Tetangga Kost Rasa Pacar (End)

Chapter 20

Hari demi hari telah berlalu Rulan semakin bosen berada di tempat kakaknya rasa ingin pulang ke kampung lagi dan mas Erdy sering kali diam sambil jualan melihat sekeliling toko di dekatnya . Mas Erdy tidak pernah mengirim pesan ke Tyo sifat gengsinya yang besar tidak pernah pudar padahal dia butuh kabar darinya berbeda dengan Rulan selalu mendapat kabar darinya lewat telepon atau video call .

Mba Lastri sebagai tetangganya sekarang selalu negur mas Erdy yang melamun kadang ketiduran saat jaga jualannya , terkadang membantu jualan mas Erdy yang kadang di tinggal sholat ke masjid terdekat . Rulan masih marah dengan kakaknya perihal masalah keuangan yang terlalu boros padahal itu uang Rulan sendiri selama di situ .

"Kamu kenapa Dy jualan kaya gak niat gitu lagi ada masalah ? " Tanya mba Lastri yang gendong anaknya sekalian berdiri menghampiri tempat jualannya mas Erdy .

"Ya gini mba , cape sendiri semua kadang dagangan banyak yang sisa kalau jualan " kata mas Erdy yang mulai curhat dengan keluhannya .

"Gak boleh gitu mas , namanya orang jualan pasti rame kadang sepi di syukuri mas sering minta doa orangtua biar dagangannya rame gitu " kata mba Lastri lagi sambil duduk di kursi .

"Ya mba , adikku di sini bukannya bantuin malah berantem terus sama aku sekarang . Paling besok aku suruh balik saja biar di kampung " kata mas Erdy omongin Rulan sama mba Lastri .

"Mungkin dia biasa di kampung kali mas kerjanya , dan gak biasa di sini . Mending pulang sih jangan di paksakan di sini kalau gak bantuin di kampung juga pasti banyak kerjaan " kata mba Lastri lagi .

Rulan mendengar obrolan kakaknya sama mba Lastri di bawa tapi menghiraukan saja mereka omongin dirinya , kalau seandainya nanti pulang Rulan sangat bahagia ketimbang di kostan seperti orang bingung gak ada teman . Rulan kadang meminta saran sama Tyo yang di kampung perihal masalah dengan kakaknya . Seringkali terjadi pertengkaran antara kakak adik itu sampai tetangga kostan kaget mendengar suara lantang , untung mas Erdy orangnya penyabar dan selalu mengalah sama adiknya , agar tidak menganggu tetangga kostan dengan suara orang berantem .

"Besok kamu balik saja ya , aku bisa jualan sendiri . Kemarin mba Devi sudah transfer ongkos buat kamu balik " kata mas Erdy saat selesai jualan lalu ke atas kostan .

"Ya aku tahu , tadi mba Devi nelpon aku suruh balik " kata Rulan agak sedikit ketus anaknya

"Besok naik ojek online saja , biar aku pesenin soalnya besok aku harus tetap jualan , tahu kan tempatnya agen bus " tanya mas Erdy lagi .

"Ya gapapa , tahu tempatnya " kata Rulan yang lagi rebahan sambil main hp .

Di situ Rulan hanya 10 hari saja karena selalu bertengkar sama kakaknya masalah makanan atau rokoknya yang menurut mas Erdy sangat boros . Tyo yang tahu kabar Rulan mau balik merasakan sedikit tenang  karena tidak berantem terus dengan kakaknya , lalu Tyo menyuruh Rulan untuk main ke kampungnya kalau sudah pulang . Rulan mau saja asalkan bisa ketemu kembali . Malam hari Rulan sibuk merapikan bajunya yang akan di bawa pulang nanti untuk masukin ke dalam tasnya . Sambil menata baju Rulan telepon terus sama Tyo di situ , mas Erdy yang dengar suara Tyo  merasa cemburu dengan sikap keduanya yang semakin dekat . Mas Erdy sempat berpikir untuk kedua kalinya apakah mungkin ada kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang sudah terlanjur pupus . Tapi bukan mas Erdy namanya kalau tidak berusaha untuk mendapatkan kembali orang yang dulu di anggap teman saja sekarang mulai paham setelah rasa cinta timbul pada dirinya . Namun orang yang harus di saingin adalah adik kandungnya sendiri .

Esok paginya Rulan berangkat dari kostan untuk balik ke kampung sendirian naik ojek online setelah berpamitan sama orang toko dan kakaknya akhirnya Rulan pergi ke terminal bus Depok untuk kembali ke kampung halaman . Rulan juga merasa bersalah sama kakaknya melalui pesan Rulan meminta maaf kepada kakaknya yang sudah membuatnya kesulitan dengan adanya  dirinya di kostan . Mas Erdy langsung memaafkan dan menyuruhnya untuk semangat kerja di kampung .