"Duduk disini aja" perintah Sana

"Kak, tapi kursi ini udah ada yang punya kak" ucap Dahyun yang melihat raut wajah teman satu grupnya

"Siapa yang bilang kursi ini ada yang punya? Kamu?!" Tuduh Sana kepada salah satu mahasiswa baru itu

Sana mendudukkan Dahyun pada kursi itu dengan lembut "udah kamu disini aja sampai hari terakhir acara pengenalan kehidupan kampus berakhir. Kalau ada yang gasuka sama kamu karena kamu duduk disini bilang ke saya. Saya tinggal dulu ya"

Sana meninggalkan Dahyun begitu saja. Merasa tak enak, akhirnya Dahyun meminta maaf kepada salah seorang teman yang berada disampingnya "maafkan saya. Kalau kamu tidak suka saya disini, saya bisa kembali ke barisan awal saya"

Mahasiswa itu menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kepada Dahyun "its okay, bangku itu juga bukan milik siapapun. Semua orang berhak mendudukinya"

Lalu wanita itu mengulurkan tangannya "kenalin aku Chaeyoung" Dahyun pun membalas jabatan tangan itu "aku Dahyun"

"Aku belum memiliki teman sejak kemarin mengikuti kegiatan ini. Bisakah kita berteman sekarang?" Dahyun pun dengan senang hati menerimanya karena ia tak perlu susah susah untuk mengajak berkenalan duluan

"Jurusan apa kalau boleh tahu?" Tanya Chaeyoung

"Hubungan Internasional" jawab Dahyun

"Benarkah? Aku juga berada di jurusan yang sama denganmu. Aku lihat kamu dekat sekali dengan senior tadi. Apa kamu mengenalnya sebelumnya?"

KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang