05. Keluarga Kecil Dengan Kehangatannya.

47 8 17
                                    

Halo, haii!!!

Selamat hari minggu

Silakan tinggalkan vote, komen, dan
Krisarnya...🥰

Selamat membaca!!!

_______________________

※ 05. Keluarga Kecil Dengan Kehangatannya.

***


Dua hari telah berlalu, kini kehidupan Sheeka kembali normal tanpa adanya suara Athena lagi. Semenjak kejadian di mana dia meminta maaf, Athena dan dirinya seperti menjaga jarak satu sama lain. Dan bahkan jika mereka akan berpapasan saat di sekolah, maka mereka akan berpura-pura tidak melihat satu sama lain. Dan, bersikap normal kembali.

Bahkan kini pun, Sheeka dapat bekerja dengan tenang. Ya, Sheeka merupakan murid yang bekerja paruh waktu saat setelah sekolah selesai. Tidak ada yang tahu, bahkan Bundanya sendiri, terkecuali Herda. Dia pun bekerja paruh waktu karena banyak kewajiban yang harus ia penuhi.

Pemilik kafe tempat di mana dia bekerja pun, tidak mengetahui kalau Sheeka masih bersekolah. Tidak pernah tahu, dan kalau pun rekan kerjanya tahu soal kebenaran ini, mereka hanya membantu Sheeka menyembunyikan segalanya.

Sheeka hanyalah anak sederhana yang ingin membantu kebutuhan rumah dan juga adik kecilnya. Tentunya, bersekolah di SMA Bina Bangsa bukanlah hal yang mudah, terlebih pada bagian pembiayaan. Karena salah satu hal itulah, yang membuatnya bekerja secara diam-diam.

"Sheeka."

Suara yang memanggil Sheeka itu, terdengar begitu dalam dan juga sedikit serak. Pasti akibat terlalu banyak bekerja, yang membuat suara itu terdengar serak. Sheeka yang sebelumnya sedang mengelap meja pun, seketika berhenti dan menghadap pada orang yang memanggilnya.

"Iya pak?" balasnya saat menghadap sopan pada orang itu.

Orang itu hanya mengusap bahu Sheeka dengan penuh perhatian, wajahnya yang mulai keriput pun hanya tersenyum. Matanya yang terpancar dari balik kacamatanya, pun memiliki cahaya sendu saat menatap Sheeka. Dia sang Pemilik kafe. Pak Handoko.

"Kamu sudah tinggi ya, sekarang ... padahal, dulu waktu kamu meminta pekerjaan ke saya, itu kamu kecil. Pendek, ha ha ha. Sekarang tingginya sudah melebihi saya ...." katanya saat masih menatap Sheeka dengan senyumannya.

Sheeka yang mendengar hal itu pun, hanya tersenyum dan terkekeh kecil. Lalu mengangguk, "Itu sudah tiga tahun lalu, Pak. Dan hampir empat tahun," tukasnya dengan senyum tipis.

Pak Handoko pun menghela pelan saat menurunkan tangannya dari bahu Sheeka dan membiarkan tangannya itu bergantung di sisinya lagi. "Kamu benar, sudah hampir empat tahun kamu bekerja dengan saya. Andai ... andai kamu menerima tawaran saya untuk saya sekolahkan. Pasti saat ini kamu sudah berada di bangku SMA." tuturnya dengan sedikit menunduk.

Sheeka terdiam mendengar perkataan Pak Handoko. Lalu, setelah hampir satu menit diam dan tidak ada yang berbicara, Sheeka pun kembali bersuara, "Saya hanya nggak mau ngerepotin bapak. Cukup dengan saya bekerja dengan usaha saya sendiri, itu lebih baik."

Pak Handoko hanya mengangguk mengerti pada Sheeka. Dia pun membenarkan posisi kacamatanya dengan benar sambil berseru, "Oh ya, hari ini hari gajian. Yang lain sudah menerima, dan ...." Pak Handoko menggantung kata-katanya saat dia merogoh saku celana dan mengeluarkan sebuah amplop putih.

PSYCHE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang