"Halo. Selamat pagi, Viona. Ini Chelsy," sapa Chelsy ramah. Ia menelepon rumah Wisnu pagi ini dan kebetulan sekali Viona yang mengangkat. Chelsy menggeser teleponnya dan mengambil posisi duduk yang nyaman di kursi.
"Halo, Chel, apa kabar?" terdengar jawaban Viona di telepon.
"Kabarku baik, terima kasih," jawab Chelsy.
Ia berdeham sebentar. "Begini, Vi, ada yang ingin ku sampaikan. Bisakah kamu menemuiku di kantor pusat W&B Technology pagi ini ya?" tanya Chelsy.
"Um, ada apa ya, Chel? Mas Wisnu baru saja berangkat ke kantor. Katanya ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikannya di sana. Berhubung karena dia berencana hendak mengambil cuti, jadi katanya dia setiap hari akan masuk kantor hingga hari Rabu," ujar Viona di telepon.
"Chel, bisa kah tolong kamu titipkan ke Mas Wisnu saja ya?" tanya Viona lagi.
Chelsy memutar kursi dan memainkan pena di tangannya. "Tidak bisa, Vi, ini rahasia. Sebaiknya kamu kemari saja sekarang. Ada draft kontrak perjanjian pra nikah yang harus kamu baca dan tanda tangani," ujarnya meyakinkan.
Terdengar suara entakan nafas Viona. "Perjanjian pra nikah? Tapi, Mas Wisnu nggak ada menyampaikan mengenai itu kepada ku sebelumnya," tutur Viona ragu di telepon.
Chelsy tersenyum licik. "Pak Wisnu kemarin memintaku untuk menghubungi Pak Herlambang, pengacara kantor dan menanyakan konsep perjanjian pra nikah. Aku sebenarnya tidak ingin mengacaukan rencana pernikahan kalian, Vi, tetapi aku merasa kalau Pak Wisnu hanya mau memanfaatkan pernikahan kalian untuk melegalkan dirinya mendapatkan Angela. Dia hanya ingin mencegah kamu merampas putrinya," hasut Chelsy.
"Bagaimana mungkin aku merampas Angela darinya?" tanya Viona bingung.
"Karena kamu bisa menggunakan hasil tes DNA itu untuk menggugatnya di pengadilan, Vi," jawab Chelsy memberitahu.
"Um ..., sebaiknya kutanya dulu dengan Mas Wisnu ya?" tanya Viona terdengar ragu.
"Menurutku nggak usah, Vi. Nanti dia curiga kalo aku mau membocorkan rencananya," jawab Chelsy cepat.
"Lagian kalau kamu memang hendak membicarakan dengan Wisnu, kamu kan bisa menemuinya di kantor nanti," kilah Chelsy lagi.
Viona diam beberapa saat. "Baiklah, pukul berapa aku bisa menemuimu?" tanya Viona akhirnya.
"Pukul sepuluh pagi ini ya. Kutunggu di ruangan sekretaris CEO," pungkas Chelsy tenang.
Chelsy meletakkan gagang telepon dan tersenyum miring. Akhirnya hari ini, ia akan melaksanakan rencana yang sudah disusunnya secara matang.
Setelah hari ini, ia yakin Viona akan segera angkat kaki dari hidup Wisnu dan hidupnya. Perempuan itu akan terkejut saat melihat hubungan rahasia Chesly dengan Wisnu. Dan setelah itu Viona akan merasa telah dikhianati oleh Wisnu.
Chelsy yakin, Viona akan pergi meninggalkan Wisnu.
Chelsy menggosokkan kedua tangannya. Ia merasa puas dengan kegeniusan dirinya.
***
Viona meletakkan gagang telepon rumah dengan tangan gemetar. Ia terkejut mendengar informasi yang disampaikan Chelsy. Ternyata Mas Wisnu telah merencanakan sebuah perjanjian pranikah untuknya.
Viona menggeleng, mengapa? Tanyanya di dalam hati. Viona tidak akan mempermasalahkan apabila Wisnu ingin mengamankan harta dan asetnya. Namun, kenapa Mas Wisnu tidak membicarakannya terlebih dahulu dengan Viona. Seolah-olah Viona hendak mengeruk harta dari pernikahan mereka. Viona mendesah sakit hati. Ia kecewa dengan perlakuan Mas Wisnu yang tidak terbuka dan curiga padanya. Viona kembali mengerang dan naik ke kamar tidurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEANT TO BE [TAMAT]
RomanceTiba-tiba Aini berdiri, matanya yang basah membelalak. "Kau akan meminjamkan rahimmu Vi? Ya Tuhan ... Ya Tuhan ... terima kasih Viona, kau memang baik sekali." Dipeluknya Viona erat. Viona terperanjat, apa yang telah diucapkannya? Tidak, tidak mung...