15. His Dark Side.

26 5 13
                                    

Halo haii!!! ❤

Alangkah baiknya, sebelum membaca sudah meninggalkan jejak! Seperti vote-nya, MAKASIH!! 💫

Met Baca!!!

⚠️[VIOLENCE AND HARSHWORDS]

_________________________

※ 15. His Dark Side.

***

"Ada hak apa lo nampar Athena?" suara dingin dan tatapan gelap dari seorang Sheeka membuat kerumunan sedikit terdiam.

Bahkan terbelalak, lantaran Sheeka yang dikenal lembut meski dingin, tidak kasar terlebih terhadap perempuan, kini tengah menjambak rambut sedikit pirang milik Fae. Bahkan sampai sang Empu meringis kesakitan dan memberontak untuk melepaskan diri.

Sheeka merasa tidak peduli dan terus menjambak rambut panjang Fae untuk lebih dekat dengannya. Dia pun berbisik rendah, namun mengancam, "Jawab gue anjing."

Fae menggigit bibir bawahnya sangat kuat saat mencoba mendorong tubuh Sheeka dengan sekuat tenaga. Namun jelas percuma, kekuatan mereka sangat jauh berbeda. Fae merasa sudah sangat kesakitan, dan bibirnya hanya mampu mengeluarkan ringisan saja, tidak mampu menjawab perkataan Sheeka.

"Sakit ... lepasin gue!" keluh Fae sambil memukul lengan Sheeka yang masih menjerat di rambut-rambutnya.

Athena hampir merasa napasnya tercekat, dia membenarkan rambutnya dan berjalan mendekat. Lalu memegang lengan kosong Sheeka, menatapnya untuk melepaskan Fae. "Ka, udah! Dia cewek! Jangan lo jambak terus, dia kesakitan! Cuma siomay, bisa gue ganti sendiri!"

Sheeka melirik Athena sekejap, hanya sekejap, karena sisanya dia gunakan untuk menatap tajam ke arah Fae. "Dia nampar lo, Na. Dia nggak punya hak untuk ngelakuin hal itu. Kalo dia kesakitan, itu bukan urusan gue." nada suara Sheeka masih rendah, bahkan dengan Athena.

Sheeka melepaskan genggaman tangan Athena di lengannya, lalu melepas kasar jeratan tangannya dari rambut Fae yang mulai kusut. Cewek itu sedikit terlempar dan menunduk, ketika air mata mulai membasahi wajahnya, bahkan isakkan mulai mengiring secara perlahan.

Sheeka mendekat lagi, membuat kerumunan memberi ruang antara Sheeka dan Fae.

Sheeka masih menatap penuh intimidasi ke arah Fae, seakan buta pada kenyataan kalau Fae adalah seorang perempuan. Dia mendekat lagi, itu membuat Fae mundur perlahan. Keadaan Fae sangat berantakan. Baju yang lecek, rambut acak-acakkan hampir kusut, dan air mata yang membasahi wajahnya.

Bahkan orang yang sebelumnya menatap Sheeka dengan kagum, kini seketika berubah menjadi takut. Mereka bahkan mulai menanamkan pikiran 'Tidak akan mengganggu setan yang tertidur itu'. Mereka hampir tidak mempercayai, kalau yang berdiri dihadapan mereka adalah Sheeka.

Teman sekelasnya pun sama, mereka seakan tidak percaya. Tania yang sejak awal dibela oleh Fae pun, menjadi gemetar melihat punggung lebar Sheeka.

"Lo masih belum jawab pertanyaan gue, bangsat. Lo punya hak? Untuk nampar Athena?! Jawab!" tekan Sheeka saat mendekat lagi.

Fae, bukannya menjawab, dia malah menggeleng-geleng begitu melihat ke arah Sheeka. "Jahat lo ...." gumamnya sambil bergetar takut.

Athena sampai tidak tahu harus apa, dia mendekat lagi untuk mencegah Sheeka, tetapi langkahnya berhenti saat menatap Sheeka yang menampar pipi kanan Fae. Suara tamparan itu pun begitu menggema di kantin, membuat penghuni kantin dan kerumunan itu terkejut setengah mati.

PSYCHE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang