Chapter *special*

1.1K 46 33
                                    


Semenjak sering di ejekin terus sama Lani soal pdkt , Arya dan Tyo selalu salah tingkah terkadang membuat keduanya saling kaku saat menyapa, kalau malam saat mau tidur selalu menunggu siapa duluan yang tidur sampai akhirnya salah satu ketiduran baru tidur . Tingkah ke konyolan keduanya berlanjut setiap pagi Arya seperti biasa melakukan aktivitas Jogging tapi saat mau mengajak Tyo selalu teringat kata kata Lani yang meresahkan dirinya . Terpaksa Arya meninggalkan Tyo yang masih tertidur untuk melakukan aktivitas sendiri , walaupun seperti itu Tyo tidak menanyakan kenapa tidak mengajak dirinya Jogging karena sudah tahu alasannya karena masih teringat beberapa kali terkena sindrom omongan Lani yang selalu menghantuinya .

Pagi itu kantor mulai buka ratu comel Lani tumben belum datang yang datang duluan justru Dudit sama Erika yang jauh dari kantor , Arya sudah bersiap untuk bekerja di tempat biasanya dan Tyo di tempat duduk admin sekalian melihat ke komputer . Keduanya kadang saling mencoba menatap sambil kerja namun suka kaget saat ketahuan lagi lihat , ratu comel datang telat masuk karena lagi ada masalah di rumahnya sampai meminta maaf ke Tyo yang lagi duduk .

" Mas , maaf ya jangan bilang aku telat tadi ada masalah di rumah ya mas Tyo yang ganteng " kata Lani yang merayunya agar tidak mengadu .

"Ya tenang , selama ini gak ada yang aku aduh koq , Dudit aja walaupun telat gak pernah aku aduhin . Karena kita di sini kerjanya sangat baik semua " kata Tyo lalu dengan gemasnya Lani memeluk dirinya . Lani lupa sambil bilang nanti ada yang marah ,Dudit langsung meluk juga sambil tos merasa kerjasama dengan teman baik .

Semua ikut bahagia karena sebagai pemimpin yang sangat baik terhadap satu tim nya di kantor , Arya hanya senang melihatnya sambil duduk tersenyum atas kebaikannya mas Tyo sudah menjadikan semuanya selain teman kerja juga kaya saudara sendiri  .

Rulan semakin hari pikirannya terganggu terus dengan perkataan Lani yang bilang Arya cemburu pada Tyo saat dekat dengan cowok lain , mas Erdy sebagai kakak merasa adiknya agak sedikit diam lagi banyak memikirkan sesuatu yang tidak pernah omong tentang permasalahannya . Ketika lagi nonton TV bareng di kostan waktu malam terlihat Rulan sibuk mainan hp saja ternyata lagi main game cuma selalu bolak balik melihat status di wa yang ternyata tidak ada update dari seseorang .

"Kamu kenapa sih dari kemarin kaya gelisahan mulu , apa jangan jangan belum bisa move on dari Mas Tyo ? " Tanya Mas Erdy yang mencoba menanyakan langsung mumpung lagi santai .

"Ya mas , karena aku dengar obrolan anak kantor yang cewek omong kalau Arya itu cemburu sama mas Tyo ,  apa mereka pacaran ? " Kata Rulan yang jujur sama kakaknya .

" Oh Arya anak baru waktu itu kan dia datang kesini , kalau menurutku mereka dekat tapi kalau pacaran belum tentu dan Arya kayanya bukan sama kaya mas Tyo , lagian kamu harus bisa move on lah cari perempuan yang cocok sama kamu " kata mas Erdy yang lagi rebahan nonton film .

Setelah itu Rulan tidak membalas omongan kakaknya hanya diam sambil main game lagi , percuma saja kalau harus ngobrol atau minta solusi ke mas Erdy ujung ujungnya suruh cari cewek dengan mudahnya dia omong begitu . Selama ada Rulan tinggal di kostan kakaknya , Akbar dan Odi jarang menginap di kostannya mas Erdy  tapi kalau sekedar main saja masih suka datang tapi Rulan selalu menjauh lebih suka datang ke tempat mba Lastri walaupun hanya duduk atau ngopi saja .

Pernah suatu hari Rulan lagi duduk  di tempat mba Lastri saat itu lagi libur karena jenuh di dalam kostan sendirian . Terdengar suara candaan dari dalam kantor mas Tyo sangat ramai terus pada keluar semuanya ternyata mereka lagi mau istirahat karena sudah waktunya . Karena melihat Rulan sendirian Tyo bersama Arya dan Dudit menghampirinya kalau ceweknya lagi makan di dalam karena membawa bekal makanan .

" Sendirian Lan , lagi libur ya kerjanya " tanya Tyo sambil ngasih salam ke Rulan .  Lalu lainnya menjabat tangan yang belum kenal dirinya

" Mas Rulan ini adiknya mas Erdy ya " tanya Dudit sambil memesan mie rebus pakai telor .

" Ya mas , ini lagi santai saja soalnya jenuh libur cuma sendirian di dalam kost " kata Rulan sambil matanya lihat Tyo dan Arya agak sedikit merasa cemburu karena dekat .

"Ya sudah masuk saja mas ngobrol di dalam , gak ganggu koq kita kerjanya saja sambil ngobrol , bolehkan mas Tyo ? " Kata Dudit menyuruh Rulan masuk ke dalam kantor biar gak jenuh .

" Boleh ... Lah ,, masuk saja kita malah senang ada yang main " kata Tyo dengan senyum yang sedikit bingung .

Waktu jam masuk kerja telah kembali   lalu karena Dudit memaksa Rulan untuk masuk ikut ngobrol saja di dalam akhirnya mau . Agak sedikit malu saat ke dalam karena belum kenal dengan karyawan yang cewek di situ . Tapi Dudit langsung ngenalin semuanya agar lebih nyaman ngobrol barengnya , saat lagi ngobrol sambil kerja Rulan nanya ke Dudit soal barang yang di packing olehnya bakal di kirim kemana saja .

"Itu semua bakal di kirim ke seluruh Indonesia tapi kalau packingan hatiku khusus buatmu mas " kata Lani ngegombalin Rulan yang lagi bareng Dudit .

" Dasar kau Ni , gombalin orang gak tau malu lanjut nih masih banyak " kata Erika yang berada di sampingnya .

" Habis pertanyaan masnya gemesin mba hahaha " kata Lani dengan ketawa terbahak . Tyo hanya melihat saja kelakuan Lani yang agak sedikit jijik dengan ngombalannya .

Semua barang sudah tertata rapi tinggal menunggu para kurir datang untuk mengambil paketannya yang sudah rapi . Erika dan Lani pamit untuk balik duluan karena sudah tidak ada kerjaan lagi , Rulan dengan yang lainnya duduk di depan kantor sekalian menunggu Abang kurir pada datang mengambil barangnya . Dudit duduk dulu di depan kantor sambil merokok bareng dengan Rulan karena Tyo dan Arya tidak merokok , mereka pada cerita masalalu pekerjaan sebelum kerja di kantor selain itu Rulan bercerita masa lalunya kerja di Depok atau di kampungnya sampai dekat dengan seseorang yang membuat dirinya bahagia dan nyaman . Dudit sampai penasaran sama orang itu yang membuat Rulan merasa lebih bahagia daripada dengan pacar ceweknya di kampung , ternyata Arya juga sama ingin tahu orangnya seperti apa .

Tyo yang mendengar hanya cuma diam saja sambil gelisahan lalu memanggil mba Lastri untuk bikinin mie rebus dan teh hangat , karena agak sensitif obrolannya Rulan membuat Tyo duduk agak menjauh dari semuanya . Membuat Tyo gagal move on dari Rulan orang dia suka sebelumnya . Akhirnya karena Rulan tidak menceritakan semuanya membuat rasa lega mendengarnya walaupun agak jauh dikit duduknya .

"Padahal aku ingin tahu apa orang itu masih di daerah sini atau enggak ternyata sudah gak ada kabar " kata Dudit yang kecewa , lalu  berjalan siap untuk balik menyalakan motornya .

"Ya nih mas Rulan gak terusin ceritanya padahal ingin tahu orangnya ternyata gak ada kabar tapi beruntung ya orang itu bikin mas merasa nyaman dan susah move on lagi " kata Arya yang kecewa juga .

Setiap perkataan yang di keluarkan oleh Rulan , membuat Tyo merasa kalau dirinya masih berharap lebih terhadap kedekatan dengannya . Namun di satu sisi Tyo masih ingat kalau dirinya hanya mengagumi bukan untuk memilikinya . Tapi terkadang perasaan itu muncul kembali kalau berhadapan langsung dengan Rulan sampai sekarang tapi ingat atas kebaikan mas Erdy kepada dirinya yang membantu segalanya selama ini . Tyo masih ingat dengan hutang sama mas Erdy karena susah bertemu minta tolong sama Rulan  menitipkannya untuk ngasih pinjaman yang dulu pernah di kasih biar tidak lupa lagi . Padahal lebih enak memberinya sendiri tapi kadang lupa dan mas Erdy selalu berangkat lagi pulangnya selalu malam .

Kini Rulan masih memendam rasa suka terhadap Tyo tapi di sisi lain Tyo sudah bilang sebelumnya  ke mas Erdy kalau dirinya hanya mengagumi bukan untuk di miliki perkataan itu sering teringat  . Sampai sekarang Arya masih suka salting bila berada di dekat mas Tyo kalau ada Lani di dekatnya . Sampai saat ini beberapa kali Rulan memberi kode terhadap Tyo soal perasaannya namun justru  Tyo menganggap itu semua hanya mengingat masalalunya bersama dirinya , tiap hari membuat Tyo bimbang karena perasaan sama Rulan sebenarnya masih ada namun terhalang oleh perkataannya kepada mas Erdy selama ini yang sering menganggunya  , pada saat kalau teringat Rulan masa bersamanya   .

Sampai sekarang intinya masih dekat dengan semuanya ☺️ . Sekedar teman gak lebih .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang