18. Salting?

33 5 20
                                    

Halo hai!!! ❤

Alangkah baiknya sudah meninggalkan jejak sebelum membaca!!! Makasih 💫🌻✨

Met Baca!!!

_____________________________

※ 18. Salting?

***

"Hari ini gue mau main ke rumah lo!" Athena menyerukan sambil sedikit mengeluarkan senyum tipis di bibirnya.

Sheeka melirik Athena sekejap, lalu tetap diam sambil meneruskan jalannya untuk mengantarkan cewek yang tengah ia gendong ke kelas. Dia pun tidak mengangguk, dan juga tidak menggeleng. Hanya ... tidak ada jawaban.

Athena yang merasa tidak ada respons dari Sheeka pun, dalam sedetik bibirnya langsung mengerucut lucu. Dia menggoyang-goyangkan bahu Sheeka sambil bergumam tidak jelas.

"Ish! Jawab, Ka! Ya, ya, ya ... Gue main ke rumah lo, hari ini!"

Sheeka menghela sejenak, dia pun menjawab, "Hari ini banget?"

"He'em! Hari ini, nanti pulang sekolah!" keukeuhnya sambil masih mencengkram bahu Sheeka.

Sheeka terdiam lagi saat masih berjalan menyusuri lorong, dan mulai melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk menuju kelas Athena yang terletak di lantai dua gedung Bina Bangsa.

Sheeka masih diam saat dia berbelok pada tangga yang sedikit memutar. Dia melirik Athena lagi. "Hari ini gue repot. Jaga toko Bunda. Lain kali aja." tuturnya saat terus berjalan menaiki beberapa anak tangga lagi.

"Lo nggak kerja di tempatnya Pak Handoko itu?"

"Masih, tapi bukan hari ini. Setiap hari sabtu minggu, doang."

"Oalah ...," entah kenapa, Athena bernapas lega diam-diam. Dia merasa tenang sedikit saat mendengar perkataan Sheeka.

"Tapi tetep aja, gue mau main ke rumah lo, hari ini! Nggak ada penolakan. Gue juga mau ketemu Bunda sama Kirana, Ka. Silaturahmi istilahnya," lanjut Athena saat menatap kepala belakang cowok itu lagi.

"Repot,"

"Bisa gue bantuin!"

"Lo tamu, nggak enak jadinya."

"Ih, nggak papa! Sebagai salah satu bayar utang gue!"

"Lo abis jatoh, nanti jadi beban."

Jleb. Entah kenapa Athena merasa sangat tertohok dengan perkataan Sheeka yang baru saja. Dia sadar, dia terkadang memang beban, namun tidak tahu alasannya apa, kalau Sheeka yang mengatakan terasa begitu menyakitkan.

Apakah karena nada suaranya yang terkesan acuh tak acuh? Ataukah karena perasaan Athena sedikit goyah pada Sheeka? Entah, keduanya hanya membuat Athena semakin kepikiran. Dia pun hanya menepuk bahu kanan Sheeka.

"Oke, gue sadar, gue terkadang emang beban. Tapi, bisa nggak sih, jangan langsung blak-blakkan gitu ...," Athena berkata dengan nada suara yang agak sedikit cemberut.

PSYCHE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang