Chapter 39

650 42 23
                                    


" Assalamualaikum , mas " kata seseorang yang mengetuk pintu dari luar kostan .

"Walaikumsalam ,,Ya bentar . " Kata Tyo lalu bakit dari tidurnya melihat jam masih 3 pagi .

Alangkah kagetnya tyo waktu membuka pintu di jam 3 pagi ternyata Rulan baru sampai dari kampung , Tyo hanya diam menunduk saja dan Rulan menatap Tyo terus belakangnya yang terlihat kakaknya masih berbaring saja .

" Kalau gitu aku balik ya , maaf tadi kakakmu minta di temanin " kata Tyo sambil nunduk kepalanya .

"Bentar mas , aku mau ngomong sesuatu " kata Rulan namun Tyo sudah pergi saja dari kostan itu dengan sedikit lari .

Merasa seperti mimpi bisa ketemu Rulan lagi tapi Tyo harus kuat untuk move on masa lalu nya bersama Rulan , orang yang selama ini membuatnya selalu tersenyum dan merasa nyaman . Tyo lari sampai di depan kantor namun saat di ketok ataupun telepon , Arya tidak bangun ataupun mengangkatnya beberapa kali di telepon tetap saja gak ada respon . Terpaksa Tyo tidur di depan toko sambil menunggu pagi . Rulan masuk ke dalam kostan sambil menaruh barangnya terus duduk di samping kakaknya yang lagi terbaring dengan membayangkan Tyo orang yang selama ini membuatnya bahagia  .

" Tadi kamu bertemu mas Tyo , dia sudah pergi  " tanya mas Erdy terbangun dari tidurnya .

" Hahh...,. Oh mas Tyo ya tadi dia yang bukain pintu terus pamit balik " kata Rulan yang kaget kakaknya bangun dari tidurnya .

"Kamu suka ya sama mas Tyo  , jujur saja gapapa tapi inget kamu cowok walaupun nyaman harus anggap sebagai teman bukan lebih . Kamu sholat masih jalan ? " Kata mas Erdy memberitahu ke Rulan yang lagi duduk sambil memikirkan Tyo terus .

" Ya mas aku suka dia , tapi aku bener bener nyaman sama mas Tyo . Bagaimana aku bisa melupakannya " kata Rulan sambil mengusap air matanya yang keluar membasahi pipinya , ^Wajar ya cowok nangis itu sudah nyangkut perasaan soalnya^ .

"Aku tahu , dulu mas Tyo juga suka sama mas Erdy tapi mas tolak karena aneh saja cowok suka sama cowok . Dengan sekarang mas kuat menghadapi perasaan yang tidak baik  untuk di miliki kini aku anggap mas Tyo hanya teman saja , kamu pasti bisa " kata mas Erdy membuat Rulan kaget dengan omongan kakaknya kalau dulu mas Tyo suka sama dirinya .

" Berarti selama ini mas cemburu sama aku kalau lagi dekat sama mas Tyo , ternyata punya masa lalunya " kata Rulan mencoba mencairkan suasana serius  . Lalu mereka berdua saling bercanda soal kedekatannya sama mas Tyo .

Sekitar jam 6 pagi kantor di bukakan sama Arya mau ke toko mba Lastri tapi karena melihat  mas Tyo yang terbaring kedinginan di depan kantor lalu membantu mengangkatnya masuk ke dalam dengan wajah kaget terus panik . Kemudian membawakan air hangat untuknya saat sudah di dalam ruangan  . Mas Tyo masih lemas tapi mencoba bangun dari rasa lelahnya .

"Koq mas bisa di depan kantor , bukannya nginep di kostan mas Erdy " tanya Arya dengan bingung .

" Waktu pagi aku balik kesini sekitar jam 3 , karena adiknya mas Erdy datang terus sampai di depan kantor kamu di telepon atau di ketok gak ada respon akhirnya aku tidur di luar " kata Tyo kemudian tidur lagi karena masih lelah dan ngantuk .

"Maafin aku ya mas , soalnya aku tidurnya nyenyak " kata Arya yang merasa bersalah sambil nunduk .

"Gapapa Arya , ini bukan salahmu koq " kata Tyo sambil memegang kepalanya Arya sambil mengelusnya .

" Ya sudah mas , aku bersih bersih dulu ya , mas Tyo istirahat saja nanti kalau sudah mendingan langsung mandi saja , biar Arya yang buka tokonya nanti " kata Arya

" Makasih ya Arya " kata Tyo lalu berbaring lagi .

Arya merasa gak tega melihat mas Tyo yang terbaring seperti itu pasti kedinginan waktu di luar soalnya badannya menekuk terus kalau mau tidur , berharap tidak membuatnya sakit nantinya . Arya bolak balik ke ruangan dimana Tyo sedang berbaring untuk melihat kondisinya saja . Sekitar jam 7.30 mas Tyo bangun untuk mandi karena harus bekerja kembali , Arya membantunya untuk bangun . Setelah itu Tyo menyuruhnya untuk duduk di depan kantor karena menunggu yang lainnya datang.

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang