24

342 56 2
                                    

Tekan bintang sebelum membaca ☺️

Keesokan paginya Seulgi sedang berada di salah satu anak perusahaan milik orang tuanya dibawah kekuasaan papi Mojo, setelah mendapatkan kabar bahwa sesorang mencoba untuk mencari tahu tentang ponakan tercintanya.

Papi Mojo memanggil Seulgi untuk berbicara bagaimana kelanjutannya, apakah segera ditindak lanjuti atau tetap dibiarkan saja agar sang pencari informasi tahu siapa yang mereka hadapi.

Tentu saja dia sudah mengunsikan mantan kekasihnya kerumah salah satu pacar sahabat dekatnya, Rose. Seulgi masih belum ingin mengatakan siapa dia sebenarnya kepada Irene maupun sahabat terdekatnya.

"Pagi mb saya mau ketemu dengan Bapak Atmojo sudahkah beliau ada diruangannya?" tanya Seulgi terhadap resepsionis perusahaan itu.

"Selamat pagi mas, sudah buat janji dengan Pak Atmojo? mas nya dari mana? dan ada perlu apa?" sapa resepsionis tersebut dengan mengajukan beberapa pertanyaan formal.

"Bilang aja dari Seulgi" balas Seulgi dengan senyuman khasnya.

"Baik sebentar mohon ditunggu mas Seulgi" senyum ramah kembali tercipta di wajah sang resepsionis.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya sang resepsionis menemui Seulgi kembali yang berada tak jauh dari jangkauannya "Permisi mas Seulgi, saya disuruh mengantarkan mas Seulgi keruangan Pak Atmojo. Beliau masih menghadiri rapat internal, mas Seulgi mohon menunggu di ruangan beliau pesannya".

"Sip thank u mb Rini, sekalian minta tolong saya minta pesankan nasi padang rendang ples perkedel di langganan pak Mojo ya. Mba taukan rumah makan padang favorit bapak?" tanya Seulgi kepada sang resepsionis mengingat tadi dia hanya memakan oat meal yang bukan makan ideal versi dirinya, maklum dia tuh takut kalo nanti sang mantan tahu kalau dia selama ini sarapan yang tidak-tidak.

"Baik Mas eh maksud saya Pak Seulgi, mohon maaf bapak" gugup sang resepsionis saat mengetahui siapa Seulgi sebenarnya yang merupakan pemilik ahli waris satu-satunya KSG company.

"Heheheh santai aja kali mb panggil Seulgi aja, kan disini bosnya papi Mojo bukan saya" terang Seulgi bermaksud agar sang resepsionis tidak merasa bersalah.

"Baik Mas, silahkan masuk. Untuk pesanan nasi padangnya mohon tunggu sebentar saya segara menyuruh salah satu OB untuk membelikan pesanan mas Seulgi, permisi" Pamit sekretaris dan mempersilahkan Seulgi masuk keruangan bosnya.

1 jam telah berlalu sejak sang resepsionis papi Mojo mengantarkannya ke ruangan tersebut dan juga sudah menghabiskan 1 bungkus nasi padang rendang ples perkedel, tapi sang pemilik belum juga selesai dengan meetingnya.

"Hadeh ini papi meeting apa berendam air panas sii lama amat, kan gue jadi bosen" gerutu Seulgi sambil tiduran di lantai menghadap kearah jendela kaca melihat kesibukan yang terjadi di luar gedung perusahaan tersebut.

"Ah telepon mantan aja deh daripada gabut" usulnya.

Tuuut Tuuut Tuuutt

"Halloooo....... mantan hihiihi aku kangen"

"Hai... dasar kamu ini baru beberapa jam kita ga ketemu udah kangen hm?"

"Iyahhhh habisnya aku bosen, orangnya belom dateng-dateng aku udah abis 1 bungkus nasi bungkus rendang ples perkedel dan es teh manis eh dia ga dateng-dateng" Adu Seulgi manja terhadap sang mantan sebelum sebuah malapetaka menghampiri dirinya. "Halo ? Rene? kamu masih disana? kok ga ada suara?".

"Kamu barusan ngomong apa? nasi padang rendang ples perkedal dan es teh manis di jam 9 pagi? Seriously? Oat meal , buah, susu, roti, telur tadi masih belum cukup di perut karet kamu Kang Seulgi?"

Heartbreak Anniversary (Seulrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang