Halo haiii!!!❤
Sebelum baca sebaiknya udah meninggalkan jejak! Terima kasih! 💫🌻✨
Happy Reading!!
____________________________
※ 16. Apologies And Invisible Bond.
***
Bugh!!!
Semua yang ada di dalam ruangan seketika terdiam, setelah melihat Sheeka di tonjok sampai kehilangan keseimbangan dan juga cengkramannya pada kerah seragam Fae. Bahkan Athena yang baru masuk ke ruangan itu pun, langsung termangu di depan pintu yang sudah tertutup di belakang punggungnya.
Verico bernapas agak berat, bahkan dadanya naik turun secara cepat. Sedangkan Sheeka terdiam sambil mengusap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat tonjokkan tadi.
Herda yang semula duduk pun seketika berdiri membuat suara pada bangkunya, membuat ruangan yang sepi seketika menggema.
"Bang Per!! Sabar Bang!! Apakah gantian Abang yang kesurupan setan sekolah Bina Bangsa?!" heboh Herda yang dengan cepat berdiri diantara Sheeka dan Verico.
Verico dengan sudut matanya melirik Herda sejenak. Lalu menatap Sheeka yang masih terdiam menatap punggung tangannya sendiri. Sheeka mendecih dengan cepat, lalu mengangkat wajah menatap Verico dengan galaknya.
Verico menghela sejenak, lalu memejamkan matanya. Dia menggeleng pelan dan menggosok telapak tangan serta punggung tangannya. Dia menatap Sheeka sedikit lebih tenang, lalu berkata, "Sorry, kelepasan. Nggak seharusnya gue nonjok lo langsung. Tapi lo bikin gue marah."
"Ini ruang OSIS ... nggak boleh berkelakuan kasar." sambung Verico yang kembali ke tempat duduknya semula.
"Padahal dia sendirinya juga kasar ... emang bener ya, lo OSIS lo punya kuasa ...." Herda membatin, lalu dia berjalan mendekat ke arah Sheeka.
Sheeka merasakan sudut bibirnya berdenyut, bahkan lebih sakit di banding tamparan Herda. Dan ini pun pertama kalinya dia berbuat keributan sampai seperti ini. Selama hidupnya dia bersekolah, dia tidak pernah sampai menerima tonjokan. Atau bahkan sampai sebegitunya pada perempuan.
Sheeka terdiam dan merenungi apa yang terjadi.
"Kenapa gue rasanya kesel banget, sih? Bukan gue yang diusik ... tapi kenapa perasaan gue rasanya kesel?! Arkh! Kena tonjok juga malah bikin gue makin kesel." Sheeka membatin saat dia berjalan melewati Herda begitu saja, lalu duduk di bangkunya lagi. Di hadapan Verico.
"Gue juga minta maaf." Sheeka bersuara pada akhirnya.
Athena yang semula terdiam pun, seketika berjalan mendekat ke arah meja Verico dan berdiri di sebelah Verico. Dia memberikan tatapan tidak percaya pada ketua OSIS itu.
"Yang bener aja, Ver ... kalo nyuruh anak minta maaf, jangan pakek kekerasan kayak gini," Athena berseru hampir pusing karena melihat orang disekitarnya menjadi ribut semua.
Verico melirik Athena sejenak, lalu berdeham pelan. Dia menggeleng kecil, "Bukan gitu, Na. Lo cuma dateng waktu gue nonjok Sheeka. Sebenernya gue cuma mau ngasih tuh anak kesadaran, kalo dia salah. Dia bikin Fae nangis lagi, tuh." katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHE [TAHAP REVISI]
Ficção AdolescenteTahap revisi[sebagian bab unpub] ~~~ "Kita berdua itu sama-sama hancur. Dan lo cocoknya cuma sama gue, yang sama hancurnya kayak elo. Inget dan tanam baik-baik. Elo punya gue, gue punya elo." *** Sebuah kisah aneh dari seorang Sheeka Raphaela yang...