Sulung » 43

1.9K 299 16
                                    

"Uchan, liat abang ga?"

Sungchan yang tengah memainkan laptopnya menoleh sebentar pada kembarannya,"Kemarin katanya mau keluar sama temen-temannya."

"Kemana?" tanya Chenle lagi sembari memasuki kamar Sungchan, lalu berdiri di belakang nya.

"Ngerayain ultah kak Vi kalau gasalah," jawab Sungchan,"Lo gatau kak Vi ultah hari ini?" tanya Sungchan sambil menoleh ke belakang.

Alis Chenle menungkik bingung,"Gimana mungkin gue bisa tau?"

"Lah kan lo sendiri yang bilang lo naksir kak Vi?" Sungchan balas bertanya.

Mendengar itu Chenle sontak tertawa,"Aaaa itu.... Lo percaya?"

"Hah? Apa?"

"Ucapan gue waktu itu?"

"Yaiya percaya, lo yang ngomong."

"Bohongan anjir, gue sengaja ngomong gitu biar abang ketar-ketir trus ada yang efort buat memperjelas hubungan dia sama kak Vi," balas Chenle sambil cengengesan.

"Sinting lo! Gue udah panik kalau lo sama abang bakal perang saudara gitu, sialan," geram Sungchan.

"Ya abis Jisung sering crita tentang abang kalau main ke rumah, Jisung tuh udah ngerasa kak Vi sama abang tuh cocok, dia juga udah percaya sama abang, jadi dia pengen aja gitu mereka punya hubungan yang jelas, daripada ntar kak Vi direbut bang Ajun lagi," Jelas Chenle sambil duduk di kasur Sungchan.

Kembarannya itu hanya mengangguk paham mendengar penjelasan Chenle,"Lo ntar malam sibuk?"

"Engga sih, kenapa?"

"Mau ikut ga ntar malam ke bundaran yang lagi rame itu?"

"Ngapain?"

"Alin ngajak basket."

"Gue dengar jalan kesana banyak begal, mana sepi lagi jalannya."

Mendengar itu Sungchan sontak tertawa,"Ya kita jangan nyari ribut sama mereka lah."

"Kalau ga sengaja gimana?"

"Ya kabur."

"Gila."

"Tapi kabarnya udah gaada lagi kok," ucap Sungchan berusaha meyakinkan Chenle.

"Taudah."

Setelah mengatakan itu Chenle langsung pergi meninggalkan kamar Sungchan.

"LE AYOK IKUTT!!" teriak Sungchan.

"IYA AH BRISIK!" balas Chenle dari luar kamar.



— s u l u n g —

"Si Haechan tuh sialan ya, kita disuruhnya datang jam tujuh, lah dia jam segitu baru mandi, memang kurang akalnya," kesal Yangyang sambil menendang-nendang kerikil yang ada di sekitarnya.

"Setuju! Abi sampai curiga sama gue kenapa hari libur tapi jam lima subuh udah mandi," tambah Renjun menggebu-gebu.

"Kalau gue emang udah biasa bangun pagi sih ya, buka kedai soalnya," ucap Jaemin dengan gaya tengilnya.

"Gue jam empat subuh kadang udah ngaduk rendang," sambung Jeno, membuat keempat temannya menoleh padanya.

"Legend," ucap mereka bersamaan sambil bertepuk tangan.

"Udah gausah adu nasib, emang Jeno yang paling malang idupnya," Kata Shotaro sambil memegang baju Jeno.

"Haechan nya masi lama?"

✔Sulung • lhc [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang