"Aww Pa ... geli!" seru Angela tertawa. Wisnu berdiri, mengangkat Angela tinggi di udara dan meniup perut Angela sambil mengeluarkan suara lantang. Angela kembali tertawa terkekeh-kekeh.
"Apakah kalian sudah siap?" tanya Viona pada Wisnu dan Angela, sengaja menghentikan canda ayah dan anak itu. Karena kalau tidak begitu, nanti mereka akan kesiangan tiba di kolam renang.
Wisnu menurunkan Angela dan meraih kunci mobil dari atas meja. "Ayo! Kita pergi sekarang?"
Viona mengangguk. Semua perlengkapan Angela sudah dimasukkan ke dalam mobil. Ini hari Sabtu dan Wisnu telah mendeklarasikan ini adalah hari liburnya. Mereka akan pergi berenang ke sebuah hotel berbintang dimana Wisnu terdaftar sebagai anggota klub kebugaran. Ini adalah pertama kali mereka pergi bersama-sama mengendarai mobil. Bik Inah tidak mau ikut, katanya ia lebih senang di rumah menonton drama Korea sambil melanjutkan rajutan.
"Princess, kamu duduk di belakang ya. Biar Tante Vi yang di depan," ujar Wisnu memasang sabuk pengaman bagi putrinya.
Viona menatapnya bingung. "Apa nggak sebaiknya aku di belakang saja menemani Angela, Mas?" tanyanya.
"Enggak usah, kamu duduk saja di sini," jawab Wisnu membukakan pintu penumpang untuk Viona. Lalu ia kembali menutupnya, berputar mengitari mobil dan duduk di belakang setir. "Oke, semua siap berangkat?" seru Wisnu menoleh ke Angela di bangku belakang.
"Ote!" balas Angela berteriak senang.
Perjalanan mereka hanya memakan waktu dua puluh lima menit, karena lalu lintas yang tidak terlalu padat pada akhir pekan.
"Lain kali Angela ku pangku saja di depan, Mas. Dia masih terlalu kecil untuk sendirian di belakang," ucap Viona ketika mereka sedang berjalan menuju ruang ganti.
"Boleh saja, kalau kamu nggak keberatan memangkunya," sahut Wisnu.
"Masa keberatan. Aku kan ibunya!" tukas Viona sedikit ketus.
Wisnu berhenti dan menatap Viona, keningnya berkerut. "Tak perlu marah begitu!"
Raut wajah Viona seketika merona. "Maaf, bukan maksudku ...."
Wisnu melambaikan tangannya. "Sudahlah, aku ganti baju sebentar ya." Ia berbelok ke kamar ganti pria. Viona menggendong Angela menuju kamar ganti wanita.
Kolam renang itu sangat besar, airnya jernih dan terasa sejuk. Dipinggiran kolam terdapat berbaris pohon kelapa dengan bangku-bangku panjang untuk berjemur. Juga terdapat meja-meja bundar dengan payung peneduh dari teriknya matahari.
Tidak banyak pengunjung yang datang pagi ini. Wisnu sudah berenang beberapa putaran ketika Viona dan Angela datang.
Viona menyempatkan diri melakukan pemanasan ala kadarnya. Angela ikut menirukan gerakan yang ia lakukan.
Viona lalu menurunkan kakinya ke dalam air, mengetes suhu air. Setelah merasa cukup nyaman, ia memasang pelampung bebek di pinggang Angela serta pelampung kecil di lengan kanan dan kiri bocah itu.
Sepertinya Angela sudah sering diajak berenang di sini. Bocah itu tidak terlihat ketakutan saat Viona menurunkannya ke dalam kolam. Mereka bermain-main air di sudut kolam yang sepi. Viona mengapung sambil mendorong dan menstimulasi gerakan kaki Angela.
Wisnu datang meluncur menghampiri mereka. "Ayo princess, berenang dengan Papa. Tante Vi biar berenang sendiri."
Angela menggerak-gerakkan tangannya memukul air, ia tertawa senang. Viona balas memercikkan air lalu berenang menjauh.
Viona berenang bolak balik sebanyak lima kali dengan gaya dada. Ia sudah cukup lama tidak berenang, ia khawatir bila terlalu berlebihan kakinya menjadi kram.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANT TO BE [TAMAT]
RomanceTiba-tiba Aini berdiri, matanya yang basah membelalak. "Kau akan meminjamkan rahimmu Vi? Ya Tuhan ... Ya Tuhan ... terima kasih Viona, kau memang baik sekali." Dipeluknya Viona erat. Viona terperanjat, apa yang telah diucapkannya? Tidak, tidak mung...