Ibunya Tyo sudah tau kalau nanti ada tamu datang lagi dan itu kakaknya Rulan karena di ceritain sama Tyo sebelum datang . Di rumah Tyo sebenarnya tidak begitu rame hanya ada adik dan kakaknya kadangkala jarang balik ngumpul sama temannya kakaknya Tyo . Selama ada tamu mereka tidak terlalu ngobrol banyak sama orang yang baru kenal seperti Rulan . Lebih sering sibuk mainan hp sendiri di kamar ataupun di ruangan tengah intinya cuek saudara Tyo .Mas Erdy memberi kabar kalau dirinya sudah hampir sampai dan menyuruh Tyo untuk menjemputnya dekat Pantura karena sudah di kasih lokasinya . Saat menunggu hampir 15 menit ada bus berhenti tepat di depan Tyo ternyata benar datang tapi dia gak sendirian mengajak Akbar temannya , terus diajak langsung sama Tyo ke arah rumahnya yang tidak jauh dari jalan raya . Dari kejauhan ada Rulan yang melihatnya seperti sangat marah karena kehadiran kakaknya bersama temannya itu .
"Masuk kalian , ini ibuku dan itu saudaraku " kata Tyo memperkenalkan keluarganya .
"Assalamualaikum ibu " kata mas Erdy sambil menjabat tangan ibunya Tyo di ikutin Akbar di belakangnya
"Walaikumsalam masuk nak , gak usah malu anggap saja rumah sendiri hehehe " kata ibunya Tyo menyuruhnya untuk duduk .
Lihat sana sini ternyata dari tadi Rulan tidak ada , akhirnya Tyo mencoba mencarinya agar menemui kakaknya sama temannya di ruang tamu . Tyo langsung ke kamar dimana tidur bareng sama Rulan , dia lagi duduk terdiam sambil lihatin hp di kamar seakan tidak peduli kehadiran Tyo di depannya .
"Maafin aku Lan , gak memberitahu kamu kalau kakakmu mau kesini beneran , jujur aku pengen kalian akur lagi tidak ada musuhan ,tolong Lan " kata Tyo sambil memegang pundak Rulan yang dari tadi nunduk saja .
"Tapi kamu gak tahu gimana rasanya di omongin kejelekan sampai orang lain tahu , sampai saat ini aku kecewa sama mas Erdy " kata Rulan omong sambil tertunduk dengan menahan emosinya .
"Aku paham maksud kamu Lan , tapi inget itu kakakmu sendiri wajar kalau dia omong gitu pasti dia juga terbawa emosi . Intinya gini kamu sudah tahu sifat kakakmu mending gak usah di pikirkan lagi " kata Tyo sambil mencoba memegang dagu Rulan agar mukanya menghadap dirinya .
Saat beberapa lama di kamar di kasih pengertian sama Tyo akhirnya Rulan mau keluar untuk menemuinya walaupun hatinya belum seratus persen memaafkan . Waktu melihat Kakak dan temannya lagi ngobrol sama ibu Tyo langsung Rulan ikut duduk di sampingnya . Dan Tyo duduk di dekat keluarganya sambil lihat mereka .
" Kamu ngapain pergi malam malam ke Pekalongan tanpa ijin orangtua , ibu khawatir mikirin kamu semalaman " kata mas Erdy
"Aku pengen main saja kesini wajar lah biasa ngumpul sama Arif dan mas Tyo selama di Depok , untuk soal ibu aku sudah kabarin sejak malam " kata Rulan .
"Ya aku tahu , tapi Wiwin nyariin kamu terus kata ibu padahal sebelum kesini kamu lihat malah di tinggal saja kasihan anaknya nangis terus " kata mas Erdy menjelaskan cewek yang dekat sama Rulan di kampung .
"Ngapain ngomongin Wiwin padahal aku sudah jelasin dia , kalau aku gak ada rasa ataupun suka dengannya berkali kali " kata Rulan lagi sedikit kesal karena cewek yang ngejar dirinya .
Karena tidak mau mengganggu keluarga Tyo masuk ke ruang tengah agar mereka ngobrolnya lebih nyaman . Tyo mencoba menengahin keduanya agar tidak ribut permasalahannya dengan ikut ngumpul di ruang tamu . Watak keduanya hampir sama tidak ada yang mau mengalah dari segi omongan .
"Sudah ya kalian mending baikan , inget ya ini di rumahku jangan buat keributan " kata Tyo sambil ambil tangan Rulan dan mas Erdy untuk saling menjabat tangan .
Kalau tidak di hentikan emosi keduanya bisa meledak untung Tyo langsung menengahin agar tidak main fisik setelah itu , Akbar bukannya bantuin malah diam saja di samping mas Erdy membuat Tyo semakin kesal dengan kehadirannya .
Lalu ibunya Tyo menyuruh keduanya untuk istirahat yang baru sampai dari kota mereka tidur di kamar satunya yang berada di belakang berdekatan sama kamar Tyo bersama Rulan .Rulan duduk terdiam di depan rumah seperti biasa hanya melihat lalu lalang mobil motor lewat , Tyo datang duduk di sampingnya sambil mengajak ngobrol permasalahannya tidak usah di buat makin runyam karena hal seperti itu sudah pernah terjadi juga sama diri Tyo dengan saudaranya , kalau ribut akan membuat tali persaudaraannya tidak erat dan makin jauh hanya masalah sepele . Di situ Rulan langsung meluk Tyo dengan penuh rasa bahagia selain untuk memperbaiki kesalahannya dirinya merasa tenang berada di dekat Tyo selama kenal . Tyo cukup terharu sambil mengelus kepalanya Rulan yang mencoba untuk kuat lagi menghadapi masalahnya dengan mas Erdy agar selesai dengan baik .
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Kost Rasa Pacar (End)
NonfiksiTop peringkat 1# Ceritaindonesia 2022 29# Cerita 2022 1# Laki 2022 4# pria 2022 5# fudan 2022 111# LGBT 2022 101# Bromance 2022 280# gay 2022 487# Dewasa 2022 66# cemburu 2022 Seorang pria yang beker...