Tetangga Kost Rasa Pacar (End)

Chapter 5

Rencana hari ini ada orang yang mau bantu aku di toko dia masih saudara dari pemilik warung intinya masih saudaraan . Jadi aku bisa ada waktu untuk beristirahat atau libur  , sekitar jam 10 pagi dia sampai di toko naik ojek online setelah itu masuk ke dalam toko pada saat ketemu aku . Namanya Arif dia masih muda dari aku anaknya pendiam tapi mantan anak punk dulunya .

"Mas , aku arep golek mangan sampean Rep nitip ora? (Mas , aku mau cari makan dirimu mau nitip gak ?) " Kata Arif yang laper .

"Tuku lauke bae Rif , mas wes masak sego ( beli lauknya saja Rif , mas sudah masak nasi ) kata Tyo .

Lalu Arif pergi untuk ke warung beli lauk dengan jalan kaki saat aku melihatnya dia berpasan dengan mas Erdy yang ternyata ke arah toko.  Saat dia berada di toko kita ngobrol dulu banyak tentang teman temannya yang selama ini nginep tujuannya buat menemani dirinya yang lagi gabut kalau sendirian . Terus teman yang main ke tempatnya adalah teman kerja sebelumnya , teman kuliah dan teman SMA nya juga . Selama ini aku terkecoh dengan kelakuannya yang suka bawa keluar masuk cowok ke kostan dan dirinya sudah jomblo yang sebelumnya punya pacar pada tahun 2017 namun kandas karena hanya perbedaan pendapat saja dan kurangnya perhatian .  Dan kini mas Erdy menjomblo sudah lama karena lebih fokus ke pekerjaannya . Mas Erdy memilik 4 saudara  1adik dan 2 kakak , adiknya cowok lalu kedua kakaknya cewek semua .kakaknya yang satu kerja di luar negeri sedangkan kakak satunya kerja di Jakarta kemudian adiknya kerja di rumah saja untuk menemani ibunya . Di warung toko kita ngobrol saling mengenal walaupun aku sibuk juga dengan melayani para pembeli di situ . Saat Arif datang aku suruh dia jaga toko bentar karena mas Erdy mengajak aku untuk melihat dalam kostannya yang cukup lebar buat 2 orang saat aku memasukinya di kostannya aromanya sangat wangi dan tidak bau apek sama sekali.

"Tempatnya enak sekali mas dan bersih gak ada bau sama sekali " kata Tyo sambil duduk di dekat karpet .

"Ya donk , aku kan suka tempat yang bersih dan gak berdebu , ada debu sedikit langsung aku bersihin pastinya " kata mas Erdy yang agak menyombongkan diri dengan menjaga kebersihan .

Tyo di kamar kostannya tidak henti henti dia lihat urat tangan mas Erdy yang menggodanya terus sambil bertanya soal temannya kalau nginep tidur dimana terus merasa terganggu atau tidak dengan adanya tamu . Mas Erdy hanya menjawab kalau dirinya tidak merasa terganggu malah sangat senang ada temannya yang menemani di kostan , justru yang gak senang Tyo sendiri karena cemburu sama temannya yang nginep selama ini dengan pikiran kotornya yang selalu negatif tentang keberadaan teman dia di sini .

"Mau minum apa Yo " kata mas Erdy

"Jangan sok nawar deh adanya kopi , teh sama air mineral . Kalau di tawar maunya jus " kataku yang lagi duduk santai lihat YouTube di kostannya karena dia punya layar komputer saja  sama WiFi gratis buat aku hahaha .

"Siapa tau kamu pengen Boba " kata mas Erdy sambil duduk manis ikut nonton .

"Gak sah gayalah , itu air mineral saja cukup kaya sama siapa saja " kataku yang ada saja kalau mau minum .

Setelah beberapa jam kemudian ada teman mas Erdy datang yang namanya Odi katanya mau berangkat kerja sekalian bareng padahal kata mas Erdy pernah bilang rumahnya lumayan jauh tapi koq berangkat kerja bareng di situ aku agak kesal hawanya jadi pengen marah . Odi itu anaknya pendiam banget gak banyak bicara seperti pemalu kalau sama orang baru .

"Sudah datang Di sini duduk ini ada tamu dekat main " kata mas Erdy

"Ya sudah mas aku balik saja gak enak sama Arif jaga sendirian , makasih sebelumnya mas " kataku yang sangat cemburu kehadiran temannya itu .

Saat berjalan kaki menuju toko pikiranku kacau karena kehadiran Odi rasanya dia sangat menganggu waktu berduaanku dengan mas Erdy ingin rasanya aku usir dari tempatnya namun aku gak hak untuk melakukan itu. sekitar jam 1 siang mas Erdy dan Odi keluar dari kostan untuk berangkat kerja sambil klakson ke aku tanda pamit berangkat .

"Mas sampean ora Madang deset (mas kamu gak makan dulu ) " kata Arif lihat aku duduk di depan toko .

"Mengko Rif delat maning , ese kepengen jegongan deset (nanti Rif bentar lagi , masih pengen duduk dulu)

"Yowes iku lauke durung di rapike ese Nang isor alas ( ya sudah itu lauknya belum di rapiin masih di bawah lantai ) " kata Arif

"Yo Rif suwun Yo (ya Rif makasih ya) " kataku

Karena sudah di siapin makanan sama Arif aku masuk dulu saja untuk makan biar pikirannya lebih tenang tidak kaya sekarang mikirin mas Erdy terus karena terbakar cemburu kalau lagi dekat teman lainnya .