34. Diantar Mantan

172 23 12
                                    

"Anak saya ini kekasihmu kan?"

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut ayahnya Sana perasaan Dahyun mulai tak menentu

Ia diam dan tak tahu harus bagaimana ia menjawab "iya yah, Dahyun itu pacar Sana" Sana yang tak sabaran pun menjawab pertanyaan ayahnya

Sang ayah hanya bersandar kepada kursi sambil menghela nafas yang berat "ayah kedalam dulu"

Melihat sang suami masuk dengan wajah yang tak enak, ibunya Sana pun menyusulnya

"Ck! Kamu sihhh.. kenapa dijawab pertanyaan yang tadiiii" geram Dahyun

"Aku kan cuma jujur.. salah?" Tanya Sana yang tak merasa bersalah

"Lihat? Ayah kamu sekarang kelihatannya marah lagi sama aku San"

"Hyun.. percaya sama aku" ucap Sana menenangkan kekasihnya

Entah kenapa mood Dahyun menjadi anjlok saat itu juga "aku balik aja kalau gitu. Aku gamau bikin masalah lagi dirumah kamu"

Dahyun masuk kedalam rumah Sana dan mengambil tas yang ia bawa "aku pulang" pamit Dahyun

.

Pagi hari yang tak seperti biasanya, Sana tidak mendapat satu notif pun di pagi ini. Bahkan tanpa diminta pun Dahyun akan menunggunya di depan rumah

Entah karena kejadian kemarin sore yang membuat kekasihnya ini marah atau karena hal lain pun Sana tidak tahu

Seperti saat ini saja waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 Sana tidak mendapat satu chat pun dari kekasihnya

"Dia kemana sih.. kenapa Dahyun pergi kuliah ga bilang bilang aku" Sana yang kesal pun membanting hp nya ke meja kerjanya

Tak sedikit karyawan yang melihat Sana kesal, hingga salah satu teman sebelahnya pun mencoba menanyakannya "kamu kenapa San? Ada masalah kah?" Tanya Jihyo

Sana menggelengkan kepalanya "gapapa, aku cuma ga mood aja"

Waktu istirahat pun tiba, Dahyun yang rajin membawakan Sana bekal pun ini menjadi yang pertama kalinya Sana tidak membawa bekal

Alhasil, dia pergi ke kantin sendirian karena dirasa perutnya ini perlu amunisi untuk melanjutkan pekerjaannya lagi

Saat mengantri mengambil jatah makan siang, ada seseorang yang berdiri di barisan sebelah sejajar dengan Sana memperhatikan Sana dengan lekat

Sepertinya pria itu tahu betul dengan Sana. Namun, Sana hanya berdiri dengam tatapan kosongnya sambil memikirkan kekasihnya

"Hey.. Kamu Sana kan?" Ucap pria tersebut

Merasa dirinya dipanggil, Sana pun membulatkan matanya karena ia tak percaya apa yang ia lihat

Pria itu melambaikan tangannya "hey San, ini aku.. kamu masih ingat kan?"

Pria itu adalah Jun, mantan kekasih Sana yang dahulu pernah menjalin hubungan saat di Sana bangku SMA

Pria itu adalah senior Sana yang sekarang sudah menjadi mantan kekasih Sana. Sana tak percaya kenapa takdir membawa mereka bertemu kembali

"Kak Jun?"

Pria itu tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya "iya ini aku.. kamu kerja disini? Bukannya kamu masih kuliah ya?"

"Aku magang disini kak"

Obrolan mereka terjeda karena mereka mengambil jatah makan mereka "San, duduk disana yuk"

"Kak maaf, tapi"

"Udah ayo.. disana meja langganan aku makan, dan kamu lihat sendiri kan? Kantin disini sudah penuh terisi"

KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang