Chapter 38

633 40 0
                                    


Tumben sepi kostan kaya tidak ada penghuninya dan mas Erdy sepertinya belum pulang kerja mungkin masuk siang balik malam . Arya masih agak malu malu saat nongkrong di toko mba Lastri hanya diam dan dengerin Tyo sama mba Lastri ngobrol masalah di kampungnya . Anaknya memang tidak banyak tingkah tapi kurang tahu juga kalau sudah lama pasti bakal kelihatan sifat aslinya .

" Mas Arya ko diem saja ngobrol atuh gak usah malu sama mba santai saja " kata mba Lastri yang lihat Arya memang diam sambil makan cemilan

" Ya mba , bingung mau ngobrol apa ? " Kata Arya dengan masih malu malu omongnya .

"Arya sebelumnya tinggal sama siapa di Jakarta ? " Tanya mba Lastri .

"Sama kakak di kontrakannya , cuma gak enak sama suaminya suka marah marah " kata Arya mulai curhat tentang dirinya

" Ya ampun kakak iparmu itu berarti kadang susah sih walaupun saudara kalau kita belum kerja pasti di omongin terus dan di kucilin " kata mba Lastri jadi gak tega dengar ceritanya Arya .

Tiba tiba ada motor berhenti tepat di samping toko dan dekat Tyo duduk yang lagi ngobrol ternyata mas Erdy baru balik kerja langsung padahal masih sore , namun wajahnya sangat pucat seperti lagi sakit .  Dan mas Erdy lihatin Arya terus seperti tahu kalau itu anak baru di kantor hanya menatap bentar setelah itu balik ke kostan .

"Mas kamu lagi sakit ya pucet gitu " tanya Tyo sambil memegang kepalanya .

" Ya , boleh minta tolong gak nanti bantuin aku di kostan ? " Kata mas Erdy yang lemas banget .

" Ya mas nanti aku bantuin , Arya nanti kamu masuk saja ya ke kantor atau di sini dulu gapapa nemeni mba Lastri " kata Tyo sambil bantu bawain motornya mas Erdy masuk ke kostan .

" Baik mas , aku di sini dulu saja " kata Arya sambil lihatin Tyo yang lagi bantu mas Erdy .

Arya ngelihatin saja dari toko saat Tyo membantu membawakan motornya mas Erdy masuk ke dalam karena gak kuat bawanya karena lagi demam . Masuklah ke dalam kostan mas Erdy langsung mengganti baju dan celananya . Tyo mencoba menahan hal yang tidak pantas di pikirkan untuk fokus membantu mas Erdy yang lagi sakit , setelah selesai ganti pakaian mas Erdy tiduran di kasurnya dengan telentang . Kemudian Tyo pergi untuk menyiapkan air dingin untuk menurunkan panasnya

" Nanti Rulan akan datang kesini buat bantuin aku yang lagi sakit sekalian dia mau kerja di sini jagain kostan dan ruko " kata mas Erdy membuat Tyo kaget karena dirinya ingin move on darinya .

" Oh gitu mas , baguslah . Emang sudah gak kerja di kampung terus ceweknya siap di tinggal " kata Tyo yang rada sedikit kesal karena teringat lagi

" Mereka sudah putus , sekarang Rulan mau fokus kerja dulu tidak memikirkan cewek karena ribet maunya banyak kata dia  " kata mas Erdy yang lagi rebahan .

"Ohh .. syukurlah kalau Rulan mikirnya gitu aku sebagai temannya cuma bisa berdoa terbaik buat dia " kata Tyo sambil menaruh kompres di kepalanya .

" mmhh ...Bukannya kamu suka Rulan selama ini , aku bisa lihat raut wajahmu setiap bersama Rulan . Mungkin salahku telah menolakmu karena memikirkan dosa di agama Islam " kata mas Erdy sambil rebahan  omong begitu .

" Intinya sekarang mas , gak usah memikirkan cinta cintaan lagi ya . Apa lagi mas Erdy takut dosa mending mas fokus dengan impian mas . Bukan aku gak mau tapi tidak ingin merubah seseorang seperti aku aku menyukai mas Erdy sama Rulan hanya sekedar menggagumi bukan untuk memiliki dan jalur mas ambil itu benar " kata Tyo sambil berdiri untuk pamit ke kantor .

" Ya mas , boleh minta tolong malam ini kamu nginep di sini jagain aku " kata mas Erdy saat Tyo mau pergi .

Karena gak tega dengan kondisinya mas Erdy akhirnya menginap di kostan untuk menjaga mas Erdy yang lagi sakit , terus Tyo memberi kabar ke Arya lewat pesan untuk tidur saja tidak usah  menunggunya karena akan menginap di kostan mas Erdy . Setelah mas Erdy terlelap tidur , Tyo menatap wajahnya penuh teduh karena sangat tidak tega saat kondisinya lagi sakit orangnya yang awalnya terlihat angkuh ternyata sangat berhati besar terhadap orang lain yang baru kenal . Tidak di sangka Tyo meneteskan air matanya karena orang yang di depannya sedang berbaring sangat membantu dalam hidupnya selama ini .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang