Chapter 26

726 42 2
                                    

Keesokan harinya semua pada bangun pagi membuat Tyo dan Rulan bingung karena tidak biasanya mereka begitu kecuali hari lebaran  ataupun sholat subuh  . Adiknya Tyo  sangat bahagia sekali dengan  riang mau di ajak jalan jalan  oleh mas Erdy .

"Bu mau kemana pagi pagi gini koq sudah pada mandi " tanya Tyo yang bingung pada asyik berdandan .

"Aku mau ajak keluargamu jalan Tyo , kamu mandi saja ikut dengan kami , Rulan ajak juga " kata Mas Erdy saat mau nanya ke ibunya .

"Oh gitu mas ,coba aku tanyain Rulan dulu mau atau tidak dianya " kata Tyo sambil berjalan menuju ke kamar , mas Erdy merasa senang melihat keluarga Tyo penuh bahagia mau di ajak liburan bersama apa lagi untuk mengambil hatinya Tyo yang dulu di tolaknya seperti orang gila ketawa sendiri di pintu belakang habis omong sama Tyo . Akbar muncul mendekati dirinya karena mencarinya memberitahu kalau semuanya sudah siap jalan . Mas Erdy menyewa mobil di daerah Pekalongan yang bisa muat banyak orang tapi karena satu tidak cukup akhirny menyewa mobil satu lagi milik temannya Tyo yang masih suka berkumpul walaupun jarang ketemu sama temannya .

" Arep plesiran reng endi ki Yo ? ( mau liburan kemana ini Yo ?) " Tanya temannya Tyo yang bakal jadi supirnya juga .

"Ora reti Don , soale kancane aku sing rep ngajakin ( gak tahu Don , soalnya temannya aku yang mau ngajakin ) " kata Tyo yang masih ngobrol sama temannya .

" Ke Dieng mase , sampean reti ra dalane (ke Dieng masnya , kamu tahu gak jalannya ) kata mas Erdy yang tiba tiba muncul dari belakang bersama Akbar .

"Oh biso mas tenang bae (oh bisa mas tenang saja ) " kata teman Tyo .

Masih melihat sekeliling rumah karena Rulan tidak muncul keluar dari rumah membuat Tyo khawatir dan dia tidak ikut , lalu Rulan muncul dari pintu kalau dia siap untuk ikut pergi liburan sambil senyum ke arah Tyo .Tyo akhirnya lebih tenang setelah Rulan bakal ikut pergi karena biar tidak kesal melihat kedekatan mas Erdy sama Akbar nantinya . Dari dua mobil yang sudah siap berangkatkan untuk liburan , mobil pertama di isi keluarganya Tyo dan mobil kedua di isi 5 orang dimana ada Tyo, Rulan , Akbar dan Mas Erdy . Yang duduk di depan itu Tyo agar bisa ngobrol bersama temannya yang jadi supir terus di tengah ada Rulan Akbar dan mas Erdy . Ada sedikit raut wajah kecewa pada diri mas Erdy karena duduknya agak jauh dengan Tyo . Itu semua saran Rulan yang menyuruh Tyo di depan duduknya .

Mobil akhirnya melaju ke jalan besar untuk menuju ke arah Dieng yang sebenarnya tidak dari Pekalongan hanya mengikuti jalan satu arah ,  di dalam perjalan yang lumayan jauh dan jalannya penuh berkelok naik turun membuat keluarga Tyo ada yang mabuk perjalanan akhirnya berhenti di suatu perbukitan sampai selesai mengeluarkan muntahannya . Setelah sudah baikan mobil jalan kembali karena tidak jauh lagi akan sampai di tujuan .

"Wes peng Piro koe reng Dieng  Yo? ( sudah berapa kali kamu ke Dieng Yo) " tanya teman Tyo .

"Iki ke loro Don , wes suwe ora mene maning . Mesti koe seringan plesir yo duwe mobil dewe ( ini ke dua Don , sudah lama gak kesini lagi , pasti kamu sering liburan ya punya  mobil sendiri ) " kata Tyo untuk mencairkan suasana di dalam mobil .

"Dieng neng aku sering soale perek kadi umahku ( Dieng kalau aku sering soalnya Deket dari rumahku ) " kata mas Erdy mencoba ikut ngobrol juga .

"Sampean emange asline ngendi mas ( kamu emangnya asli mana mas ) " tanya teman Tyo ke mas Erdy yang di belakang .

"Aku Magelang mas " kata mas Erdy .

Dalam perjalanan yang melewati hutan belantara terus perkebunan teh juga tebing yang curam akhirnya sampai di tujuannya Dieng . Sebelumnya emang sudah memberitahu kalau Dieng suhunya sangat dingin keluarga dari Tyo sangat kedinginan saat turun dari mobil karena belum terbiasa dengan cuaca extreme dinginnya di daerah Dieng itu sampai mulutnya   berembun semua . Semua memakai jaket tebal agar tidak membuat badan menjadi menggigil sampai hipotermia yang membahayakan .  Adik Tyo sangat senang berlarian di latar lebar dekat dengan pintu masuk telaga warna dia bersorak sorak bersama kakaknya .

"Sepertinya adikmu senang banget mas bisa liburan " kata Rulan yang berdiri di samping Tyo

"Yah Lan , aku juga gak nyangka kakakmu baik sekali mau ngajak keluargaku liburan padahal aku tidak memintanya " kata Tyo sambil menatap Rulan di sampingnya .

" EHemm...eHemmm ... Kalian mau di situ saja gak gabung untuk masuk ke dalam " kata Akbar sayang berdiri di belakang menyuruh untuk ikut masuk bersama ke telaga .

" Ya tahu , ini juga mau masuk ikut juga " kata Tyo yang langsung jalan dengan muka kesal terhadap Akbar . Rulan mengikuti setiap langkah Tyo pergi agar tetap bersama .

Mas Erdy langsung menghampiri Akbar menanyakan dirinya yang nanyain apa , karena membuat raut wajah Tyo agak marah dengan tatapannya ke arah Tyo terus tidak berpaling .

"Kamu nanya gak usah gitu juga kali natap orangnya , apa dirimu suka ya sama Tyo , astaghfirullahalazim " kata Akbar sambil matanya melotot dan nyebut karena mulutnya

"Enak saja kamu omongnya , aku anggap mas Tyo itu udah kaya saudara saja " kata mas Erdy tapi hati berkata lain justru ingin lebih dekat dengannya sekarang .

Mereka semua memasuki area telaga warna  sambil melihat pemandangan yang membentang luas sangat indah agar tidak terlupakan semua berswafoto bersama di situ bergantian lalu membuka tikar untuk di gelar di sana sama menikmati suasananya .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang