5. Nyaman

446 69 59
                                    

Jujur Dahyun masih penasaran dengan nomor asing yang mengirim pesannya tadi malam. Ia sibuk memikirkan kira-kira siapa orang itu. Tanpa disangka Sana sudah menunggunya di depan fakultas "pagi Hyun"

Dahyun tersadar dari lamunannya "iya kak pagi" jawab Dahyun seraya tersenyum

"Mikirin apa sih?" Tanya Sana

Dahyun bukan tipe orang yang suka bercerita tentang masalah pribadinya. Ia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Sana "ga mikirin apa-apa kok kak. Saya gabung sama temen temen yang lain dulu ya kak"

Di tengah perjalanan, ia dihadang 3 orang pria yang bisa dipastikan adalah penggemar dari kakak pembinanya barusan "kenapa bisa loe yang notabenenya mahasiswa baru bisa deket sama Sana?!"

Dahyun tidak suka dengan keributan. Ditambah lagi jam menunjukkan pukul 07.30 pagi. Ia tidak ingin membuang energinya hanya untuk ribut tidak jelas "hey mahasiswa baru! Kalau senior bertanya itu dijawab!"

Mendengar itu Dahyun spontan menghentikan langkahnya dan menatap ketiga orang tersebut "manusia adalah makhluk sosial. Bukankah hak setiap orang untuk bergaul dengan siapa saja? Lagipula, kalau kakak-kakak yang terhormat ini menyukai kak Sana apa pantas kalian sibuk-sibuk membuang tenaga kalian hanya untuk mengurus saya yang notabenenya baru 3 hari di kampus ini? Saya permisi"

Dari kejauhan Sana mendengar sayup sayup suara Dahyun yang terdengar pelan namun lantang. Refleks Sana tersenyum "anak hebat. Ia tau betul cara mengendalikan emosi" batin Sana yang terkagum melihat juniornya itu

Tak lama dari kejadian itu, para pembina tiap grup mendatangi grupnya masing-masing. Tak jarang Sana memperhatikan Dahyun yang terlihat cuek ini namun dapat menarik perhatiannya selama beberapa hari ini

Merasa ditatap, Dahyun jadi salah tingkah dan itu terlihat jelas di mata Sana. Sana pun tersenyum kecil kearahnya "hari ini ada kata sambutan dari pimpinan fakultas dan jajarannya untuk kalian para mahasiswa baru. Silahkan siapkan kertas dan pulpen untuk mencatat hal-hal apa saja yang penting dari para pimpinan fakultas. Lalu, silahkan kalian pergi ke aula fakultas dimpimpin oleh kak Mark" ujar Sana

Saat anggotanya bergerak menuju ruangan aula fakultas, Sana menahan pergerakan Dahyun "jam makan siang nanti saya tunggu di depan aula fakultas ya. Ada yang mau saya sampein ke kamu" Sana mengacak rambut Dahyun lalu pergi begitu saja

Dahyun hanya memandangi kepergian Sana "hey cepatlah! Apa yang kau lakukan dibelakang sana" ucap Mark yang mendapat pukulan cukup keras dari Sana "Yang sopan kalau sama mahasiswa baru. Lagipula dia disana karena aku mengajaknya bicara tadi. Aku tinggal dulu ya mark. Tolong urus anggota kita"

Mark menunggu Dahyun berjalan kearahnya "apa yang Sana katakan kepadamu?"

Sejujurnya Dahyun malas berurusan dengan kakak pembinanya ini sejak awal ia bertemu dengannya "tidak ada. Kak Sana mengatakan saya sangat mempesona hari ini. Saya gabung sama temen-temen yang lain ya kak" bohong Dahyun dengan terpaksa

Beberapa jam di aula, akhirnya para mahasiswa itu keluar. Menepati janjinya, Dahyun menunggu Sana didepan aula fakultas

"Hey, lama nunggu?" Tanya Sana

Dahyun menggeleng "engga kok kak. Saya baru saja keluar"

Tanpa berbasa-basi Sana menarik tangannya Dahyun ke sebuah tempat rindang dibawah pohon "kak, kenapa kita disini? Bukannya ini jam makan siang ya?"

Sana mengangguk "saya tahu. Makanya saya mengajakmu kemari. Kita makan siang bareng ya.. dan ada sesuatu yang ingin saya katakan kepadamu"

Dahyun pun mengambil tempat duduk disamping kakak tingkatnya ini "ini Hyun makan siangmu. Kita selesaikan makan siang kita dulu ya, lalu saya akan mengatakan sesuatu padamu"

KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang