35. Mantan Dibalas Mantan

222 20 31
                                    

Dinginnya hujan yang turun membasahi jalanan turut serta merasakan apa yang Dahyun rasakan

Apa yang dilihatnya barusan sungguh melukai perasaannya. Entah apa yang Sana fikirkan ketika begitu tega bermain dibelakang Dahyun menurut pemikirannya

Jalanan kota yang macet karena hujan ditambah dinginnya AC mobil miliknya serta lantunan lagu melow menjadi temannya kini

Tanpa permisi, satu tetes air mata tak terasa jatuh ke pipinya "tega banget sih San" ucapnya dengan lemah

Sedari tadi Sana terus menelfonnya dan handphone Dahyun bolak balik bergetar di kursi sebelahnya

Dahyun tak berniat sedikitpun menoleh ke sumber getaran karena hatinya sangat terluka oleh perbuatan kekasihnya

Tak ada fikiran untuk pulang kerumahnya, Dahyun malah mampir ke kafe yang dekat dengan SMA nya dulu

Ia memilih meja yang berada di pojok kafe dan duduk sambil menikmati tetes hujan dibalik jendela kafe dengan kopi hangat dan beberapa roti di meja nya

Dahyun mengambil gelas kopi dan meminumnya perlahan sambil di dalam hatinya masih terus saja berucap "kamu jahat banget San"

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 namun sedikitpun Dahyun tidak ada niat untuk pulang ke rumahnya

Sana, Tzuyu, hingga ayahnya pun sedari tadi menanyai keberadaannya namun handphone nya pun tidak tersentuh oleh pemiliknya sedikitpun

Dahyun masih setia melihat keluar jendela sambil melihat beberapa kendaraan melintas di tengah hujan

Aktifitasnya terhenti ketika ada seorang pria yang memanggilnya "Dahyun? Itu kamu? Kamu kenapa disini?" Ucap pria itu yang tidak lain adalah mantan kekasihnya sewaktu SMA dulu

"Ah? Oh Hanbin. Aku cuma pengen sendiri aja" jawab Dahyun seadanya

"Aku boleh disini? Meja yang lain penuh Hyun" ucapnya sambil membawa nampan berisi teh hangat dan cemilan

Dahyun bergeser dan memberi akses untuk Hanbin duduk di meja yang sama dengannya "thank you ya Hyun.."

"Kamu kenapa hujan-hujan kesini? Kamu naik apa kesini? Kamu kan gabisa kena hujan Hyun" pertanyaan bertubi-tubi dari Hanbin pun menjadi obrolan pembuka diantara keduanya

"Kan tadi aku udah bilang aku cuma pengen sendiri"

Mendengar itu, Hanbin pun merasa tak enak hati karena menurutnya kehadirannya mengganggu Dahyun

"Oh, kalau begitu aku pindah saja ya.. maaf" Hanbin mengangkat pesanannya berniat meninggalkan meja itu

"Bukan.. kamu disini gapapa kok, lagian disini pengunjungnya penuh. Maksud aku, aku cuma lagi ada masalah aja. Jadi, aku butuh waktu untuk menenangkan fikiranku. Maaf kalau membuatmu salah faham"

Dahyun tersenyum kearah Hanbin karena ia masih mengingat hal kecil dari dirinya yaitu dia tidak bisa terkena hujan

"Kamu masih ingat ya kalau aku gabisa kena hujan?" Dahyun tersenyum "aku kesini bawa mobil kok.. jadi aku pastikan aku aman dari hujan"

Hanbin juga ikut tersenyum "syukurlah.. aku masih ingat ketika itu kita pergi cari makan lalu pulang ditengah derasnya hujan. Lalu besoknya kamu tidak datang ke sekolah karena kamu demam Hyun. Sungguh aku tidak pernah lupa dengan kejadian waktu itu"

Keduanya bercerita sambil diiringi tawa dari keduanya yang menandakan mereka nyaman dengan obrolan satu sama lain

"Hyun, kamu kuliah dimana kalau boleh tau?"

"Aku kuliah di Universitas Indonesia jurusan hubungan internasional" jawab Dahyun yang membuat Hanbin kagum

"Wah! Tapi iya sih.. kamu kan jago bahasa inggris, dan juga kamu pinter Hyun" puji Hanbin sambil tersenyum manis kearah mantan kekasihnya itu

KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang